KK7

902 28 0
                                    

"aku mau sholat dulu"  nia lupa kalau ini sudah waktunya sholat maghrib

"oh iya lupa, yaudah kamu cari masjid aku nunggu disini karna aku lagi gak sholat" ucap nia kepada makhmud yang dibalas anggukan olehnya

Aku senang sekarang kamu telah dekat dengan penciptamu

Ya walaupun tidak sepenuhnya kau mengerti setiap bacaan sholat,
Tapi dengan kesungguhanmu itu aku semakin yakin bahwa kamu sudah benar-benar berubah

Aku tahu niatmu berubah semata-mata bukan karena Allah namun karenaku

Tapi aku harap, seiring berjalannya waktu perubahanmu itu atas dasar Allah

Semoga namamulah yang tertera sebagai jodohku amin

Sebelumnya makhmud bisa dibilang islam namun hanya di kartu identitasnya saja bukan didalam jiwanya

Sungguh dia jauh dari apapun yang diperintahkan Allah untuk umatnya

Saat itu hari ketujuh kita pacaran. Tiada hari tanpa telfonan agak sedikit cangung namun lama-kelamaan aku nyaman dengan status ini dengan perhatian dia serta kasih sayang dia

Namun satu hal yang tak ingin kudengar terjadi dalam hubungan kami

Flassback on

"aku sudah bilang kan sama kamu,kalau kamu gak bener-bener serius sama aku mending kamu putusin aku sekarang dari pada nantinya kamu menyesal"  ocehku dengan isakan yang masih setia menemaniku

Dengan perasaan tak karuan aku memberanikan diriku untuk bertanya langsung tentang apa yang aku pikirkan,aku tidak mau karena pikirannku yang belum tentu benar akan merusak hubungan kita yang baru saja mulai kita bangun, jujur aku mulai mencintai makhmud seutuhnya

"kamu bilang apa hm?" ucapnya santai seakan dia tak melakukan apa yang aku tuduhkan tadi

Tangisku masih setia menemaniku untuk meminta penjelasan tentang perbuatan makhmud

"plis aku mohon sama kamu jangan pura-pura gak ngelakuin semua itu tadi sore. Aku tahu semuanya! Jadi aku mohon sama kamh untuk jujur sama aku"

"kan aku udah jelasin. Aku kan udah bilang cuman ngerjain tugas kuliah itu aja gak lebih. Udah kamu jangan nangis lagi ya sayang"

Jawabannya itu seakan sudah dia rencanakan sebelum aku menelfon dia

"aku tahu semuanya, dan sekali lagi aku minta kamu jujur atau kita udahan saja! Percuma juga ngejalin hubungan tapi salah satu pihak dirugikan" ucapku ketus

"aku mohon sayang kamu jangan ngomong kayak gitu aku udah blak-blakan sama kamu. Aku itu sayang banget sama kamu, aku gamau kehilangan kamu"

Ucapannya itu seakan membuatku ingin memuntahkan semua isi perutku, dia masih bisa berkata begitu walaupun kenyataannya dia telah membohingiku

"apa perlu aku yang kasih tahu kamu tentang apa yang udah kamu lakuin tadi sore? Apa perlu hem hikss" tangisku semakin menjadi-jadi disela-sela pembicaraanku, seakan tak mendapat respon aku terus melanjutkan omonganku

Kamu tadi sore pergi kewarnet sama kak tiwi kan? Iya kan?

Kenapa kamu gak jujur aja sama aku? Kenapa bilang kalau kamu ke warnet sendiri?

Terus apa kamu tahu setelah kamu pulang dari sana dia, kak Tiwi telfon aku? Aku gatau dia dapet nomerku dari mana tapi yang pasti dia ceritain semuanya keaku

Mulai dari kamu memintanya buat ngerjain tugas sampai kalian berdua ngelakuin hal itu dia belakang aku.hikkkss

Aku seakan tidak sanggup lagi ngelanjutin kata-kataku,namun aku ingin masalah ini cepat selesai. Kukumpulkan semua tenagaku untuk memulai kembali perkataanku yang sempat terpotong sebenarnya aku tak ingin melanjutkannya tapi makhmud? Makhmud tak bersuara sedikitpun yang kudengar hanya isak tangisnya

Makhmud menangis?
Mengapa dia menanggis?

Aku juga tahu, ini bukan kali pertamanya kamu berciuman dengan dia. Tapi kenapa kamu ngelakuin itu sekarang? Disaat aku udah mulai sayang banget sama kamu?

Apa aku tidak cukup untuk jadi alasanmu berubah?

Apa aku hanya mainan bagimu sehingga kamu tak pernha ngehargain aku? Iya makhmud?

Jawab aku! Hikss

Nadaku semakin tinggi, aku ingin penjelasan dari mulut makhmud tapi makhmud masih bungkam dengan berjuta rahasianya itu

Aku seakan semakin geram dengannya sekali lagi aku memintanya untuk menjawab

Jawab makhmud!  Jawab hiksss

================================

Jadi gimana udah mewek belom?

Sungguh tega emang si makhmud hiks, tapi author sayang eh eh

Vote dan komen ya

Aku tunggu seperti aku menunggu penjelasan makhmud

Tuh kan curhat lagi hehee

Maaf maaf

Assalamualaikum

Kedua KalinyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang