#6 - Masih di SMP yg Sama

5.3K 451 17
                                    


Esok hari.....

Raya ceria kembali seperti biasanya. Sepertinya, dia tidak tau tentang kejadian kemarin. Iya. Tidak ingat. Orang yg kesurupan, dia akan hilang kesadaran dan tidak tau apa yg terjadi. Yg ada, dia merasakan lelah. Hmm.. Sepertinya begitu. Karna aku tidak pernah mengalaminya. Dan jangan sampai mengalaminya. Pak Andri dan Pak Ayi juga melarang kami semua membahas soal kejadian kemarin di depan Raya, takutnya hal itu memancing Raya kemasukan lagi.

Hari demi hari, Raya semakin lengket denganku. Kemana-mana dia selalu menarik tanganku untuk bersamanya. Sampai suatu hari, Pak Ayi bertemu denganku dan bilang
"Itu kamu lagi komunikasi ya sama Raya" ,beliau senyum lalu pergi.
Maksudnya apa? Komunikasi jenis apa? Sedangkan dari tadi aku sama Raya di depan kelas hanya diam saja memperhatikan orang-orang yg lalu lalang. Yasudahlah, mungkin Pak Ayi salah mengira atau aku yg salah dengar.

----------

Jadi, untuk 13 anak yg disebutkan namanya dan diancam akan kena imbasnya lalu akan dihantui, sepertinya itu sudah beres. Karena ketiga belas anak itu, setelah sekolah sepi dan semua sudah pulang, mereka diminta untuk meminta maaf oleh Pak Andri dan Pak Ayi. Aku sendiri tidak tau soal itu dan apa yg membuat para makhluk halus itu sampai semarah itu. Aku hanya mendengar sedikit cerita dari Ema saja. Yaaa.. Mungkin karena kata-kata mereka yg kotor dan tidak sopan, ditambah berisik.

: Masih di kelas 8, saat ini sudah mulai bercerita di semester genap. Saat sekitar Bulan Maret, aku melaksanakan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa atau LDKS karna kebetulan, aku adalah anggota OSIS sejak kelas 7. Awalnya, acara dilakukan di lingkungan sekolah. Yaaaa... Waktu itu menginap disekolah juga banyak kejadian kesurupan. Tapi, masih bisa diatasi dan batas wajar. Jadi acara tetap berjalan dengan lancar. Waktu itu aku "hanya" banyak melihat kuntilanak dengan jenisnya yg beda-beda. Ada yg mengerikan, ada yg biasa saja, ada yg kondisinya rusak, dll. Selama aku melihat "mereka". Aku hanya ingat kata ibu untuk ingat Allah dan banyak berdo'a.

: Acara berikutnya dilakukan di perkemahan. Tiba disana, kami harus berjalan menyusuri jalan setapak untuk bisa sampai ke tenda yg letaknya bisa dibilang di tengah hutan. Pagi-Siang-Sore, masih aman. Hanya saja sekitar habis magrib sampai jam 10 malam ketika kami mengadakan games di lapangan, aku melihat banyak sekali yg berterbangan dari satu pohon ke pohon lain seperti kain-kain gitu. Gak cuma warna putih, tapi ada hitam dan merah juga. Selanjutnya, saat kami akan api unggun jam 11 malam tiba-tiba hujan deras turun disertai petir. Tenda milik kelompokku ternyata bocor. Tidak layak untuk dipakai. Terpaksa semua dari kelompokku harus pindah. Ada yg pindah ke tenda 1 dan ada yg ke tenda 2. Jumlah tenda untuk perempuan saat itu adalah 3.

Aku yg terakhir keluar dari tenda gara-gara tadi sibuk merapikan isi tas yg basah terkena bocoran tenda jadi tidak kebagian tempat.

- Pak Andri dan Pak Ayi datang
Pak Andri : kamu gapapa kan? Masuk di tenda 2 saja, masih cukup ko.
Aku : gapapa pak. Hanya baju olahragaku basah celananya
Pak Andri : yaudah gapapa besok jg kering. Cepat masuk.

Aku pun memaksakan diri untuk masuk ke dalam tenda, walaupun aku kebagian tidur di paling ujung depan pintu tenda. Rasanya, waktu itu aku jg takut harus tidur di paling ujung. Apalagi pas depan pintunya. Takut bila tiba-tiba ada yg membuka sleting tenda dan menerkam. Yg pasti, yg aku takutkan adalah binatang liar saat itu. 😰😱

Tidur di paling ujung, tidak kebagian alas tidur, ditemani tumpukan sepatu. Huhhhhh... Dingin. Aku mencoba untuk tidur. Kenapa harus tenda milikku yg bocor? Dan kenapa juga harus dapat tidur dipaling ujung seperti ini.

Sekarang, Kulihat jam di HP menunjukkan pukul 01.00
Mungkin aku baru tertidur selama 30 menit. Sisanya, aku tidak bisa tidur. Hujan sudah berhenti.

Krikkk.... Kriiikkk... Kriiikkkk... Ditambah suara anjing menggonggong

Kulihat ke ujung tenda yg sebelah kanan. Terlihat bayangan seseorang yg berdiri disana. Ah, mungkin itu guru yg sedang memantau kami.

: Eh, tunggu dulu. Kenapa efek bayangannya aneh. Tidak seperti manusia. Bayangan itu terlihat tinggi besar dan berbulu. Berbulu. Ketika aku lihat bayangan itu, bayangan itu lalu berjalan perlahan. Sepertinya ia berjalan menuju ke arahku. Aku yg tidur di paling ujung, jelas saja ketakutan. Aku berusaha pura-pura tidur, berdo'a semoga ia tidak membuka sleting tenda dan menerkamku. Ku intip melalui sebelah mataku. Bayangan itu berhenti di tengah tenda. Ah sudahlah, kenapa aku berimajinasi? Mungkin itu Pak Ayi atau Pak Andri yg sedang jalan-jalan. Pikirku. Lalu sosok itu berjalan lagi. Huaaa.. Tapu aku tetap ketakutan sekali, apakah itu manusia? Hewan? Atau makhluk halus? Karna katanya, kalau di tempat seperti ini kan rawan. 'katanya'. Aku cuma takut diterkam lalu tidak bisa pulang. Eh.
.............

Untunglah, setelah komat-kamit baca do'a dalam kekalutan, bayangan itu pergi. Tapi, rasanya aku masih merinding. Belum lagi aku ingin buang air kecil. Oh pagiii, cepatlah datang.
............

20 menit kemudian :
Pak Andri : (membuka resleting tenda) Nayshii!!!!!  (ia berbisik panik)
Aku : ya?? Kenapa pak? (dengan suara pelan)
Pak Andri : kamu tadi gapapa kan?
Aku : emang kenapa?
Pak Andri : kamu? (sempat ragu)
Aku : ya???
Pak Andri : Ah, yasudah.. Tidur lagi saja.
Pak Ayi : kamu jgn kemana mana, diam di tenda. Jangan takut, banyak baca do'a. Saya sama Pak Andri bakal tungguin di depan tenda sampe aman.
Aku : ohhiya pak.
Pak Andri : yaudah, sekarang kamu tidur. Kita jagain di depan tenda.

Lalu pak Andri menutup lg tenda, teman-temanku masih tertidur pulas. Karna suara Pak Andri dan Pak Ayi cukup pelan, setengah berbisik, mereka hanya terbangun sebentar, mungkin mereka pikir aku mau ke toilet saja.
......

Itu tadi maksudnya apa ya? Kenapa Pak Ayi dan Pak Andri sibuk banget sih? Memangnya tadi aku kenapa sampe mereka panik begitu mau jagain tenda? Emangnya ada binatang buas ya?
......

Sejak dijaga itu, ternyata aku bisa tertidur pulas sampai pagi.

Esok paginya setelah shalat subuh, semua orang di tendaku panik. Kenapa? Mereka bilang saat tidur kemarin, mereka mendengar suara-suara aneh seperti berdeham. Ditambah, si Amel dan Alif sibuk mencari tau siapa yg semalam memegang kakinya. Katanya yg memegang kakinya itu berbulu. Tetapi setelah ditanya, diantara temanku yg semalam tidur di tendaku itu tidak ada yg memakai sarung tangan ataupun kaos kaki. Jadi? Siapa itu?.

Tendaku benar-benar ricuh, mereka heran, cemas, takut, parno, panik gara-gara tangan berbulu dan suara aneh itu. Sebenarnya aku melihatnya, mungkin si bayangan yg kemarin malam itu. Yang membuat Pak Andri dan Pak Ayi berjaga di depan tenda kami. Ah tapi yasudahlah, aku yg mengetahui kejadian semalam malah ingin tertawa. Lebih baik aku diam saja, daripada nanti suasana tambah gaduh.

Alif : Nayshi ! Kamu kemarin tidur diujung kan? Kamu pake kaos kaki atau sarung tangan?
Aku : Enggak lif. Ya masa sih tangan aku panjang banget, aku tidur diujung terus megang kaki kamu.
Alif : Iya juga sih. Terus kamu bisa tidur semalen?
Aku : Nyenyak sekali. Sampai bermimpi indah.
Alif : Dasar kebo. Di tempat kayak gini bisa bisanya tidur nyenyak ga ngerasain apa apa.
Aku : Hahaa.. Ngapain dirasa rasa. Santey aja kali lif. (Helaw.. siapa yg kebo? Orang kemarin aja aku gak bisa tidur karna ketakutan mereka semua malah ngorok. Kan lucu. :)

Paginya, setelah sarapan kita berkumpul di lapangan untuk kegiatan olahraga, games, dan post to post. Hmm... Ramai sih. Hanya saja, ketika post to post itu aku melihat makhluk yg sepertinya itu siluman. Tapi, aku diam saja. Sepertinya, kali ini mataku tidak salah lagi. Aku memang melihat "mereka". Aku cuek saja pura-pura tidak tau keberadaan "mereka". Yaaa.. Mungkin karna ini di area hutan? Jadi memang banyak yg terlihat kan? Tapi lagi-lagi Pak Ayi dan Pak Andri mengikuti kelompok kami. Seperti dikawal saja, pikirku.

- Ya.. Pokonya tidak ada aneh. "Hanya" banyak yg berseliweran di hutan. Dan juga disana banyak wujud yg tinggi besar dan berbulu seperti 'genderuwo' -

Dari sini, aku mulai heran pada diriku sendiri. Aku sering sekali melihat makhluk halus sejak kecil, sampai sekarang penglihatanku tidak berubah tentang "mereka". Jadi? Aku bisa melihat "mereka" ?? Kenapa bisa?

.....bersambung......

Huhuhu haduhhh... Maafkan author..
Karna aku benar-benar sulit mempercai kalau aku indigo, bisa melihat "mereka". Jadi kebanyakan mikir deh soal apa yg dilihat. Lama deh nyadarnya 😔

Indigo Crystal 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang