Chapter 13

206 29 2
                                    

Jadi di chap ini bakalan flashback penuh tentang Jinyoung ama ortunya Jihoon.

Btw sorry up-nya lama ye, mian readers ku :)

FLASHBACK

*Malam saat Jinyoung dan Quanlin bersama*

Sesudah Quanlin turun dari mobil, Jinyoung pun melajukan kembali mobilnya. Ia lihat jam tangan mahal yang melingkar di tangannya. Jam 19.45, belum terlalu larut. Jinyoung melajukan mobilnya menuju mansion, tiba tiba telpon Jinyoung berdering. Jinyoung mengangkat telpon itu.

"Halo" -Bjy
"Halo Jinyoung, ini eommanya Jihoon"
"Ahh iya kenapa?" -Bjy
"Kau psikopat sialan! Dimana anakku sekarang! Pulangkan dia!"

Jinyoung menyerngitkan dahi saat mendengar penuturan dari eommanya Jihoon. Masa Jihoon yang beritahu? Jihoon kan tidak diberi alat komunikasi oleh Jinyoung.

"Maaf, sepertinya ada kesalah pahaman" -Bjy
"Kesalah pahaman apa lagi?! Ada orang mengirimkanku foto kau membunuh orang di gang sempit! Lalu kau membawa lari Jihoon!"

Jinyoung menyeringai, ia tahu cepat atau lambat orang tua Jihoon bakal mengetahui tentang identitasnya.

"Baiklah, sekarang saya akan segera menuju kesana dengan Jihoon" ucap Jinyoung lalu mematikan telponnya. "Waktunya bermain" gumam Jinyoung dengan senyum psikopatnya.

/Skip/

Sekarang Jinyoung berada di depan rumah Jihoon. Jinyoung mengganti pakaian yang tadi ia pakai dengan pakaian serba hitam yang selalu ia gunakan jika ia akan yah kalian sendiri tahu.

Jinyoung menuju pintu rumah Jihoon lalu memencet belnya, Jinyoung melihat kanan kiri tak ada siapa siapa. Tak lama muncul sosok yeoja yang keliatan agak berumur. Sebelum yeoja itu membuka mulutnya, dengan cepat Jinyoung membius yeoja itu dengan membekapnya dengan kain yang sudah dilumuri obat bius. Jinyoung menggeret yeoja itu masuk kedalam rumah.

Jinyoung pun juga melakukan hal yang sama pada namja yang agak berumur disitu, yang beruntung sedang nonton tv membelakangi Jinyoung, sehingga memudahkan Jinyoung melakukan pekerjaannya. Jinyoung memasukkan mobilnya ke dalam garasi di rumah itu, lalu menggangkat kedua tubuh orang yang ia bius dengan mudah ke dalam mobil.

Jinyoung melajukan mobil menuju mansionnya. Bagaimana nanti kalau ketahuan oleh maid atau Jihoon? Ayolah Jinyoung tidak sebodoh itu, ia menyiapkan pintu cadangan untuk memasuki ruang tempat ia menyiksa orang jika di mansionnya ada orang. Dan tempatnya berada di ujung mansionnya, didalam gudang akan ada pintu menuju ruang bawah tanah yang terhubung dengan mansionnya.

Jinyoung memasuki area mansionnya dan langsung menuju ke gudang.

Park Chanyeol, appa dari Jihoon terbangun dengan kepala terasa nyut nyutan mungkin efek dari obat bius. Sesudah Chanyeol bangun istrinya eommanya Jihoon, Wendy bangun. "Wen, tak apa kan?" Tanya Chanyeol, Wendy yang berada di samping Chanyeol mengganguk. Chanyeol dan Wendy sedang duduk berdampingan, dan terikat pada kursi.

Jinyoung muncul dari kegelapan dengan pisau lipat andalannya yang selalu ia gunakan. "Selamat malam calon mertua" ucap Jinyoung dengan ceria dan senyum yang terlihat sangat mengerikan. "Ji-Jinyoung?" Panggil Chanyeol tak percaya. Jinyoung melepaskan topi yang ia pakai, "Iya ini aku" ucap Jinyoung. "Lepaskan kami!" Ucap Chanyeol, Jinyoung mendekat lalu mengarahkan pisau lipatnya yang agak berkarat itu untuk menyentuh pipi Chanyeol. *Sret* dengan sekali gerakan sebuah luka tercinpa di pipi Chanyeol. "Kenapa kalian mau pergi? Kan pestanya baru saja mau dimulai" ucap Jinyoung dengan wajah sok diimutin tetapi akhirnya dia tertawa dengan wajah psikopatnya. "Chanyeol-ssi apakah aku harus berpesta dengamu dulu atau istrimu dulu?" Ucap Jinyoung didepan wajah Chanyeol. "Jika kau tak mengikatku mungkin aku sudah menghajarmu!" Ucap Chanyeol menahan amarah, sedangkan Wendy diam diam saja karna ia ketakutan dengan situasi yang ia hadapi sekarang.

"Owh benarkah? Aku jadi takut" ucap Jinyoung. "Baiklah aku akan berpesta dengan istrimu dulu karna ia diam diam saja dan menjadi anak baik, sekaligus kau akan melihat bagaimana rasanya kehilangan orang yang kau sayangi" ucap Jinyoung lalu menggeret kursi Chanyeol agak menjauh lalu menghadap istrinya. Jinyoung berjalan menuju Wendy, Jinyoung langsung menjambak rambut Wendy. "Kau cantik pantas anakmu juga cantik" ucap Jinyoung lalu menggoreskan pisaunya pada bibir Wendy, darah keluar dari bibir Wendy, Jinyoung menggoreskan pisaunya dalam. Rasa perih melanda Wendy tetapi itu merupakan awalnya saja. "Kalian jangan khawatir pada anak kalian dan nikmati saja pesta kita, karna aku akan menjaga anak anda dengan sangat baik sekali" ucap Jinyoung lalu menggerakkan pisaunya seakan pisaunya adalah kuas lalu wajah Wendy adalah kanvas.

Wajah Wendy terluka penuh, rasanya sangat sakit, ia merasa lemas. Jinyoung mengarahkan perhatiannya pada Chanyeol sekarang, Jinyoung berjalan menuju Chanyeol. "Bukan kah indah karya ku? Bagaimana perasaanmu? Ketika orang yang kau sangat sayangi dibunuh dengan cara yang mengenaskan didepanmu, lalu tidak akan ada yang tahu kalau ini adalah sebuah pembunuhan karna aku menyogok para detektif yang bertugas, kau ingat kejadian dulu saat kau menerima sogokkan dari Bae Sehun? Aku sangat kecewa padamu Detektif Park! Kau tahu betapa berharganya eomma bagiku? Kau tahu betapa berharganya Xi Luhan bagiku!" Ucap Jinyoung panjang lebar didepan Chanyeol, mengungkapkan kejahatan yang pernah Chanyeol lakukan.

"Saatnya balas dendam Detektif Park" ucap Jinyoung, Jinyoung melakukan hal yang sama pada Chanyeol seperti yang tadi ia lakukan pada Wendy. Chanyeol pun keadaannya saat ini sama mengenaskannya dengan Wendy. Muka penuh luka, darah bercucuran dari muka hingga terjatuh mengenai baju mereka. Jinyoung mengambil sebuah galon yang isinya minyak tanah lalu menyiramnya pada Chanyeol dan Wendy. Sesudah menyiram, Jinyoung mengambil korek api yang ia simpan di saku celananya. Dalam hitungan detik Chanyeol dan Wendy berteriak karna dibakar hidup hidup oleh Jinyoung. Mau mereka adalah orang tua Jihoon, Jinyoung tidak peduli karna mereka tadi menentang hubungannya dengan Jihoon. Sedangkan Chanyeol dan Wendy menyesal kenapa mereka tak langsung melapor ke polisi padahal mereka ada bukti, jika mereka melapor dan tidak sok kepahlawanan mungkin mereka masih berada di rumah nyaman mereka.

Jinyoung yang mendengar teriakan Chanyeol dan Wendy tersenyum psikopat. Jinyoung menunggu hingga badan Chanyeol dan Wendy menjadi abu lalu ia berjalan pergi dari situ.

/Skip/

Jinyoung selesai membereskan pesta yang tadi ia buat. Ia berjalan keluar dari gudang lalu memasuki mansion lewat pintu belakang. Jam di tangannya menunjukkan jam 01.34 sudah lumayan larut. Tetapi semuanya sepadan, tidak ada yang menentangnya dengan Jihoon sekarang.

FLASHBACK END

TBC

Ehe gimana serem kagak? Btw ni ff mau end lho.

Jadi author mau nanya bagusan author bikinin :

- Season 2 dari ff ini yang isinya nanti tentang kehidupan Jinyoung dan Jihoon pas punya anak terus juga nyeritain tentang asmara anaknya juga.

Atau

Lanjutin FF Deepwink punya author yang disebelah?

Minta pendapatnya ya, terima kasihhh ^_^

You're (Mine)Where stories live. Discover now