10. Tragedi

5 0 0
                                    

Sekarang sudah jam setengah tujuh pagi dan tangannya sibuk mengikat tali sepatu di kaki kirinya.

"Bu kakak mana? Minta anterin kesiangan ini."

Kini Dia melihat dapur sudah kosong berarti Ibu nya sudah berangkat menyusul Bapak nya di kedai.

Dimeja sudah ada kotak makan dan satu botol air minum juga kertas bertuliskan: "Kakak udah berangkat tadi subuh, ibu sekarang mau ke kedai. Makanan sama minum nya abisin di sekolah aja."

Lita sangat kesal kini dia sudah menutup pintu depan rumahnya dan terdengar klakson motor.

"Je ayo berangkat gerbang utama bakal di tutup." Lita mendekat tanpa basa-basi dia langsung naik dan memakai helm.

"Cepet nanti kesiangan bisa berabe kita."

"Oke pegangan je!"

Motor melaju dengan kencang, Juna membawa motornya dengan gesit meskipun beberapa kali terjebak macet juga. Kini di hadapannya sudah ada gerbang yang telah tertutup setengahnya.

"Ayo kak jun cepet."

"Siap."

Juna semakin mempercepat kecepatan motornya hingga mereka kini sudah sampai di parkiran yang sudah penuh, untung Juna punya tempat khusus dan kini Lita turun dan melihat pintu gerbang utama sudah tertutup.

Mereka berdua berjalan melewati lapang serbaguna disana sudah lumayan banyak yang sudah baris untuk mengikuti upacara, tatapan mata mereka memperhatikan bagaimana tangan Juna merapikan rambut Lita yang acak-acakan sambil berjalan menuju kelas mereka yang kebetulan searah menuju lantai dua sedangkan juna lantai tiga.

Upacara bendera hari senin sudah terlewati, kini untuk pelajaran pertama adalah Bahasa Inggris.

"Kok lo bisa bareng sama Kak Juna Lit?" Tanya Yumi menatap Lita yang sedang sibuk menyatat materi pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis.

"Kebetulan rumah kita searah."
Yumi mengangguk dan melanjutkan menulis.

Mata lita menatap punggung Tata yang sibuk melihat papan tulis dan menyalin di buku tulis miliknya.

"Yum?"

"Hmmm."

"Tata kenapa, dari tadi pagi dia kok jutek sama gue?"

"Mungkin patah hati, nanti juga dia bakal kembali seperti semula lagi."

@_@

"Cepet dong aduhh gimana sih kalian!"

"Santai kali Gar santai."

Lita mendengar kericuhan di kelasnya yang sudah pada mengganti pakaian PSAS menjadi seragam olahraga.
Lita bernafas lega ada yang mau meminjamkan pakaian olah raga kepadanya.

Ya karena kemarin Lita dan Rian menonton film sampe malem membuat Lita kesiangan dan lupa membawa seragam olahraga, untungnya saat istirahat tadi lita bilang pada Yumi dan entah bagaimana Yumi bisa memberikan seragam padanya. Dia bilang "Minjem dari adek kelas."

Meskipun seragam olahraga di badannya terlalu besar membuat Lita harus menggulung ujung tangan dan kakinya agar bisa pas. Tangannya menghentikan lengan Tata yang akan keluar duluan.

"Ta gue ada salah sama lo?"
Bukannya bicara Tata malah menggelengkan kepalanya.

"Gue gak tau salah gue apa tapi gue minta maaf kalo ucapan atau perbuatan gue ada yang nyinggung lo."
Mata Tata kini menatap manik Lita dan berkata.

POURQUOI?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang