Aku mendudukan badan yang sedikit gemetar ini pada sebuah kursi disebelah ranjang yang diatasnya telah terbaring raga Syabilla.
Aku tersenyum kecut melihat raga yang tergeletak tak berdaya dengan alat medis yang melekat itu.
Perasaanku bercampur aduk antara marah, sedih, dan kecewa.
Marah kepada sosok yang tengah bersemayam dalam raga itu.
Bukan..
Aku bukan marah kepada Syabilla tetapi pada sosok yang menyeringai atas keberhasilannya mengambil alih seluruh raga Syabilla.
Sedih sebab aku merasakan perihnya kehilangan untuk kedua kalinya.
Syabila sudah terlalu jauh untuk ku gapai, sangat sangat jauh.
Kecewa pada diriku sendiri yang tidak bisa menjaga apa yang aku miliki.
Syabilla telah meyelamatkanku waktu itu dan kini aku terlambat, tidak bisa menyelamatkannya.
Maafkan aku Syabila...
Kumohon jangan membenci sahabat tak bergunamu ini...
-------
Aku telah berada dikamarku saat ini, hening.
Pikiranku benar-benar kacau dan hatiku sangat sakit.
Mata mulai mengeluarkan bebannya yang seiring watu semakin banyak.
Tetesan berubah jadi aliran deras.
Isakan berubah menjadi raungan.
Mengenaskan adalah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaanku saat ini.
Aku yang lemah.
Aku yang rapuh.
Aku yang kehilangan sandaran untuk kedua kalinya.
Syabilla...
Kamu teman yang selalu mendengarkan aku untuk pertama kalinya dan satu-satunya..
Yang percaya dan mengerti aku.
Kenapa kamu pergi disaat seperti ini.
Tidak ada lagi yang akan mendengarkanku bercerita dikelas.
Mungkin seharusnya dulu kita tidak berteman jika akhirnya seperti ini...
Aku sangat benci ditinggalkan tidakkah kau tahu itu Syabilla?
Tidak.. maafkan aku, aku tak akan pernah menyesali apa yang telah terjadi pada kita.
Aku bersyukur menjadi bagian dari kisah hidupmu.
Aku senang bisa membagi kisahku dengan Lucas padamu.
Kamu akan selalu hidup dihatiku Syabilla...
------
Kujalani hari-hari setelah itu dengan biasa saja tidak ada yang istimewa.
Aku benar-benar menyadari bahwa tidak semua teman dikelas itu baik.
Sebagian dari mereka hanya suka memanfaatkan keadaan.
Datang ketika sedih dan pergi ketika senang, menceritakan semua keluh kesah dan masalahnya padaku.
Namun tak pernah sedikitpun mau mendengar sedihku.
Tak apa, aku sudah terbiasa dan tahu bagaimana menghadapi mereka.
Lucas.. Syabilla...
Aku merindukan kalian ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Roovelas √
RomanceTentang bagaimana rasanya kehilangan. Tentang bagaimana bentuk sebuah kerelaan yang tak akan pernah direlakan. Tentang bagaimana wujud cinta yang tak pernah padam. Tentang seorang gadis yang mencintai pemuda berbeda dimensi. Surabaya, 27 Desember 20...