Senja...
Saya mendapatkan sebuah kata rancu. Kata itu bisa saja indah atau malah terdengar hambar. Saya kurang bisa menafsirkan gabungan kata itu. Terlalu ambigu jika dipikirkan. Kamu ingin dengar?
"Terimakasihku untuk tuhan telah menicptakan 2 ciptaan terindah yaitu kamu dan senjaku."
Senja...
Apa yang kamu pikirkan tentang itu?
Saya terlalu bingung. Atau mungkin saya terlalu polos tak tahu apa-apa. Atau hanya saya yang pura-pura tidak tahu?
Senja...
Mungkinkan ini hanya spekulasi saya semata?
Senja...
Sekarang saya butuh kamu saat ini. Tolong jawab pertanyaan itu. Hal itu terlalu sulit untuk di jawab. Terlalu sulit daripada pencatatan akun-akun ke dalam jurnal penyesuaian.
Terima kasih sudah menjawab, saya sedikit lega.
Senja...
Sekarang pukul lima sore lebih empatpuluh lima. Dan saya masih di sini, di bawah bukit barat tidak bersama angin.
Entahlah, saya ingin bicara namun tidak bisa. Sudah terwakilkan oleh kata ini. Dari kamu yang bukan senja. Untuk siapa bukan saya.
Entahlah.

KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA ini KAMU
Teen FictionSekadar rangkaian kata yang terbalut indah membentuk bermacam-macam kalimat seru dan menyenangkan.