Go Public

983 61 30
                                    

Dan walau langit tanpa awan
Tiada pelangi stlah hujan
Namun ku akan buktikan
cinta ini bertuan

Acara MnG dengan alvinozta sudah berakhir. Kini mereka sedang sudah dimobil keluar dari cafe tempat MnG dengan alvz.

"makasih ya sayang"ucap alvin tangannya mengusap kepala sivia lembut.

"Kamu udah bilang makasih berapa juta kali Vin" jawab sivia yang sudah bosan mendengar alvin berterima kasih sejak tadi.

"kamu nggak sedih kalo sinetron kamu nanti bungkus ?" Tanya alvin. Ia sempat mendengar sivia yang berdebat dengan seseorang ditelfon saat di cafe tempat MnGnya tadi, yang ia yakini adalah managernya. Memang sivia tidak bercerita kepadanya apa yang mereka bicarakan, namun ia yakin ini mengenai go publicnya hubungan mereka.

"Rezeki Alloh yang ngatur kan vin?" Ucapnya meski ia sebenarnya ragu. Ditatapnya alvin dengan senyum lembutnya.

Alvin kembali fokus mengendarai mobilnya mengantar sang kekasih pulang. Hari ini ia benar-benar tidak mau berpisah dengan sivia sehingga ia berniat untuk singgah di apartemennya. Mereka telah mampir untuk membeli bahan2 disupermarket untuk mereka masak bersama untuk makan malam.

"Aku dapet tawaran film bareng shilla" ucap alvin setelah membaca whatsapp dari managernya. Alvin dan sivia sudah berada didalam apartemen sivia. Saat ini mereka sedang duduk sembari menonton tv disofa.

Uhuk.uhuk.uhuk
Sivia yang saat itu sedang minum air mineralnya sontak terbatuk2 mendengar ucapan sang kekasih.

"Kalo kamu nggak suka, aku bisa tolak kok. Lagian baru ditawarin doang. Aku juga nggak minat kok sayang" ucap alvin yang panik melihat reaksi yang kekasih. Ia memang tidak terlalu berminat masuk ke dunia akting.

"Hah, enggak. Enggak. Aku nggak papa. Ambil aja lagi. Ini kesempatan buat kamu Vin" balas sivia cepat. Sebenarnya dalam hati kecilnya ada rasa takut tapi ia tidak boleh egois demi karir kekasihnya.

"makasih ya udah selalu ngertiin aku, maafin aku kalo masih nggak bisa ngertiin kamu" kata alvin lagi.

"Enggak dimaafin" balas sivia pura-pua marah. Alvin hanya tersenyum kecil sambil mengacak2 rambut kekasihnya.

Alvin terlihat serius menonton pertandingan bola di layar televisi. Sivia yang sama sekali tidak minat menonton sibuk dengan hapenya. Dengan sesekali mendesis kesal.

"Nggak usah dibaca kalo bikin sakit hati" kata alvin saat melirik kearah sivia yang terlihat membaca comment2 di instagramnya setelah ia posting fotonya dan alvin diacara MnG alvin tadi.

"Aku bukan kamu yang nggak pernah peduli apa kata orang" balas sivia agak ketus. Ia memang berbeda dengan alvin yang cenderung cuek dan tidak perduli.

"Heran ya, hidup-hidup aku kenapa mereka ikut ngatur2. Mereka tuh nggak tau apa-apa vin, tapi seenaknya aja ngehina-hina aku" omel sivia semakin kesal dan melempar hpnya begitu saja disofa yang sedang ia dan alvin duduki.

"Nanti juga cape sendiri, kalo nggak kolom komennya dimatiin aja" ucap alvin, tangannya membawa kepala sang kekasih kepelukannya.

"Sama aja nanti fotonya di repost akun gosip, pindah deh mereka nyinyir disana" balas sivia masih cemberut.

"Ya kamu ngapain juga buka-buka akun gosip sayang" ucap alvin gemas dengan kekasihnya.

"Itu namanya kamu sendiri yang cari-cari penyakit ati" tambahnya. Sivia tidak menjawab, ia hanya mengeratkan pelukannya pada alvin. Memejamkan matanya lelah, kepalanya tidak hanya di penuhi hujatan netizen, kabar turun derastisnya rating sinetronnya, teguran dan team managemennya dan team produksi sinetronnya cukup membuatnya lelah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang