04 :: JEON JUNGKOOK

303 54 16
                                    

26/12/17

Biasanya ada hal-hal yang tergeser dan mulai dilupakan orang-orang seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat. Meskipun begitu, ada juga hal-hal kuno yang malah ikut berkembang dengan memanfaatkan teknologi itu sendiri. Contohnya kencan buta.

Jungkook acapkali berpikir bagaimana bisa seseorang menggabungkan kencan buta atau perjodohan dengan teknologi yang kemudian menghasilkan sebuah aplikasi atau web. Otak manusia kadang terlalu kreatif. Meskipun begitu ia termasuk salah satu manusia yang akan berterimakasih pada sang penemu.

Menghabiskan waktu dengan kencan buta cukup menyenangkan, bukan?

Bertemu banyak gadis dengan dandanan dan sifat yang berbeda, mengobrol tentang banyak hal dan terkadang menjadi pusat perhatian orang banyak. Yang jadi masalah adalah ketika partner kencan butanya sama sekali tidak seperti yang ia bayangkan. Contohnya seperti Song Eunbi yang dandanannya terlihat begitu mencolok.

Apa namanya... lolita?

"Jadi ini Jeon Jungkook, yang dapat bintang lima itu?"

Suaranya terdengar sangat lembut hingga pantas untuk menjadi lagu pengantar tidur. Jungkook menatap gerak-gerik gadis itu intens, seperti Sherlock Holmes yang mencoba membaca hal-hal mengenai seseorang.

"And you are... Song Eunbi?"

Gadis itu tersenyum begitu manis, sementara tangannya sibuk menuangkan teh ke dalam dua cangkir kecil yang tersedia di atas meja. Entah apa yang ada dipikirannya.

"Berapa umurmu?" Tanpa pikir panjang Jungkook bertanya. Well, memastikan lebih tepatnya. Sebuah gagasan muncul ketika ia meneliti gadis itu.

"Aku tahu kamu suka game, Jung. Jadi bagaimana jika kita memulainya dengan sebuah permainan... kira-kira berapa umurku?"

Sebuah seringai kecil terbentuk ketika Jungkook menopang dagu. Suasananya tiba-tiba terasa begitu serius, dan itu membuatnya kembali berpikir.

"You already guessed my age, i know. Ayo coba tebak."

Demi tuhan, sikapnya yang seperti itu malah membuat Jungkook merasa terpancing. Song Eunbi terasa begitu menyebalkan.

"Lebih muda daripadaku, kan?" rahangnya mengeras kala senyum manis itu kembali terukir. Ada jeda sejenak sebelum ia memutuskan. "i'm not going to date you."

Jungkook berdiri dari duduknya, meraih mantel yang disampirkan pada sandaran tangan. Ia baru akan berpamitan saat Eunbi menahannya dan bertanya, "Kenapa?"

"Because you're younger than me so i'm not going to date you, got it?"

Nada kesal yang terselip terdengar begitu kentara. Meski begitu Jungkook berharap Eunbi mengerti dan melepaskannya.

"Oh really, Jung? Padahal aku belum menjawab apapun," katanya. "Umm... kalau aku kasih lihat kartu identitasku, kamu baru mau kencan denganku? Seleramu Nuna, ya..."

"Apa?!"

Song Eunbi meraih tas coklatnya, lantas mengeluarkan berbagai macam alat yang asing bagi Jungkook sebelum mengaplikasikannya pada wajah hingga make up tebal itu perlahan terhapus. Jungkook memperhatikan was-was.

"Jadi Jung," gadis itu seperti melepas rambutnya—sebuah wig yang terlihat begitu nyata—sehingga mahkota hitam yang indah terlihat. "Masih tidak mau dengan Nuna?"

Gila. Itukan kakaknya.

Jungkook menelan ludah, seketika merasa begitu gugup. kenapa ia bisa lupa jika kakaknya begitu mahir akan make up dan segala kamuflasenya?

Jeon Jung-eun menatap adiknya lekat-lekat, terlihat siap menerkam Jungkook kapanpun ia mau. "Sudah kubilang untuk tidak bertingkah dan fokus belajar, bukan?" katanya dengan suara berat yang penuh penekanan.

Jeon Jungkook, tamatlah riwayatmu.

















International playboy in your area...

TRIVIA ○●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang