Pagi ini seperti biasanya Jinyoung akan menjemput Jihoon lalu mereka akan pergi kesekolah bersama, saat disekolah Jihoon menuju kelasnya dan Jinyoung juga menuju kelasnya. Sepanjang pelajaran Jinyoung tidak memperhatikan gurunya yang sedang menjelaskan didalam kelas melainkan memperhatikan Jihoon yang sedang kelas olahraga dilapangan, tanpa Jinyoung saadari ia tersenyum hanya karna melihat Jihoon, ya iya orang Jinyoung suka ama Jihoon ehh enggak tapi cinta sama Jihoon, ada teman sekelas Jinyoung nggak sengaja lihat Jinyoung senyum melting dia, Jinyoung itu disekolah jarang senyum, mungkin dia senyum kalau sama pamanya Suho atau bersama Jihoon.
*KRINGGG KRINGG*
Bel istirahat berbunyi, Jihoon sekarang sedang di ruang ganti mengganti pakaian olaraga dengan seragam sekolah. Saat dikantin Jihoon langsung nyariin Jinyoung tapi Jinyoungnya nggak ada jadi Jihoon samperin kelas Jinyoung sapa tahu Jinyoung ada disitu namun nihil Jinyong nggak ada. Jihoon kembali ke kantin lagi makan sendirian lagi deh Jihoon, pas mau mesan makanan ehh Jihoon malah dihadang sama geng kakelnya, badannya besar besar lagi kakelnya jadi takutkan Jihoon yang badannya kecil, kakelnya narik kerah baju Jihoon
"Belikan kami makanan yang enak, jika tidak wajah cantikmu ini akan hilang" ucap kakelnya Dongho, Jihoon nurut nurut aja sambil beliin makanan buat kak Dongho dan teman temannya, habis deh uang Jihoon buat beliin makan kakelnya, pas ditaruh makananya dimeja sama Jihoon tiba tiba kakelnya ngebuang makanan itu "kamu mau kasih kita makanan kayak gitu mana mau kita" ucap temannya kak Dongho, Jihoon cuman nunduk sambil nahan air mata pas lihat makanan yang ia beli dibuang begitu saja, "Hishh nangis dasar cengeng" ucap kak Dongho, seketika semua orang dikantin liatin mereka, saat Dongho mau ninju Jihoon tiba tiba ada yang nahan tangan Dongho, orang itu Jinyoung "jangan ganggu Jihoon lagi kalau nggak mau berurusan dengan saya" ucap Jinyoung, tidak terima diperlakukan seperti itu Dongho malah meluncurkan tinjuan lagi ke Jinyoung, namun tinjuan itu berhasil dihindarin Jinyoung lalu Jinyoung melawan balik Dongho sehingga terjadi adu pukul antara Dongho dan Jinyoung, yang mendominasi sih Jinyoung, melihat Jinyoung yang berkelahi karna dirinya, Jihoon segera melerai perkelahian tersebut pas pas juga ada guru yang datang karna terima laporan dari murid lain kalau ada perkelahian di kantin, Dongho & Jinyoung pun menghadap kepala sekolah, Jihoon si sedih ya nggak makan ehh sahabat sendiri harus berkelahi karna dia, Jihoon pun nungguin Jinyoung
Saat Jinyoung udah keluar dari ruang kepala sekolah ia langsung melihat Jihoon yang sedang nungguin dia, Jinyoung tersenyum lalu senyuman itu dibalas pula oleh Jihoon, Jihoon narik Jinyoung hingga mereka sekarang berada didalam UKS, sekarang Jihoon lagi ngobatin luka di muka Jinyoung gegara tadi Jinyoung berkelahi, Jinyoung sih nikmatin aja kan enak diobatin ama malaikat cantik seperti Jihoon apalagi Jinyoung bisa ngeliat muka Jihoon yang lagi serius. Pas udah selesai obatin Jinyoung, Jihoon diajak Jinyoung ke kantin, pas dikantin sih udah mulai sepi tapi untung masih ada waktu 20 menit sebelum bel bunyi jadi Jihoon ama Jinyoung kekantin, sesudah Jihoon tunggu sedikit Jinyoung datang sambil bawa makanan kemeja mereka berdua, Jihoon langsung natap makanan yang dibawa Jinyoung, menu favorit Jihoon langsung aja Jihoon makan dia juga lapar habis pelajaran olahraga juga, Jihoon ngeliat kalau Jinyoung nggak makan malah liatin dia mulu, "Kenapa kau tak makan Youngie...?" Tanya Jihoon, "aku kenyang kok walau cumin liatin kamu makan, nih makan juga punya aku, aku masih kenyang tapi jangan dimakan juga yang piringnya kasian tante kantinnya nanti rugi" ucap Jinyoung, "ihhh Jinyoung aku nggak serakus itu masa piring juga mau aku makan sih" ucap Jihoon sebel sambil poutin bibirnya, Jinyoung yang liatkan gemes jadi dicubit deh pipi berisinya Jihoon.
Pulang sekolah Jinyoung yang anter Jihoon pulang, sekalian ngerjain tugas bareng, mereka ngerjainnya dikamar Jihoon tapi tenang saja sodara sodara Jinyoung bisa nahan kok :)
Malamnya disebuah gudang yang terletak dipinggiran kota sedang ditempati Dongho sendiri, sebenarnya ini markas dia sama teman temannya, cumin hari ini Dongho lagi sendiri, pas Dongho lagi mainin hpnya tiba tiba lampu mati
"aishh jangan jangan listrik habis lagi" ucap Dongho, Dongho berdiri lalu bejalan menuju meteran listrik, dilihatnya ternyata cuman jeglek(?), pas kembali kedalam markas Dongho dapat melihat orang yang menggunakan pakaian serba hitam sedang duduk disofa "siapa kau?" Tanya Dongho, orang itu tak menjawab, namja itu melepaskan tudung jaket yang ia pakai "Dongho kau masih ingat aku kan?" ucap Jinyoung sambil menunjukkan smirknya yang menakutkan
"apa mau mu Bae Jinyoung" Tanya Dongho, Jinyoung berdiri dari tempatnya lalu dengan cepat memukul kepala Dongho, Dongho pun pingsan tak sadarkan diri.
Dongho membuka matanya kepalanya terasa sakit efek karna tadi dipukul oleh Jinyoung, Dongho dapat melihat Jinyoung sedang bermain dengan sebuah pisau kecil, "ahh kau sudah bangun" ucap Jinyoung, "APA MAU MU KEPARAT" teriak Dongho,"jangan marah marah santai saja aku hanya ingin bermain main denganmu Dongho" ucap Jinyoung, Jinyoung maju lalu memotong jari jari milik Dongho "AKHH!!" teriak Dongho kesakitan, "Jari jari ini dengan beraninya menyentuh dan membuat Jihoonku menangis" Ucap Jinyoung, bunyi patahan tulang yang putus terdengar diseluruh gudang itu, Jinyoung memotong jari Dongho dari kelingking ke ibu jari, kesepuluh jari Dongho telah terpisah dari telapak tangannya, keringat dingin bercucuran di dahi Dongho, perih dan sakit yang teramat sangat dirasakan oleh Dongho, ia ingin cepat saja mati jangan menyiksanya lagi ia tak kuat, "ahh iya tadi tangan ini hampir meninju pipi manis Jihoon, kedua tangan ini juga harus dihukum" ucap Jinyoung, Jinyoung mulai memotong telapak tanggan Dongho, tulang tulang lengan mulai terlihat dengan kejam Jinyoung motong tangan Dongho namun ia tidak memotong nadi Dongho, Dongho bersumpah ini sangat menyakitkan andai ia tak sejahil ini mungkin ia tak harus bertemu dengan malaikat pencabut nyawa seperti Jinyoung yang membunuhnya perlahan merasakan siksaan di badannya, belum puas juga Jinyoung mengambil kapak, lalu dengan sekali ayun ia mematahkan kursi yang Dongho duduki begitu pula dengan kaki kanan Dongho, teriakan keluar lagi dari mulut Dongho, Jinyoung mengayunkan kapak sekarang Jinyoung mematahkan kaki kiri Dongho,Dongho tak punya kaki lagi dan tangan yang tak berbentuk, "hmmm aku belum puas kira kira kita bermain seperti apalagi Dongho?" Tanya Jinyoung, "Jika kau ingin membunuhku langsung saja bunuh aku sudah lelah" ucap Dongho namun itu tak dihiraukan oleh Jinyoung, malah Jinyoung mengeluarkan sebotol air keras, disiram lah air itu oleh Jinyoung diseluruh badan Dongho, badan Dongho sudah tak terbentuk namun sayangnya Jinyoung belum puas ia merasa bahwa yang dirasakan Dongho itu belum impas dengan perlakuannya pada Jihoon, diambillah Jinyoung sebuah blender yang ia dapat di gudang itu, Jinyoung menyalakan blender itu saat blender menyala, Jinyoung mengambil tangan kanan Dongho yang sudah tak terbentuk itu kedalam blender, darah muncrat kemana mana bahkan ada yang terkena wajah Jinyoung namun Jinyoung tak mempermasalahkannya, Jinyoung memperlakukan hal yang sama pada tangan kiri Dongho, Dongho sudah meninggal, banyak darah menodai gudang itu, karna dongho sudah mati, Jinyoung menyiram jasad Dongho dengan air lalu Jinyoung memotong kabel yang ada arus listrik lalu ia taruh kabel itu di jasad Dongho yang telah basah terkena air, jasad yang tak terbentuk tadi makin tak berbentuk karna perbuatan Jinyoung, Jinyoung menghapus jejaknya dulu disekitar gudang lalu ia kembali memakai pakaian serba hitamnya lalu ia melangkah pulang
Besoknya disekolah pada heboh karna jasad salah satu teman atau kakak kelas mereka ditemukan mati mengenaskan di markas tempat ia biasa bermain, Jihoon yang mendengar berita itu juga gidik gidik ngeri orang keadaan jasad Dongho ngeri gitu, namun disisi lain Jinyoung senang karna satu serangga tak berguna yang menyakiti Jihoon sudah tak ada.
TBC
Author balik lagi hihihihhi, sorry ya kalau kurang sadis atau terlalu sadis, typo bertebaran, alurnya kecepatan, gaje ,dlll
btw jan lupakan tinggalkan jejak ya
YOU ARE READING
You're (Mine)
Short StoryDEEPWINK -BAE JINYOUNG -PARK JIHOON 18pluss WARNING MATURE CONTENT & PSYCHO SCENE