Chapter 08

7.6K 1K 149
                                    

Readers POV

Kesalah pahaman tentang kejadian Levi dan aku di rumah sakit itu sudah koreksi oleh Levi sendiri.

Hange dengan mulut ember nya menyebarkan kejadian di rumah sakit, membuat semua prajurit yang mendengar nya sangat terkejut, aku dan Levi lupa memberi tahu Hange tentang kesalah pahaman itu.

Tapi untung Levi mengoreksi itu semua dan tidak akan segan menyiksa prajurit dengan membersihkan seluruh markas setiap hari jika orang itu tertangkap basah membicarakan kejadian itu.

Hubungan ku dengan kopral Levi juga sudah membaik tapi masih sedikit canggung.

Sudah beberapa hari aku tersadar dan diperbolehkan kembali ke markas, tetapi aku masih harus terbebas dari misi dan beristirahat di ranjang kamar ku sendiri.

"Sial, aku akan gila jika harus menatap langit langit kamar ku setiap hari." Gumam ku sambil berusaha duduk mengabaikan rasa sakit di bagian dada ku.

Dengan hati hati aku menyandarkan tubuh ku pada dinding kasur. Menutup mata ku dan memikirkan kejadian yang terjadi ketika aku sedang dalam keadaan koma.

Pasukan pengintai berhasil menangkap si titan wanita, yang ternyata adalah seorang polisi militer teman seangkatan Eren, yaitu Annie Leonhart. Memikirkan titan wanita, aku teringat skuad Levi yang gugur. Aku mengepalkan tangan ku.

Aku gagal menyelamatkan mereka, dan bahkan aku tidak berhasil membunuh titan wanita itu. Prajurit macam apa kau? Kopral Levi pasti sedih melihat skuad nya gugur.

Aku membuka mata ku, aku teringat ucapan Christa semalam, sekarang yang datang ke kamar ku adalah kopral Levi, biasa nya Mikasa, Sasha, Christa, dan Hanji yang biasa datang ke kamar ku, tapi karena mereka sedang sibuk jadi digantikan oleh kopral Levi.

Aku langsung turun dari ranjang ku dan mencoba berdiri. Dengan susah payah aku berjalan ke arah kemar mandi.

Aku harus mandi, mengingat aku belum mandi beberapa hari ini dan kopral adalah seorang clean freak. Aku tidak mau dia menceramahi ku panjang lebar.

Aku mulai melucuti pakaian ku, bersamaan dengan perban. Dan ketika air bersih menyentuh luka ku aku meringis.

"Mungkin ini akan sedikit lama."

---

Aku menatap jam dan melihat sudah jam 13.56, aku sudah menghabiskan waktu hampir sejam di kamar mandi karena perban perban yang menyusahkan itu.

Aku menatap pantulan diri ku di cermin kamar mandi, aku memakai pakaian yang cukup sederhana, memakai kaos oblong putih dengan overall rok se paha dan legging hitam panjang.

Aku memegang kepala ku yang sedikit sakit karena aku memilih untuk menyuci rambut ku juga.

Sambil memegang kepala ku, aku berjalan keluar kamar mandi dan melihat sosok pria pendek sudah berdiri tepat di depan pintu kamar mandi.

Aku sedikit teriak dan berjalan mundur. "Kopral kau mengejutkan ku dan bisakah kau tidak seenak nya masuk kamar ku hm?"

Levi masih dengan wajah datar nya berjalan ke arah meja dan mulai mengelap meja ku yang sedikit berdebu. "Itu salah mu, kau terlalu lama di kamar mandi, dan ingat aku benci menunggu."

"Tunggu, kapan kau datang kesini?"

"40 menit yang lalu. Dan kau berada di dalam hampir sejam. Tch, wanita memang merepotkan."

"Aku sedikit kesusahan dengan perban perban di tubuh ku, tapi kopral bagaimana jika aku keluar dalam keadaan telanjang?! Untung saja aku sudah memakai baju." Aku berjalan dan duduk di pinggir ranjang ku.

My Soulmate [ Levi X Reader ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang