Normal POV
Di sore hari, skuad Levi yang baru sudah sampai di mansion milik [name]. Mereka semua ternganga melihat betapa besar dan luas nya mansion milik [name].
Di depan pintu masuk utama sudah ada sosok lelaki yang sedang berdiri. Mereka semua menyimpan kuda mereka di kandang dan mendekati sosok lelaki itu.
"Selamat siang [name]-sama, senang bisa melihat kau pulang dengan keadaan membaik." Senyum lelaki itu yang tidak lain adalah Ezra, pelayan keluarga [last name].
"Terima kasih, Ezra apa kau seharian ini tidur hm?" [Name] memandang Ezra yang memakai yang tidak biasa nya nya, Kaos oblong dengan celana selutut bersamaan dengan sendal capit dan rambut brunette nya yang berantakan.
Ezra hanya tersenyum sambil menggaruk tengkuknya. "Maaf, kemarin aku membersihkan kamar yang akan kau tempati dengan tim mu sampai larut malam."
"Kerja bagus, sekarang kau siapkan makan malam untuk kita semua."
"Siap Bosque."
---
Readers POV
Aku memperhatikan Levi yang memandang ke penjuru ruangan yang akan dia tempati. Tangan nya mengusap bagian bawah meja dan melihat tangan nya yang tidak ada kotoran atau debu sedikit pun. Kamar yang akan ditempati Levi adalah kamar yang beberapa bulan lalu aku bersihkan dan mungkin Ezra sudah membersihkan nya lagi.
"Aku sangat terkesan..."
Mata ku bercahaya dan pipi ku memerah ketika mendengar dia akan memuji ku.
"... Pada pelayan mu. Ini sangat bersih." Sambung Levi.
Seketika aku ber sweatdrop. Kecewa dengan pernyataan nya aku langsung berbalik badan dan menuju keluar ruangan.
"Jika kau ada masalah panggil aku di ruang sebelah." Ucap ku tanpa melihat wajah nya dan aku mendengar jawaban andalan Levi yaitu 'hn'.
Aku keluar dari ruangan dan mengambil peralatan bersih bersih. Aku ingat malam ini Hange akan datang dan tidak ada lagi ruangan yang bersih, jadi aku memutuskan untuk membersihkan ruangan paling ujung yang sudah tidak dipakai lagi.
Ceklek
"Berdebu sekali." Untung saja aku tidak mengajak Levi, jika dia melihat semua debu ini dia mungkin akan teriak histeris.
Aku mulai membersihkan ruangan ini dengan menyapu lantai, mengepel, merapihkan. Pandangan ku teralih ke arah lemari yang berada di pojok ruangan. Lemari itu masih kokoh dan pasti nya sudah tua.
Aku mulai membuka lemari itu dan hanya ada barang barang yang sudah lama seperti boneka, gaun, lilin, dan banyak lagi. Aku mengambil kotak kardus di bagian bawah lemari. Tutup kardus itu ada tulisan '[name]' ditambah dengan gambar hati kecil di akhir nama ku.
Mengerutkan dahi, aku mulai membuka kardus itu dan menemukan barang barang punya ku yang sama sekali tidak kuingat.
Aku mulai mengeluarkan semua barang itu, diantara nya kotak musik, Bondu yang terbuat dari ranting dan bunga, dan boneka France.
"Aku merasa ini semua dari seseorang dan bukan dari orang tua ku, dari siapa?" Aku melihat beberapa mainan tetapi pandangan ku teralih ke arah suling kayu. Aku mulai mengambil dan melihat 4 goresan vertikal. Tiba tiba kepala ku sakit membuat aku mengernyit.
"Bukan kah ini?!..."
Flashback.
(Kotak musik)
"Tou san, Ezra! Kalian dimana?!" Tangisan anak perempuan menggema di kota bawah tanah.
Tiba tiba ada seorang anak lelaki yang lebih tua dari anak perempuan itu. "Oi, ada apa dengan mu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soulmate [ Levi X Reader ]
FanfictionSetelah kejadian dinding Maria runtuh, warga dinding Maria diharuskan mengungsi ke dinding selanjutnya, dinding Rose. Kejadian itu bersamaan dengan meninggal nya kepala keluarga [last name] [Name] yang seorang anggota keluarga yang tersisa terpaksa...