17. Sixteenth

470 61 54
                                    


Kediaman keluarga Hwang kini tengah ramai. Beberapa orang tengah sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Jika bertanya apa yang terjadi, jawabannya adalah acara pertunangan antara Hyunbin dan Minhyun. Seperti yang dikatakan sebulan yang lalu. Setelah kejadian tangis menangis dan berbaikan tadi malam, paginya Minhyun dan Donghan harus buru-buru kembali ke rumah. Tidak mungkin kan kalau tunangan di apartemen? Yang benar saja.

Sedangkan yang lain mondar mandir kesana kemari, sibuk menata dan mengecek ulang tempat itu meskipun bukan di gedung, tapi tetap saja harus bagus Minhyun kan anak satu-satunya bagi ayahnya. Oh ya ini karena Minhyun juga sih kenapa harus datang tadi pagi? Untung saja Ayah Minhyun adalah seorang yang perfeksionis jika tidak mungkin pertunangan akan di undur.

Kini Minhyun tengah duduk di depan meja rias kamarnya, disana juga ada Donghan dan Youngmin. Jika Donghan hanya berbaring bergelundungan ke kanan dan ke kiri, beda halnya dengan Youngmin. Perempuan dengan surai merah itu tengah sibuk mendandani sahabatnya itu. Jika bertanya dimana Shihyun, jawabannya adalah di dapur. Iya, katanya ia mau belajar masak pas nanti nikah sama Yongguk jadinya nggak malu-maluin, eh kok malah bahas nikah?

"Rileks Nyun. Kamu nggak lagi nikahan cuma tunangan doang" kata Youngmin sembari meletakkan hiasan rambut pada rambut Minhyun. Karena ia tahu, sedari tadi Minhyun hanya membuang dan menarik nafas, dan begitu terus sampai berulang-ulang. Kaya orang mau lahiran.

"Biasanya juga ketemu Kak Hyunbin, kenapa juga harus gugup si?" ini Donghan yang ikut nimbrung.

"Lo nggak pernah ngerasain sih! " sahut Minhyun.

"Ya kalau aku pernah ngerasain berarti aku udah tunangan dong!" ini Youngmin yang tiba-tiba ngegas.

"Boro-boro tunangan, pacaran aja nggak pernah" ujar Donghan malas, sebenarnya Donghan itu ditahan Minhyun disini, alasannya apalagi kalau bukan kakinya sakit. Padahal Donghan udah biasa aja.

"Ya lo sih enak!" balas Minhyun ngegas.

"Enak apanya, kamu tuh lebih enak kali Nyun. Liat Hyunbin udah umur dua puluh, sedangkan Donghyun masih sembilan belas. Sedangkan aku dua puluh dua!" oh iya sepertinya Minhyun melupakan fakta jika Youngmin lebih gila darinya, yaitu memacari anak di bawah umur.

"Minyeon udah siap?" tanya laki-laki paruh baya yang kemudian masuk lalu duduk diranjang tempat dimana Donghan berguling.

"Ih Ayah! Kenapa pake ginian?!" amuk Minhyun yang masih melihat ayahnya memakai baju santai.

Iya Hwang Chansung ayahnya Minhyun, single daddy nya Minhyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Iya Hwang Chansung ayahnya Minhyun, single daddy nya Minhyun. Kelakuannya sama Minhyun beda jauh, beda sekali malah. Chansung ini tipe-tipe ayah yang kekinian, tapi jangan salah selama bertahun-tahun menduda ia tidak pernah sekali pun membawa wanita ke rumahnya. Entahlah kenapa ia betah menduda, padahal Minhyun juga udah bilang kalau mau nikah ya nikah aja gak papa.

"Ya kan Ayah baru selesai ngurusin rumah" Chansung kini mengelus surai Donghan yang kini tengah tiduran dipahanya.

"Kan ada pekerja Ayah"

Defense Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang