foni kenapa?

1K 63 10
                                    

Matahari menerobos ke dalam kamar Raina, yang membuat pemilik kamar itu pun membuka matanya dan segera bersiap siap untuk sekolah.

" Pagi ma, pagi pa"
Sapa Raina dan kemudian mencium pipi orangtuanya itu.

" Pagi kakak"
Jawab orangtua Raina bersamaan.

" Kak, Itu nak Azka yang kemaren kerumah, pacar kamu ya? Kalo punya pacar kapan kapan ajak makan ke sini atuh, biar mama sama papa kenal lebih jauh".
Ucap mama nya menggoda Raina.

" Ih.... apasi ma, bukan pacar Raina kok, orang cuman temen".
Jawab Raina malu malu.

" Temen apa temen hayooo?".
Goda papa nya, yang membuat wajah Raina memerah.

" Tau ah, Raina sekolah dulu. Assalamualaikum".
Pamit Raina kepada orang tuanya.

" Kak inget ya, dikenalin lebih lanjut sama mama. Mama ngerestuin kok papa juga".
Teriak mama nya kepada Raina dengan tertawa nya yang melengking".

~ ~ ~ ~

" Loh, kok lo bisa disini?"
Tanya Raina bingung melihat Azka yang sudah ada di depan rumah Raina.

" Emang gue gaboleh berangkat bareng sama temen sekelas gue ini?"
Tanya Azka sembari mengacak acak rambut Raina.

Melihat perlakuan Azka kepada Raina, entah mengapa jantungnya berdegup sangat cepat. Pipinya merona dan tanpa Raina sadari sudut bibirnya tertarik, yang menandakan bahwa ia tersenyum.

" Kok lo senyum senyum sendiri sih? Gila lo ya?"
Tanya Azka menyadari bahwa Raina tersenyum tanpa sebab".

" Ih apasih ka.... emmm gue berangkat naik angkot aja lo berangkat duluan gi".
Ucap Raina terbata bata kepada Azka.

Sebenarnya Raina ingin sekali berangkat bersama Azka. Karena bagaimana pun, Raina tidak bisa membohongi perasaannya, bahwa saat ia sedang bersama Azka, perasaannya sangatlah tenang dan bahagia. Tapi apa boleh buat? Azka adalah sosok yang cukup terkenal di sekolah. Jika ia terlalu dekat dengan Azka, bisa bisa Raina menjadi objek tatapan tajam para penggemar Azka, dan tentu menjadi bahan godaan teman Azka yang memang sudah terkenal kenakalannya.

" Na.... Setidaknya lo hargain kek usaha gue. Udah bela belain nih bangun pagi cuman buat berangkat bareng sama lo.
Kata Azka sembari menunjukkan wajah kecewa nya.

Melihat hal itu, Raina pun merasa tidak enak hati dan mengiyakan ucapan Azka.

" iya deh iyaa, tapi kali ini aja ya?"
Kata Raina sedikit ragu.

Mereka pun segera berangkat menuju sekolah.
Diperjalanan, Azka sempat berfikiran untuk mengajak Raina jalan jalan namun masih agak ragu akan hal itu. Akhirnya dengan sedikit keberanian pun ia membuka pembicaraan.

" Na, mmm.... ntr lo pulang sekolah ada acara ga?"
Tanya Azka ragu ragu.

" Gaada sih kayaknya. Emang kenapa?"
Jawab Raina dengan tatapan masih kepada pemandangan dijalan.

" Gue mau ngajak lo jalan. Mau ga?"
Tanya Azka, yang membuat dirinya semakin grogi.

" hmm okelah. Tapi sama temen temen gue ya? Hehe".
Tawar Raina sembari tertawa.

" hm okedeh"

Setibanya di sekolah, Raina disambut dengan beragam tatapan dari teman teman sekolah Raina. Ya kalian pasti tau mengapa mereka menatap Raina seperti itu. Raina saat ini sudah keluar dari mobil Azka dan berjalan menuju ke kelasnya tanpa memperdulikan Azka.

Hari ini pelajaran Seni musik. Pelajaran yang dinanti nanti kan semua anggota kelas gorbon. Alasannya pun berbeda beda. Ada yang memang alami menyukai musik, ada yang memang modus karena memang guru seni musik terkenal dengan guru nya yang muda sekaligus cantik.

RainaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang