06 :: MIN YOONGI

197 28 3
                                    

28/12/17

"Biarkan aku menunjukkan sesuatu yang bahkan tak pernah kau bayangkan."

Ruangan yang terletak di ujung koridor nan panjang itu terlihat begitu menyeramkan dari kejauhan. Pintu putih dengan bercak kecil yang tidak terlalu kentara terbuka barang sedikit, memperlihatkan cahaya merah temaram yang mengintip melalui celahnya.

Suasananya tenang, namun ketika bulan muncul menjadi penghias langit terdengarlah erangan serta jeritan yang mengerikan. Suara pukulan, tendangan bahkan kecutan serta tembakan seakan menjadi lagu pengiring sebelum kematian.

Kemudian ketika fajar menyongsong dan mentari pagi menggantikan sang bulan dari posisinya, sosok bertudung hitam keluar dari balik pintu. Berjalan angkuh dengan langkah berdebum kencang. Presensinya berhasil membuat burung-burung yang berkicau menghiasi pagi seketika bungkam dan berterbangan menghindar ketika ia menyusuri halaman penuh ilalang menuju bangunan kecil berupa dapur.

Hanya butuh waktu sesaat baginya untuk kembali dengan nampan berisi semangkuk bubur abu yang terlihat begitu menjijikkan, segelas air serta dua buah pil oranye yang mengisi sebuah tabung kecil. Meletakkannya di depan pintu lantas berteriak marah menyuruh sang penghuni untuk menghabiskannya. Lalu setelah itu sosoknya berbalik, menatap lurus dengan tatapan dingin nan tajam yang mengiris jiwa. Seringai iblis yang jahat serta sebuah raupan tangan sebelum sebuah sentakan membuyarkan segalanya.

Mimpi itu, entah sudah berapa kali Yoonji mengalaminya. Urutannya selalu sama, sedikitpun tidak ada yang berubah di setiap malamnya. ia tidak mengerti apakah itu memori masa lalu atau sebuah peringatan atas bahaya yang akan datang. Terlalu menyeramkan, terlalu gelap. Terutama mata itu.

"Matanya terasa familiar. Aku seperti pernah melihatnya di salah satu foto yang ada di ruang perapian."

Dibantu sepupunya, gadis yang duduk di kursi roda itu mencari, memperhatikan dan meneliti satu-persatu dari total 121 foto lama yang menghiasi diding dekat perapian. Tidak tahu kenapa perasaannya kuat menyatakan mata itu sama dengan mata di salah satu foto yang pernah ia lihat. Dan memang benar.

"Min Yoongi, generasi kelima keluarga Min dengan rekor menembak serta memanah," foto hampir pudar itu ditemukan, sesosok laki-laki dingin dengan mata yang sama. "Di sini ditulis, biarkan aku menunjukkan sesuatu yang bahkan tak pernah kau bayangkan."

Mendengar apa yang Mira bacakan membuat Yoonji meremang. Perasaan takut tiba-tiba menyergapnya, ditambah firasat buruk yang membuatnya merasa tidak enak. Ia menyuruh untuk segera meletakkan kembali pigura berdebu itu dan meminta untuk diantarkan kembali ke kamarnya.

Malam itu Yoonji tidur lebih cepat, dengan kata lain mimpi menyeramkan itu juga datang lebih cepat. Anehnya mimpi itu berubah. Ia bukan penonton yang melihat semuanya dari luar ruangan, namun ialah orang yang terkurung di dalamnya.

Gadis itu terikat di sebuah ranjang besi yang sudah berkarat di dalam ruangan, memakai gaun tidur berwarna putih dengan bercak merah di sana-sini. Rasa panik tak terkira menyerang ketika pintu berderit terbuka dan menampakkan sosok yang ia ketahui sebagai Min Yoongi itu berjalan masuk.

"Malam, saudara jauh," ia menyeringai, benar-benar terlihat mengerikan.

Min Yoongi merogoh saku jubahnya, mengeluarkan sebuah pistol yang kemudian diarahkan pada Yoonji-gadis itu sudah menangis meminta ampun tapi tak diacuhkan. Lagi-lagi seringai itu muncul.

"Malam ini, biarkan aku menunjukkan sesuatu yang bahkan tak pernah kau bayangkan..."

Kemudian suara tembakan yang membabi-buta itu terdengar mengisi ruangan.[]










Makin lama aku nggak ngerti lagi sama apa yang kutulis : ]

TRIVIA ○●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang