2. Lucas

246 18 1
                                    


Pagi ini aku berangat ke sekolah seperti biasa.

Bel tanda pelajaran dimulai telah berdering sejak  sepuluh menit yang lalu tapi guru pertama belum datang juga.

Sebagai ketua kelas, sudah menjadi kewajibanku berkeliling sekolah di pagi hari mencari lentera hidup para siswa dikelasku itu.

Aku menuju ruang guru sebagai tujuan pertama namun tidak terlihat keberadaan beliau.

Jadi kuputuskan untuk menyusuri setiap inchi dari sekolah ini agar pelajaran bisa segera dimulai.

Disana, persis ditempatnya berdiri kemarin.

Sosok pemuda itu kembali menampakkan dirinya.

Ujung bibirku tertarik keatas ketika melihat perbedaan pada wujudnya.

Wajah yang kemarin dipenuhi luka kini telah tampak dengan sangat sempurna.

Aku dapat menikmati mata, hidung, dan bibirnya tanpa terhalangi oleh luka-luka sialan itu.

Kemarin hingga beberapa detik yang lalu aku benar-benar tidak memikirkan pemuda ini lagi.

Sebab aku tak mau jatuh karena terlalu berharap.

Namun sekarang dia berdiri kembali dihadapanku dengan segala keindahannya.

Who are you?” aku tidak bodoh untuk melewatkan kesempatan kedua agar mengenalnya.

Sekedar nama pun cukup karna mungkin saja kami tidak akan pernah bertemu lagi.

Lucas.” bisiknya hampir tanpa suara.

Sejuk, bisikannya terasa sejuk dan dingin di telingaku.

Inilah yang membuatku terpikat padanya sejak pertemuan pertama, semua yang ada pada dirinya sangat unik.

Edward Lucas van Arnolddy Jesper.” imbuhnya.

Ah, ternyata dia seorang pemuda belanda dengan nama yang indah.

Terlintas dikepala tentang tujuan awalku berada disini.

Aku mencela kepada waktu yang sedang tidak tepat untukku berbicara panjang lebar dengan Lucas.

Padahal masih banyak yang ingin aku ketahui tentang dia.

Bisakah aku pergi sekarang? Aku sedang mencari guruku dan teman-teman menunggu di kelas. Pelajaran harus segera dimulai.” Kataku padanya dan Lucas hanya diam tak menunjukkan ekspresi apapun.

Aku mulai melangkah menjauhi Lucas yang masih berdiri ditempatnya.

Semoga besok kami bertemu kembali.




Note :

Percakapan aku tulis miring karena sebenarnya memakai bahasa inggris dan belanda. Aku disini tulis pake bahasa indonesia biar mudah dipahami.

Roovelas √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang