#sepuluh

224 19 0
                                        

        {SFO}~Bagian Sepuluh


Panas,keringetan,dimarahi guru kiler,dan sekarang dihukum karena gak bisa main basket. Lengkap sudah penderitaan Prilly sekarang. Pelajaran olahraga adalah pelajaran yang Prilly benci semenjak kecil. Oleh karena itu jangankan basket,lari saja Prilly masih sering tertinggal jauh

"Ayo Prill lo pasti bisa" ucap Jesika menyemangati

Pasalnya jika Prilly masih tidak bisa memasukan bola kedalam ring,Prilly akan tetap di lapangan dan berlatih sampai benar-benar bisa

Prilly mengusap peluh di dahi nya,lelah rasanya sedari tadi sudah mencoba memasukan bola namun tetap saja selalu gagal

"Capek!!" teriak Prilly kesal

Prilly menatap lurus pada ring basket, dia akan mencoba lagi dan berharap semoga saja kali ini ia berhasil. Prilly melompat dan yapss!! kali ini bola masuk dengan mulus tanpa gagal

Prilly bernapas lega, "Yess!!"

"Bagus Prilly, lanjutkan berlatih agar benar-benar bisa" ujar pak Ibra

Prilly terus menderibel bola,lalu kembali memasukan nya kedalam ring namun lagi-lagi gagal

"Kenapa bisanya cuma sekali sih,capek gue. Agrrhhh..." Prilly berteriak kesal lalu melempar asal bolanya hingga tanpa sadar mengenai Ali yang berada takjauh darinya

"Aduh....."

Prilly menepuk jidatnya,dia hapal betul dengan suara itu. saat menengok kebelakang Prilly melihat Ali yang meringis kesakitan. Dengan keberanian yang dia punya Prilly menghampiri Ali

"Maaf banget yah,gue gak sengaja. Kita ke UKS aja ya biar gue obatin"

Prilly mengusap dahi Ali yang memerah,namun dengan cepat Ali menepis tangan Prilly

"Gak usah sok baik lo!" ucap Ali lalu pergi meninggalkan Prilly menuju UKS

Prilly masuk dalam UKS biar bagaimanapun ia tetap harus bertanggung jawab, tidak peduli respond Ali nanti

Ali memejamkan matanya kuat-kuat kepalanya terasa sangat pusing sekarang. Ali membuka matanya perlahan saat merasakan ada tangan yang menyentuh dahinya pertama kali yang ia lihat adalah senyum Prilly

"Ngapain lo?" tanya Ali ketus

"Gue kesini mau bantu lo lah,biar bagaimanapun gue harus tetap tanggung jawab" ucap Prilly tanpa melirik Ali karena sibuk mencarikan obat

Prilly memberikan obat dan segelas air putih pada Ali,namun Ali hanya diam seraya memijit pelipisnya. Ali sedang benar-benar pusing dan tidak ingin diganggu oleh siapapun termasuk Prilly

"Gue gak suka diganggu" ucap Ali datar tanpa melihat kearah Prilly

"Gue gak ganggu lo,gue cuma mau bantu aja kok" ucap Prilly keukeh memegang dahi Ali yang memerah membuat Ali meringis dan menepis tangannya

"Tapi selama ini lo udah ganggu gue" ucap Ali menaikan satu oktaf suaranya membuat Prilly terlonjak kaget

Prilly menundukan kepalanya, entah kenapa rasanya sakit saat Ali mengucapkan itu.Ada yang aneh tapi Prilly tak tau apa

"Gue gak tau apa motif lo selama ini selalu cari masalah sama gue,selama ini gue diem tapi lama-lama gue cape Prill" Ali menatap Prilly yang menunduk 

"Lo itu kaya anak TK tau gak? lo selalu bertindak semau lo tanpa mikirin orang lain" Ali menghembuskan napasnya

Dengan keberanian yang tersisa Prilly berani menatap mata Ali,demi apapun dia tidak terima dengan yang baru saja dikatakan Ali

SCORPIO FOR ORIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang