[ Tahun 847 ]
08.27
Sinar matahari menghangatkan kota Ehrmich dinding Sina. Warga kota Ehrmich memulai harinya dengan biasa dan tentram, tapi tidak dengan gadis yang tengah menatap sebuah kertas sambil duduk di kursi besar nya.
Tersirat betapa frustasi nya dia membaca surat dengan amplop bergambar sayap kebebasan itu.
Tangan nya bergetar ketika dia akan menandatangani kolom di sudut kanan surat.
Karena tidak kuat membaca tulisan di surat itu bak melihat gebetan ditikung sahabat dia lalu menghempaskan kertas dan pena itu dari tangan nya.
"Bagaimana ini otou-san kau meminta ku bergabung ke pasukan pengintai yang maniak membunuh titan dan rela menyerahkan nyawa mereka demi umat manusia. Merelakan nyawa bagi umat manusia pantat mu, aku bahkan bertindak pengecut pada keluarga ku sendiri." Suara nya mengecil ketika mengucapkan kata terakhir. Wajah yang berubah menjadi sedih ketika mengingat masa lalu kelam nya.
"[Name]- sama boleh aku masuk?" Seseorang mengetuk pintu.
"Ah, masuk saja Ezra." Orang bernama Ezra itu lalu masuk berjalan mendekat kearah [name].
"Sepertinya kau sedang frustasi dan sedih, mau ku buatkan teh hitam?" Tanya Ezra sang pelayan [name].
"Hm, boleh." [Name] tersenyum, teh hitam adalah teh favorit nya, [name] bisa menjadi tenang jika meminum teh hitam. "Ngomong ngomong kau kesini hanya ingin menawarkan itu?"
Ezra berjalan sambil meletakan tumpukan kertas, amplop, dan map ke meja [name].
"Tidak, aku hanya ingin mengingatkan juga jika kita mendapat banyak permintaan dari warga distrik trost mengenai perusahaan yang baru 1 bulan ini dibangun di daerah distrik itu, sejauh ini perusahaan berkembang pesat berkat diri mu da--"
"Berhenti Ezra! Keluar dari ruangan ku." [Name] mengebrak meja sambil memijit pelipisnya yang terasa sakit. Banyak sekali masalah yang menimpa dirinya mulai dari permintaan warga mengenai perusahaan yang baru baru ini di bangun di distrik trost dan permintaan ayah nya untuk masuk ke pasukan pengintai. Sungguh, jika masih ada orang yang berhubungan darah dengan nya walaupun hanya 1 dan masih bocah berusia 13 tahun dia akan dengan ikhlas memberikan posisi pemimpin pada anak itu. Selama beberapa tahun ini semenjak semua keluarga keturunan [last name] telah tewas, semua perusahaan di berbagai distrik dia pegang.
Ezra yang melihat tuan nya marah langsung permisi keluar ruangan. Sementara [name] sibuk memikirkan tentang permintaan ayah nya.
"Tidak mungkin aku masuk pelatihan militer, itu sudah dimulai beberapa hari yang lalu. Tidak mungkin juga aku masuk pasukan pengintai tanpa bakat apapun, bisa bisa saat diluar dinding aku sudah di dalam perut busuk titan. Surat undangan ini sama saja tidak berguna, untuk apa aku masuk pasukan pengintai tapi tidak ada bakat dalam berkelahi." [Name] memutar kursi nya 180° menghadap jendela, memperlihatkan kota Ehrmich yang ramai penduduk.
Tiba tiba dia mengingat seseorang yang sangat ia kenal dengan kekejaman dan sifatnya yang licik. Senyuman terukir di wajah nya.
"EZRA!"
Mendengar nama nya dipanggil sang pelayan setia itu langsung masuk ke ruangan sambil membawa nampan berisi teh hitam.
"M-maaf telah menunggu lama, teh hitam sudah jadi."
"Ayo Ezra, siapkan kuda kita akan ke suatu tempat." Tanpa menghiraukan ucapan pelayan nya, [name] langsung pergi keluar ruangan dengan semangat.
"Tapi teh nya bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soulmate [ Levi X Reader ]
FanfictionSetelah kejadian dinding Maria runtuh, warga dinding Maria diharuskan mengungsi ke dinding selanjutnya, dinding Rose. Kejadian itu bersamaan dengan meninggal nya kepala keluarga [last name] [Name] yang seorang anggota keluarga yang tersisa terpaksa...