CHAPTER 7

342 33 2
                                    


Saat Jinyoung dengan Jihoon menikmati makanan mereka datanglah seseorang. "Jihoon" panggil orang itu, Jihoon yang namanya dipanggil menoleh kearah orang yang memanggilnya. "Daehwi-ahh sini" panggil Jihoon pada Daehwi, Daehwi pun menghampiri Jihoon "Kau datang sama siapa Hwi?" Tanya Jihoon, "Sedang menunggu tunanganku, kalau kau bersama-








Pembunuh eoh?" ucap Daehwi yang dibalas dengan tatapan bingung dari Jihoon. Jinyoung yang marah karna Daehwi berkata seperti itu. "Jihoon ikutlah aku nanti aku ceritakan semuanya" ucap daehwi lalu menarik tangan Jihoon untuk mengikutinya. Jinyoung segera membayar makanan mereka berdua lalu mengikuti Daehwi & Jihoon.



"Jihoon... kau tahu? Ayahnya Jinyoung adalah seorang psikopat, bahkan Jinyoung membunuh ayahnya kau tahu... kakak kelas yang waktu itu terbunuh dengan mengenaskan itu dilakukan oleh Jinyoung, jadi kau harus menjauh dari Jinyoung!" ucap Daehwi, sedangkan Jihoon berusaha untuk memahami perkataan perkataan Daehwi tentang Jinyoung, disatu sisi Jihoon ingin mempercayai Jinyoung namun di satu sisi ia takut pada Jinyoung. "Tidak! Kau pasti hanya membohongiku agar aku menjauh dari Jinyoungkan Daehwi? Tidak akan ku lakukan" ucap Jihoon lalu melangkah pergi "TAPI KAU HARUS PERCAYA UNTUK KESELAMTANMU HOON!" teriak Daewhi saat Jihoon melangkah pergi. Jihoon menghilang dari pandangan Daehwi.



"Berani sekali kau bercerita tentang itu Lee Daehwi" ucap Jinyoung dengan wajah gelap "Supaya Jihoon bisa selamat dari kejahatanmu Bae Jinyoung" ucap Daehwi, "Hmmm.... Kalau begitu kau harus merasakan ini" ucap Jinyoung berusaha menusuk Daehwi dengan pisau, namun Daehwi bisa bela diri dikit jadi ia bisa menghindari beberapa gerakan dari Daehwi


Jleb


Tapi mau bagaimana juga kesempatan Daehwi untuk menang juga minim, Jinyoung tersenyum senang saat melihat Daehwi sudah tak bernyawa. Saat Jinyoung mengangkat pandangannya Jihoon ada didepannya dan Daehwi, Jinyoung kaget saat melihat Jihoon berada didepannya, namun terlanjur nasi sudah menjadi bubur. "AKH!!!" Jihoon berteriak ketakutan lalu jongkok sambil menutup telinga dan matanya, Jinyoung mendekati Jihoon namun Jihoon malah berteriak "DASAR PEMBUNUH!" untung daerah tempat mereka berada cukup sepi jadi tak ada yang mendengar teriakan Jihoon, karna tak ada pilihan Jinyoung menyuntikkan obat bius pada Jihoon. Setelah Jihoon tertidur Jinyoung membesihkan TKP lalu membawa Jihoon dalam gendongannya ke rumahnya.


Jihoon membuka matanya, ia berusaha bangun lalu menyusuri ruangan tempat ia berada. *Ceklek* Jihoon mengarahkan matanya pada pintu yang terbuka ia bisa melihat Jinyoung sedang berdiri di sana. "Sudah baikkan?" Tanya Jinyoung pada Jihoon, Jihoon hanya mengangguk lalu tersenyum manis pada Jinyoung. Jinyoung mendekati Jihoon lalu memeluk Jihoon, Jihoon juga membalas pelukan Jinyoung "Jangan pikirkan perkataan Daehwi itu tidak benar arra" ucap Jinyoung, tiba tiba Jihoon melepaskan pelukkannya pada Jinyoung lalu ia mendorong Jinyoung "DASAR PEMBUNUH!!" teriak Jihoon lalu mulai melempari Jinyoung dengan barang apa saja yang bisa ia pegang. Jinyoung dengan cepat membekap(?) hidung Jihoon dengan sapu tangan yang sudah dilumuri obat bius. Sesudah Jihoon tertidur Jinyoung bergumam "Sepertinya Jihoon mengindap Bipolar"




TBC


Hay hay! balik lagi Martha. setelah sekian lama nggak ada ide akhirnya bisa nulis lagi...


thanks buat yang udah baca


maafkan typo dan kegajeannya


vote dan commentnya bolehlah....

You're (Mine)Where stories live. Discover now