Cahaya Sunnah:
◾ Sudahkah Selalu Menghadiri Majelis Ilmu ? ◾Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda :
(1). "Menuntut ilmu itu WAJIB atas setiap Muslim" (HR. Ibnu Majah no. 224, hadits dari Anas bin Malik, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 3913)
(2). "Barangsiapa yang MENEMPUH perjalanan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan "ketenangan" akan turun atas mereka, "rahmat" meliputi mereka, para Malaikat "mengelilingi" mereka dan Allah "menyanjung" mereka di hadapan Malaikat yang berada di sisi-Nya" (HR. Muslim no. 2699, Abu Dawud no. 3643, at-Tirmidzi no. 2646, Ibnu Majah no. 225 dan Ahmad II/252, hadits dari Abu Hurairah).
(3). "Barangsiapa pergi ke masjid, dia tidak menginginkan kecuali mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya pahala seperti orang yang melakukan HAJI, di mana hajinya sempurna" (HR. Ath-Thabrani, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 86)
(4). "Apabila kalian berjalan melewati taman-taman Surga, maka perbanyaklah berdzikir". Para sahabat bertanya : "Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud taman-taman Surga itu ?" Beliau menjawab : "Yaitu halaqah-halaqah dzikir (majelis ilmu)" (HR. At-Tirmidzi no. 3510, Ahmad III/150 dan lainnya, hadits dari Anas bin Malik, lihat Silsilah ash-Shahiihah no. 2562)
Majelis dzikir yang dimaksud adalah "majelis ilmu", majelis yang di dalamnya diajarkan tentang tauhid, ‘aqidah yang benar menurut pemahaman salafush shalih, ibadah yang sesuai sunnah Nabi صلى الله عليه وسلم, akhlak yang mulia, muamalah dan lainnya.
Umar bin Khaththab radhiyallahu 'anhu berkata :
"Sungguh ada orang yang keluar dari rumahnya dengan membawa dosa seperti Gunung Tihama. Maka ketika dia mendengar kajian ilmu, ia pun menjadi takut, kembali baik dan bertaubat. Lalu orang itu pun kembali ke rumahnya tanpa dosa sedikitpun. Oleh karena itu, janganlah kalian menjauhi majelisnya para ulama !" (Miftaah Daaris Sa'aadah I/122 oleh Imam Ibnu Qayyim)
Jangan sampai dengan banyaknya sarana dakwah baik lewat radio, tv, wa, bbm, fb, telegram dll akan menjadikan alasan bagimu untuk "meninggalkan" majelis ilmu, sehingga jarang hadir, atau bahkan tidak hadir sama sekali karena merasa sudah berilmu, atau merasa sudah "selevel" dengan ustadznya...
Merupakan nikmat yang sangat besar jika memiliki kemampuan untuk menuntut ilmu, mengamalkan ilmu dan menyampaikan ilmu...
Berkahnya ilmu sesuai dengan berkahnya niat...
Semakin ikhlas niat, maka semakin berkah ilmu...
Semakin tidak ikhlas, semakin tidak berkah ilmu...Al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah ditanya :
"BAGAIMANA SEMANGATMU DALAM MENUNTUT ILMU ?" Beliau menjawab : "Aku mendengar kalimat yang sebelumnya tidak pernah kudengar, maka anggota tubuhku yang lain ingin memiliki pandangan untuk bisa menikmati ilmu tersebut sebagaimana yang dirasakan telinga". Lalu ia ditanya lagi : "BAGAIMANA KERAKUSANMU TERHADAP ILMU ?" Beliau menjawab : "Seperti rakusnya orang penimbun harta, yang mencari kepuasan dengan hartanya". Beliau ditanya lagi : "BAGAIMANA ENGKAU MENCARINYA ?". Beliau menjawab : "Sebagaimana seorang ibu mencari anaknya yang hilang, yang ia tidak memiliki anak lain selain dia" (Tawaalit Ta'sis min Manaqib Muhammad bin Idris hal 106 oleh Ibnu Hajar al-Asqolani).
Lalu bagaimana dengan para penuntut ilmu yang hadir dan belajar di majelis ilmu hanya seminggu sekali atau dua minggu sekali, atau mungkin ia futur dengan tidak pernah lagi datang ke majelis ilmu untuk belajar, tetapi merasa sudah berilmu dan bahkan merasa yakin akan masuk Surga...?
اَللَّهُمَّ انْفَعْنَا بِمَا عَلَّمْتَنَا وَعَلِّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا وَزِدْنَا عِلْمًا
"Ya Allah, berikanlah manfaat pada ilmu yang telah Engkau ajarkan kepada kami dan ajarkanlah hal-hal yang bermanfaat untuk kami dan tambahkanlah kami ilmu"
________________________________________
✍ Ustadz Najmi Umar BakkarSemoga bermanfaat :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ISLAM ITU INDAH
Spiritualبسم الله الرحمن الرحيم ان شاءالله، bisa bermanfaat untuk yang membacanya. [[ DI KUTIP DARI BERBAGAI SUMBER ]]