Normal POV
"Ehm, kenapa hari ini kopral terlihat lebih ceria?" Tanya Eren. Wajah Levi memang seperti biasanya tetapi aura nya yang membuat Eren tahu Levi sedang merasakan senang.
"Kenapa? Memang nya tidak boleh Jaeger?" Jawab Levi sinis, membuat hampir semua pandang mata bergidik ngeri.
"M-maaf kopral, kau tidak biasa nya begini dan aku h-hanya bertanya apa yang membuat kopral sesenang ini?" Tanya Eren yang suara nya semakin menciut.
"Tanya saja ke [name]."
"[Name] jadi apa yang membuat kopral sesenang jni?" Tanya Eren yang pandangan nya mengarah ke arah [name] yang sedang memakan desert.
"Kenapa kau ingin tahu Eren?" Tanya [name] balik.
"Hanya memastikan, Hange bilang kopral senang karena sudah mencium seseorang." Seketika semua orang yang berada di meja makan membulatkan mata nya. [Name] terdesak puding yang sedang ia makan, Sasha yang menjatuhkan makanan dari mulut nya, Conny yang menyembur kan minuman nya ke muka Jean, Mikasa dengan wajah blank nya, Christa sedang menahan senyum, Armin yang menjatuhkan minuman membuat lantai basah, sedangkan Hange sudah tersenyum tidak jelas dengan Levi yang masih dengan wajah datar nya.
Hening seketika.
"Biar aku pel lantai nya." Sela Ezra di keheningan sambil mengambil lap untuk mengepel lantai yang basah.
"APA?!!"
"Kopral apa itu benar?" Tanya Armin.
"Aku tidak menyangka kopral menyukai seorang wanita." Ucap Jean ngaco.
"INI ADALAH FENOMENA PALING LANGKA!!!!" Teriak Sasha sementara Conny hanya bersiul.
"Haahahaha!" Hange tertawa terbahak bahak.
"Berisik kacamata bego." Sinis Levi.
"Ayolah shorty bukan nya itu fakta?!" Ucap Hange disela sela ketawa nya.
Setelah itu Levi menarik kerah baju Hange dan mereka berdua mulai adu mulut yang berakhir Levi mengalah karena tidak tahan dengan ocehan berisik Hange.
[Name] menatap jam yang menunjukan pukul 07.45. Tidak biasa nya [name] sudah mengantuk Jam segini. [name] berdiri dan mulai berjalan ke tangga. Tanpa mengucapkan sepatah katapun [name] pergi menuju kamar nya untuk beristirahat.
Readers POV
Aku bisa merasakan seseorang menguntit ku dari belakang. Tanpa menoleh pun aku tahu itu adalah Levi.
"Levi, berhenti mengikuti ku, kau membuat ku takut." Ucap ku pada akhirnya. Levi akhirnya berjalan di sebelah ku.
"Ada apa dengan mu? Nada bicara mu seperti kau marah pada ku." Levi memegang tangan ku untuk diam. Aku lalu menolehkan wajah ku kearah nya. Merasakan perlakuan yang berbeda dibandingkan dengan saat Levi masih menganggapku sebagai bawahan atau partner.
"Maaf, tidak biasanya aku se kantuk ini, dan dari dulu aku sangat membenci ketika orang mengajak ku berbicara pada aku sedang kantuk." Jawab ku sambil mengusap ngusap wajah ku yang semakin terasa kantuk. "Tapi aku akan mencoba menghilangkan rasa benci saat diajak bicara dengan mu." Ucap ku sambil tersenyum.
Tiba tiba Levi tertawa kecil. Aku hanya menatap Levi heran bertanya 'Ada apa dengan nya?'
"Kau sangat lucu ketika sedang kantuk. Wajah mu sangat menggemaskan." Levi mengelus pipi ku pelan. Aku bisa merasakan hangat diwajahku.
Aku langsung menuju kamar ku meninggalkan Levi yang masih tertawa. Tapi ada yang mengganjal pintu kamar ku ketika akan ditutup.
"Shhhh, jangan marah."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soulmate [ Levi X Reader ]
FanfictionSetelah kejadian dinding Maria runtuh, warga dinding Maria diharuskan mengungsi ke dinding selanjutnya, dinding Rose. Kejadian itu bersamaan dengan meninggal nya kepala keluarga [last name] [Name] yang seorang anggota keluarga yang tersisa terpaksa...