"[name]"
Suara wanita lembut menyapa pendengaran sang gadis yang tengah berbaring.
"Siapa yang berani nya membangun kan ku dari tidur ku yang nyenyak?"
Gadis itu tetap memejamkan matanya.
"[Name] ayo bangun, kaa san tahu kau sudah bangun."
Gadis itu lalu langsung bangun ketika mendengar kaa san nya. Mata nya membulat melihat wanita paruh baya yang sedang tersenyum ke arah nya. Senyuman nya membuat gadis itu hanyut dalam kecantikan wanita tersebut. 'Cantik' 1 kata untuk wanita di depan nya.
"Ada apa dengan mu, kau habis melihat hantu saja apa kau bermimpi buruk?" Wanita itu memeluk gadis itu hangat, membawa nya ke dekapan hangat sang ibu.
Tangan gadis itu mulai membalas pelukan ibu nya. Air mata jatuh dari pelupuk matanya.
"Kaa san, aku takut sekali, ada seorang Titan yang membunuh semua teman teman ku aku mencoba menyelamatkan mereka tetapi aku tidak berhasil dan d-dan d-d-dan..." Tangisan nya pecah di pelukan sang ibu. Sedangkan sang ibu hanya bisa mengelus ngelus punggung sang anak sambil tersenyum.
"Dan apa? Kau mati di mimpi mu?"
"Huaaa kaa san, aku terpental dan terluka parah, mungkin aku mati setelah itu." Pintu terbuka dan menampilkan remaja lelaki berusia 15 tahun.
"Ayolah nee chan, hanya sebuah mimpi jangan sangat cengeng." Cibir lelaki itu pada kakak perempuan nya.
"Ren, jangan begitu pada Kakak mu." Ren hanya mendengus dan berjalan ke arah sang ibu dan kakak. [Name] yang melihat Ren langsung memeluk sang adik.
"Hua ototou ku, aku kira kau mati." Ren hanya menggeleng kepala melihat kelakuan sang kakak dan mulai membalas pelukannya. Tidak lama dari itu pria jangkung masuk ke kamar.
"Ada apa ini? Pagi pagi sudah ribut oleh suara tangisan." Pria itu adalah ayah [name] dan Ren juga suami dari Mrs. [Last name].
"Mimpi lagi hm?" Ren melepas pelukan nya. Sekarang di hadapan [name], sudah ada ayah, ibu, dan adik nya.
"[Name] dengar." Nada ayah nya terdengar serius. "Kau seharusnya tidak disini, tempat mu bukan disini dan wujud kita sebenarnya tidak nyata, kita berada di alam yang berbeda [name]."
"T-tidak! Aku mau disini saja bersama kalian, aku tidak ingin kembali lagi."
"Hanya karena temen mu mati, kau tidak boleh seperti itu, kau masih punya waktu untuk tinggal di dunia, ingat permintaan ayah, bebaskan umat manusia!" Teriak Mr. [Last name].
"T-tapi tapi."
"Ibu tahu pasti kau bisa [name]." Ibu nya tersenyum pada [name].
"Ayolah nee chan, kau harus nya bersyukur bisa hidup lebih lama tidak seperti ku." Ren berucap dengan nada sedih sambil tersenyum pada [name].
"Sekarang tutup dan buka mata mu dan lihat banyak orang yang khawatir dengan mu. Terutama pria muka datar itu."
Mereka semua pun memeluk [name], [name] lalu tersenyum dan menutup mata nya.
---
Levi's POV
Aku memasuki ruang rumah sakit dan melihat seorang gadis tengah berbaring di salah satu ranjang. Mata nya tertutup rapat dengan tubuh dipenuhi luka. Beberapa tulang rusuk nya parah, sebelah kaki nya patah dan banyak luka goresan di setiap tubuh nya.
Sudah berapa lama gadis ini koma?
Yang aku tahu kejadian penyerangan titan wanita sudah berlangsung 2 Minggu yang lalu, bisa dikatakan [name] sudah koma selama 2 minggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Soulmate [ Levi X Reader ]
FanfictionSetelah kejadian dinding Maria runtuh, warga dinding Maria diharuskan mengungsi ke dinding selanjutnya, dinding Rose. Kejadian itu bersamaan dengan meninggal nya kepala keluarga [last name] [Name] yang seorang anggota keluarga yang tersisa terpaksa...