Chapter 18

333 26 6
                                    

2 tahun kemudian~

Berdirilah seorang Jihoon dibawah sebuah pohon rindang diatas bukit sambil menikmati matahari yang terbenam didepannya. Jihoon memakai tuxedo serba putih, sambil memegang buket bunga baby breathe. Jihoon menatap matahari didepannya sambil tersenyum. Bukan senyum bahagia melainkan senyuman yang pahit. Jihoon meletakkan buket yang ia bawa di gudukan besar yang berada di sampingnya. "Youngie, Jihoon kangen" ucap Jihoon pada gudukkan didepannya. "Kata Youngie, seharusnya hiks... Hari ini hari pernikahan kita..." Ucap Jihoon menatap batu nisan didepannya sambil menangis. Ya itu makan Bae Jinyoung. Jinyoung meninggal dihari ia akan menikah dengan Jihoon. Jinyoung meninggal karna tertembak pistol saat melindungi Jihoon. Jinyoung ditembak oleh Samuel tunangan Daehwi. Samuel mambalaskan dendamnya Daehwi. Karna kejadian itu, bagi Jihoon setiap hari adalah hari pernikahannya. Ingatannya terhenti pada hari itu, setiap hari Jihoon hanya berbicara sendiri, lalu mendatangi makam Jinyoung saat hari sudah sore.



































































































































Kebawah lagi ;)












































































































Bawah lagi ;)





















































































































































































Kalean kena prank 😘, jadi diatas itu bukan chap lanjutannya, lanjutannya dibawah ini. Selamat membaca~~~~~







2 tahun kemudian~

Sudah 2 tahun sejak kejadian Jinyoung memeluk Jihoon. Jihoon mulai membuka dirinya. Bahkan dokter jiwa yang merawat Jihoon mengatakan bahwa Jihoon mulai menunjukkan tanda tanda ia akan sembuh, bisa dibilang Jihoon akan kembali seperti biasanya lagi. Hari ini Jihoon sedang bermain di ayunan yang ada di mansionnya Jinyoung. Hari mulai sore tapi Jihoon masih bermain di ayunan. Tanpa Jihoon sadari, Jinyoung memerhatikannya yang bermain dari atas balkon. Jinyoung baru saja pulang dari kantor, hari ini ia pulang awal. Jinyoung masih memakai baju formalnya, ia merogoh saku celananya lalu mengambil kotak beludru berwarna biru tua. Jinyoung segera saja menuju Jihoon. Jihoon yang melihat Jinyoung didepannya berhenti bermain, lalu memandang Jinyoung dengan ceria. Jinyoung mendekati Jihoon, sedangkan Jihoon masih duduk di ayunan. Jinyoung berlutut dengan satu kakinya, "Jihoon, aku tahu kalau aku adalah seorang pendosa berat karna membunuh orang, aku memang tidak pantas bagimu-" Jinyoung menghentikan, ucapannya lalu mengeluarkan kotak beludru tadi "-tapi aku akan berusaha menjadi seorang kepala keluarga yang baik dan suami yang baik bagimu, jadi will you marry me?" Tanya Jinyoung sambil membuka kotak beludru itu, menampakkan sebuah cinci rose gold dengan permata sebagai hiasannya.

(MULMED)

Jihoon menutup mulutnya menggunakan tangannya. "Yes, aku mau Jinyoung" ucap Jihoon lalu segera memeluk Jinyoung. Mau Jinyoung seorang psikopat Jihoon tidak pernah bisa membenci Jinyoung, karna Jihoon sudah terlalu mencintai Jinyoung. Jinyoung memasangkan cincin pada jari manis pada tangan kanannya Jihoon. Jihoon segera memeluk Jinyoung kembali, begitu pula Jihoon. Pelukkan mereka terasa hangat, dan penuh cinta.















Dan dengan tidak elitnya


Saya mengatakan




THE END



ps: nanti kalau ada ide, author buatin bonchap deh :) maaf endingnya sangat2 mengecewakan

You're (Mine)Where stories live. Discover now