Aku mundur beberapa langkah dengan wajah kosong tanpa ekspresi, Leo tertawa melihat diriku yang seolah terkejut dengan kabar yang telah diberikan olehnya. Sekali lagi lidahnya menjulur dan tersenyum menang. Aku menunduk lemas, aku seolah tidak menyangka kalau James yang sudah membunuh Claudia.
James yang selama ini aku kenal baik apakah berhati busuk di belakangku? Apa yang di katakana Leo itu benar perihal keamanan Bella di tangannya. Telingaku masih mendengar tawaan kemenangan Leo, aku berusaha membiarkan dirinya merasa senang dengan keterkejutanku ini.
Namun beberapa saat kemudian mukaku kembali memandang Leo dengan senyuman licik dan jahat, Leo perlahan memelankan suaranya melihat perubahan ekspresi wajahku. Wajah dan bentuk badanku sekarang telah membuatnya merasa takut.
"DOR! DOR!" dua tembakan aku layangkan ke arah kaki dan tangannya. Seketika dia tumbang membuat posisi seperti memohon kepadaku dengan rasa sakit peluru yang menembus kaki dan tangannya.
"Aku tidak terkejut mendengar kabar itu." ucapku pelan, dia menatapku dengan penuh penasaran. "Kau tau? Karena aku yang telah menyuruhnya untuk menghabisi nyawa Claudia." lanjutku dengan nada sedikit berteriak dan penuh dramatis.
"Apa kau gila?" Leo sangat terkejut mendengar kalimatku. "Bagaimana bisa kau menyuruh seseorang untuk menghabisi nyawa istrimu sendiri!" mulutnya kembali berteriak. Aku tertawa mendengar emosi itu, terlihat kekecewaan karena rahasia yang selama ini disimpan olehnya tidak berguna untukku. "Aku tau segalanya, Leonardo! Kau tidak sepandai diriku." lanjutku menendang kepalanya dengan keras. "Aku tau Claudia yang memberi video itu kepada pihak kepolisian hingga aku dipecat, aku tahu dari awal dia mendekatiku hanya untuk menghancurkan hidupku. Aku sadar namun aku kira dia akan mengubah pola fikirnya setelah ku coba memberikan cinta yang tulus untuknya. Tapi dia tidak melakukan hal itu!
"Dia tetap ingin menghancurkan hidupku dan itu semua dia lakukan demi tugas yang kau berikan untuknya kan! Claudia adalah orang suruhanmu untuk mendekatiku dan menghancurkan hidupku! aku tau semuanya, anjing!" aku layangkan lagi dua peluru ke arah kakinya, aku tidak mau langsung membunuhnya, aku ingin sedikit bermain dengannya.
"Aku hanya ingin kau kembali Curt, komplotanku lemah tanpa mu dan James." ucap Leo dengan nada kesakitan dan bibir mengeluarkan darah akibat tendanganku tadi.
"Kau tidak akan bisa memaksa seseorang untuk menjadi peliharaanmu bangsat! James adalah orang yang baik, meski berat untuknya tapi dia menyanggupi membunuh Claudia tanpa bayaran sepeserpun!" aku memuji James dengan rasa bangga yang tinggi. Kini sangat jelas terlihat Leo sangat menderita, semua rahasia tentangnya sudah aku ketahui.
Aku sudah mengetahui niat busuk Claudia dari awal pertemuan sudah kau setting sedemikian rupa, kau berbakat menjadi sutradara film tai yang busuknya sepanjang masa! Instingku merasa ada yang aneh dengan Claudia, ada bau bangsat sepertimu di dalamnya tapi aku tetap mau dekat dengan dia, kenapa? Karena aku yakin dia tidak sepenuhnya hewan sepertimu dan aku bisa mengubahnya ke jalan yang lebih baik sepertiku.
Dan ketika aku pulang di hari pemecatan itu dan memandang foto pernihakanku dengannya. Sebenarnya aku mencibir dirinya, aku tidak menyangka kalau dia benar-benar melaksanakan tugas yang di berikan oleh anjing kampung untukku.
Lalu di malam harinya ketika aku mengajak Bella dan dirinya makan malam, itu hanyalah lelucon yang aku buat. Dari dalam hatiku acara makan malam waktu itu adalah sebagai perayaan keberhasilannya yang telah bisa membuatku dipecat dari pekerjaan muliaku.
Hingga sampai di rumah dan dia tahu aku dipecat, dia menangis dipelukanku. Tentu aku sadar itu bukan tangisan dari kabar yang aku berikan kepadanya, tapi tangisan itu adalah tangisan penyesalan atas tindakannya yang sudah melaporkan video yang di berikan oleh Leo itu ke pihak kepolisian.
KAMU SEDANG MEMBACA
CURT - TAMAT
Fiction généraleCurt menata hidupnya senormal mungkin. Hingga suatu saat terjadi satu hal dan menyebar ke hal lain, mengharuskannya masuk kembali ke dunia hitam.