Renungkan Akhwat

1.1K 45 3
                                    

Apa fungsi hijab Bila tidak mampu untuk menutupi rasa malu?
.
Menutup tubuh dengan hijab yang sempurna lalu dilengkapi penutup wajah hingga hanya terlihat mata saja, maasyaallah tabaarakallahu.
Namun mengapa jepret sana-jepret sini, lalu diunggah? Di mana rasa malu itu?
.
Seiring ramainya nasihat untuk menurunkan foto diri terutama bagi akhawat,
bermunculan pula argumen-argumen bantahan. Seperti: "Memang ada ayat yang melarang? Memang ada haditsnya?"
.
Atau menggunakan alasan dengan permainan kata nan cantik yang saya pun tak bisa menirukannya.
.
Semakin terheran-heran ketika foto selfie atau wefie akhawat entah BERCADAR ATAU TIDAK diunggah dengan menggunakan caption tausiyah. Hiks sedih hati ini
.
Juga hal yang tak dimengerti bagi saya adalah foto-foto tersebut mendapat likes yang banyak.
Untuk apa menyukainya? Menyukai tausiyahnya atau fotonya? Tidak mengerti saya.
.
Bicara tentang dalil, bukankah Allah memerintahkan untuk menundukkan pandangan bagi lelaki maupun perempuan? Kalau foto diupload, justru mempersulit orang lain menundukkan pandangan.
.
Bicara tentang dalil, Bukankah ummahatul mukminin (seluruh istri rasul) beserta shahabiyaat radhiyallahu 'anhunna itu tidak pernah tergambarkan bagaimana wajahnya? Terlepas dari larangan melukis makhluk hidup dan membuat patung, mungkin saja beliau semua dilukis atau dibuatkan patung mereka karena mereka hidup di masa banyak pemahat patung handal.
.
Jadi apa alasan mengupload foto ukhti sayang?
.
Saya tutup coretan sederhana ini dengen mengutip status ukh Riska Lestari:
.
Mau serapet apapun pakaianmu, kalau selfie-mu masih bertebaran di dumay, lantas apa fungsi hijabmu yg sebenarnya?
Jadikan rasa malu sebagai hijab yang sesungguhnya, dengan berpakaian syar'i saat di luar rumah dan menahan diri dari meng-upload foto diri di dunia maya.
Allahua'lam.
.
Jadi masih mau upload foto bercadar atau tidak bercadarmu, kawan?

(Copas from WhatApp)

ISLAM ITU INDAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang