MnG

1K 67 9
                                    

Sivia Azizah sudah berada di Aussie hampir 1 Minggu lamanya. Setiap hari yang ia keluar rumah pagi dan kembali kerumah saat petang. Setiap hari ia hanya berkeliling kota mengikuti kemana kakinya melangkah. Sendiri ? iya dia hanya sendiri. Menikmati jalan2 tanpa harus ada yang memanggilnya, mengajak foto, memfotonya diam2, atau berbisik-bisik membicarakannya seolah ia berbuat suatu kesalahan.

Hari ini berbeda dari hari sebelumnya, hari ini ia hanya berdiam diri dirumah. Moodnya sudah rusak sejak pagi melihat berita2 kurang menyenangkan tentang dirinya kembali beredar di medsos.

" Bisa nggak sih nih akun gosip kagak nyinyirin gue sehari aja" gumamnya kesal sambil melempar hpnya asal diatas kasur.

"Sivia Blink asik dengan bule, pacar baru ?"

"Hampir seminggu tinggalkan indonesia, Sivia Blink kacang lupa kulit ?"

Begitulah kira-kira Bunyi artikel-artikel yang ia temukan dan caption-caption yang lebih menyakitkan di akun-akun gosip.

"via sayang" panggil mama Sivia yang sudah masuk ke kamar yang didiami anak semata wayangnya ini.

"Via kapan mau balik ke Jakarta, kasian blink lo ditinggal kelamaan" ucap sang mama lembut sambil membelai rambut putrinya ini.

"Jadi mama nggak suka nih via disini temenin mama" ucap Sivia pura-pura ngambek. Mama Sivia tersenyum kecil

"Bukan gitu sayang, mama seneng banget malah kalo kita bisa tinggal bareng. Tapi mama tau kamu kesini bukan buat mama tapi karna ada sesuatu di jakarta" balasnya lembut. Ia sangat mengenal putri semata wayangnya ini. Sebagai seorang ibu ia tau bagaimana sikap anaknya saat ada masalah. Walaupun Sivia tidak pernah mau bercerita tentang masalahnya. Kecewa ? Tidak karna iya yakin anaknya sangat kuat dan akan bisa mengatasinya.

"Mamaaa" ucap via lirih lalu memeluk mamanya air matanya kemudian menetes. Timbul rasa bersalah dalam dirinya. Karna ia datang mengunjungi mamanya untuk melarikan diri, dan ia tidak pernah menemani mamanya selama dirumah.

"Mama tau via kuat, via bisa selesain masalah via baik2 sayang. Nggak baik menghindar dari masalah gini."

"Maafin via mah, via disini 1 Minggu lagi ya mah. Via janji via bakal temenin mama terus selama via disini" ucap Sivia lalu ia mengecup pipi sang mama.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>
Satu Minggu kemudian

Awan dari dalam pesawat

Gambar itu yang Alvin lihat di ig story Sivia. Melihat itu ia yang tadinya berbaring langsung loncat untuk duduk.

"Berarti Sivia balik ke jakarta" pikirnya. Tanpa pikir panjang langsung ia sambar jaketnya dan kunci mobilnya tak lupa sedikit menyemprotkan minyak wangi ketubuhnya dan langsung berlari keluar. Panggilan riopun tidak ia dengarkan. Ia langsung pergi ke bandara tanpa pikir panjang. Padahal ia tidak tau jam berapa Sivia sampai atau malah sudah sampai dan sudah dirumah. Ia tidak mau kehilangan kesempatan.

>>>>>>>>>>>>>
Dibandara

Berjam-jam sudah iya menunggu Sivia, benar ternyata pesawat yang ia perkirakan dinaiki Sivia baru datang 3 jam lagi setelah ia sampai bandara. Ia berkali-kali memastikan ke layar berisi pengumuman jadwal pesawat.
Jantungnya semakin deg-degan tak karuan saat jarum jam mendekati waktunya ia clingak-clinguk mencari sang kekasih.
Tiba-tiba ekor matanya menemukan sang pujaan hati yang berjalan menarik kopernya sambil memainkan handphonenya . Melihat itu Alvin langsung lari dan memeluk, menubruk lebih tepatnya tubuh sivia.
Sivia tentu kaget handphonenya bahkan hampir terjatuh karena tiba-tiba ada yang menubruknya lalu memeluknya dengan kencang.

HelloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang