12. Eleventh

373 61 21
                                    

Donghan berlarian menuju parkiran, sedangkan tangannya tetap menggenggam tangan Shihyun. Kaya drama korea yang pemeran ceweknya di tarik-tarik sama pameran cowoknya. Judulnya 'itu pewaris'. Apalagi posisi mereka ditengah-tengah parkiran jadi banyak yang memandang aneh ke arah mereka.

"Donghan lepasin!"

"Nggak!"

"Han, lepasin! Aku nggak kabur beneran ah!" rengek Shihyun

"Anjir mana sih mobilnya" alih-alih menjawab perkataan Shihyun, ia malah sibuk sendiri. Karena sedari tadi memencet mencet remote kunci itu dan mobilnya nggak ketemu, kini mendadak kesal.

"Donghan! Ini kunci motor bukan mobil!" kesal Shihyun, sebenarnya ia sudah tau kalau itu bukan kunci mobil melainkan kunci motor. Ia kira Donghan tahu kalau itu kunci motor makanya ia diam. Eh taunya ia malah anggap itu kunci mobil.

"Anjir, ini motornya Donghyun" heboh Donghan yang baru sadar, Shihyun mulai kesel sekarang.

"Yaudah bawa aja sih. Itu motornya" kini giliran Shihyun yang menarik Donghan.

"Bangke! motor cowok ini woy!" heboh Donghan lagi.

"Han nggak usah lebay, kamu kan udah biasa juga bawa motor gede" Donghan ketawa ngakak, entah kenapa dia jadi receh dan alay gini. Apa karena dia sering main sama Kak Ong makanya dia jadi kaya gini.

"Yaudah ayo naik, gue anter ke rumah" Shihyun hanya diam dan segera naik ke motor sport milik Donghyun.

Kini mereka sudah tiba di rumah mewah milik Shihyun, beruntung orangtua Shihyun masih di Indonesia jadi jika ditanya-tanya aneh-aneh nggak pusing jawabnya.

"Ci, perlu banget ya ganti password rumah lo?" Donghan jengah, ia sedari tadi melihat sahabatnya itu jongkok mengotak-atik benda canggih itu.

"Sandinya apa ya?" bukannya menjawab Donghan ia malah sibuk dengan benda itu.

"Udahlah Ci, jangan gitu. Mungkin Koko emang lupa" nasehat Donghan

"Kamu nggak tahu Han, sejak kemarin dia tuh sama Kak Kenta mana nama Kak Kenta diponselnya ganti kenta ada lop lop nya, aku sebel. Kalau Koko emang nggak suka sama aku yaudah sih" lirih Shihyun yang masih sibuk dengan acara mengganti password rumahnya.

"Ya kalau masalahnya udah sampai situ, gue nggak ikut campur deh Ci. Eh eh itu Koko" Donghan menunjuk-nunjuk kearah jendela. Shihyun pun yang paham langsung meng 'OK' benda canggih itu.

"Aku udah nyuruh dia ngejelasin tapi nggak ngejelasin, buat apa dia tadi perhatian ke aku kalau ujungnya gitu lagi" ujar Shihyun sedikit bergetar, gadis itu tak pernah cemburu berlebih seperti ini. Bahkan mereka jarang sekali bertengkar.

"Tapi Ci, menurut gue. Kalian ngomong berdua aja, dengan kepala dingin. Gue tau kalian pasti salah paham doang" Donghan berusaha menenangkan Shihyun yang mulai menangis.

"Shihyun! Kim Shihyun! Buka pintunya! Kita omongin baik-baik!" teriak Yongguk, Shihyun menoleh sesaat ke arah pintu rumahnya.

"Nggak, jangan dibuka Han. Biar dia paham gimana rasanya sakit hati" Shihyun menahan lengan Donghan yang akan beranjak membukakan pintu untuk Yongguk, kemudian ia melangkah menuju dapur. Donghan tentunya juga ikut mengekor di belakangnya.

"Aku laper" rengek Shihyun, Donghan hanya mencebikkan bibirnya. Namun ia tetap membuka kulkas dan megambil beberapa bahan makanan untuk dimasak.

"Ihh Donghan yang terbaik" Shihyun tersenyum manis, meskipun hatinya masih kesel sama Yongguk.

"Ci ponsel lu getar dari tadi, please angkat ya? Shihyun yang gue kenal nggak kaya gini orangnya" tutur Donghan lembut sembari memotong bawang bombai.

Defense Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang