#13 - Kerja Kelompok

3.3K 313 10
                                    


Setelah hari itu, aku sudah jarang kerja kelompok di sekolah. Aku lebih sering kerja kelompok dirumahku, dirumah Nisa, Firdaus, atau rumah Sasha. Atau kalau dengan kelompok yg lain, ya paling dirumah aku lagi atau Rayhan yg dekat dari sekolah, tidak memakan waktu di perjalanan.

Kerja kelompok dirumah tidak menutup kemungkinan aku tidak akan melihat sosok mereka lagi :)

Dimanapun itu, mereka tetap saja ada dimana-mana karena kita memang hidup berdampingan dengan 'mereka' tetapi di alam yg berbeda.

Contohnya saat kerja kelompok di rumah temanku. Saat itu aku ikut shalat dikamarnya. Saat di rumah Nisa, tidak begitu seram sih hanya kuntilanak pada umumnya.

Tapi aku tidak nyaman saat ikut shalat di rumah Sasha. Waktu itu aku bersama dengan Sisil berdua di kamar Sasha untuk shalat, dan yg lain ada di teras rumah. Sejak awal memasuki kamarnya, jujur sih hawanya sedikit "mengherankan". Sepertinya kamar ini tidak kosong. Sepertinya ada sosok lain yg mendiami kamar ini. Rasanya sudah seperti sedang membuka gerbang gaib saja saat itu. :')

Pertama, aku wudhu duluan lalu barulah Sisil.
Kedua, kita mulai mengenakan mukena.
Ketiga, tidak ada ventilasi, tidak ada angin apalagi badai pintu kamar mandi yg berada di dalam kamar Sasha tiba-tiba tertutup kencang.

"Brak!" ,suara pintu itu terdengar jelas membuat aku dan Sisil kaget, terdiam, saling memandang, dan bertanya-tanya.

"Sil, hehe. Mau shalat atau lari ya?" ,tanyaku

"Duh Nay, firasat gaenak" ,jawabnya

"Shalat juga bakal ga khusyuk nih" ,kataku

"Iyanih. Mau lari aja?" ,tawarnya

"Huwaaaaaa" ,aku lari duluan :')

"Heh domba lu ninggalin gua !!!" ,teriaknya dari dalam sambil ikut berlarian keluar

........

"Kalian kenapa jadi gitu?" ,Sasha heran melihat aku dan Sisil yg berlarian keluar kamar dengan menggunakan mukena. Hehe

"Itu Sha, si Nayshi takut tuh tadi mau shalat pintu kamar mandi kamu nutup sendiri keras dia gamau shalat dikamar kamu" ,terang Sisil

"Ih itumah udah biasa. Yaudah aku temenin" ,jawab Sasha

"Ih Malu-maluin ! Hahahahaha" ,kata yg lain sambil menertawakan.

"Coba kamu tadi ikut ! Kamu jg pasti lari" ,jawabku dengan ketus

"Ah itu sih kamunya aja yg penakut" ,jawab Nisa

Akhirnya, aku tetap shalat dikamar Sasha, dengan ditemani oleh ketujuh anggota kelompokku. So sweet. 😅

Bukannya tanpa alasan kenapa tadi aku berlari duluan. Aku lari duluan karena setelah aku melirik pintu kamar mandi itu lagi, aku melihat ada seorang nenek-nenek yg beraura negatif sepertinya ia sedang marah. Makanya aku langsung lari saja. Tapi setelah ditemani oleh Sasha si pemilik kamar ini, si nenek sedikit lebih baik. Mungkin karna aku orang baru, tanpa permisi masuk kamar Sasha jadi dia tersinggung. Hmm.
........

Atau saat kerja kelompok di rumah Firdaus. Rumah dia ini cukup jauh dari sekolah. Sebut saja tinggal di perumahan DH yg lumayan jauh lagi untuk menuju perumahannya itu. Ditambah, perjalanan menuju perumahan DH itu melewati jalanan yg sepi, benteng, kebon, dan semak-semak.

Saat berangkat tidak ada masalah. Karena sepulang sekolah jam 2, kami langsung bergegas menuju rumah Firdaus. Di rumahnya pun aku tidak melihat ada masalah, nyaman-nyaman saja. Tapi saat pintu kamarnya terbuka aku tau disana ada sesuatu, karena auranya berbeda. Tapi yasudahlah yg penting tidak mengganggu.

Yang jadi masalah adalah ketika pulang.

Adzan magrib sudah berkumandang. Aku meminta izin untuk pulang duluan dengan alasan sudah ditelpon mamah disuruh pulang. Akhirnya, Teguh juga pamitan karena dia yg sudah janji akan mengantarkan aku pulang. Disini, teman-temanku benar-benar tidak ada yg tau sama sekali bahwa aku ini memiliki kemampuan indigo.

Diperjalanan pulang ini sungguh menyebalkan. Kalau biasanya aku melihat kuntilanak. Disini, aku kebanyakan melihat wujud hewan. Siluman? Entahlah. Pokonya hewan-hewan gaib. Ditambah lagi pocong yg berada di pepohonan pisang, yg diam-diam menatapku begitu dalam. :')

Untunglah si Teguh ini orangnya banyak bicara. Dia mencoba bercanda di sepanjang perjalanan. Tapi sepertinya dia juga hanya sedang menghibur dirinya sendiri karena takut. Karena sungguh, jalanan yg kami lalui sangat tidak lucu. Seperti sedang berkendara ditengah hutan dengan sedikit penerangan, lalu ditemani pemandangan makhluk halus yg semakin banyak bertebaran dimana-mana :')

.....

Entah bagaimana ceritanya, semenjak SMA ini aku malah lebih dikenal sebagai Nayshi yg penakut. Sepertinya aktingku ada yg salah, atau memang sudah benar? Ini adalah usahaku dalam menutupi bahwa aku indigo. Entahlah, dulu aku tidak mau sekali diketahui kalau aku indigo. Aku tidak siap mengakuinya dihadapan orang-orang. :')

Meskipun sudah berakting seolah-olah tidak melihat 'mereka'. Tetap saja ada yg menyadari dan mengatakan kalau aku ini aneh. Aku sih cuek saja tidak mempermasalahkan tentang penilaian mereka. Biarkan saja saat ini mereka menilaiku aneh, tapi nanti juga setelah mereka lebih dekat denganku dan mengenaliku mereka akan tau aku ini siapa. Tentang bagaimana mereka kepadaku, itu urusannya. Yang penting aku tetap bersikap baik kepada mereka :)

.....

Indigo Crystal 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang