Chapter 26
"Kita kemana ya? Mumpung hari ini libur nih?"tanya Fia sambil duduk di tepi ranjang milik Sharon. "Lo jangan tanya gue"ucap Sharon dengan suara yang terendam dibawah bantal.
"Dih! Gue nggak nanya lo!"Sharon menolehkan kepalanya kearah Fia"jahat lo sama gue"Fia mendengus kecil"serah lo Sha. Gue nanti maunya ke... taman yang kemaren. Siapa tau ketemu jodoh eaaa"Sharon terkekeh pelan.
"Gue mau mandi ah! Biarin aja si kebo nggak gue aja!"ucap Fia lalu berlari memasuki kamar mandi"siapa yang lo bilang kebo monyet!"Fia tertawa didalam kamar mandi, membuat Sharon memutar bola matanya.
35 menit kemudian...
Fia dan Sharon sudah siap. Rambut Fia diikat kuda, sementara Sharon sedang mengepang rambutnya menjadi satu.
"Lama deh lo Sha. Udah jam 11 nih!"omel Fia sambil melirik jam yang berada di dinding kamar mereka. "Tunggu..... dah! Yok!"Sharon langsung menarik lengan Fia.
"Padahal tadi gue yang ngajak dah"Sharon melepas tangannya dari lengan Fia lalu menunjukkan cengirannya.
"Nyengir lo!"Sharon langsung mengatupkan mulutnya sambil cemberut. Fia langsung meraup wajah Sharon yang cemberut.
"Jangan cemberut lo. Jelek"ucsp Fia lalu memasukkan kedua tangannya ke saku celana jeans nya. "Tai. Dari tadi dimata lo gue jelek terus"Fia terkekeh pelan"makanya muka jangan cemberut"ucap Fia"yailah tadi gue nyengir dikatain jelek sama lo"ucap Sharon"mungkin takdir"Sharon langsung membulatkan matanya saat Fia berkata begitu dan langsung berjalan mendahuluinya.
Mereka berjalan menelusuri toko-toko yang berada di kota, sampai akhirnya mereka memasuki supermarket kecil.
Entah kenapa mulai dari memasuki supermarket kecil itu mereka berdua memiliki firasat buruk tentang supermerket kecil itu.
Ditambah lagi supermarket itu terlihat sedikit kumuh, lampu-lampunya meredup, dan banyak jaring laba-laba.
Alasan mereka memasuki supermarket kecil itu karena tidak terlalu jauh dari taman tempat pertama kali Fia bertemu Key.
Sharon memeluk lengan Fia takut. Beberapa orang menatap mereka dengan tatapan horror, dan itu membuat mereka tambah takut.
Fia mengambil dua air mineral lalu membawanya ke kasir. Seorang laki-laki dengan pakaian lusuhnya memasuki area kasir lalu menatap mereka berdua.
"Kalian siapa?"tanya laki-laki itu"ka--kami manusia! Iya! Kami manusia!"jawab Sharon blak-blakkan.
Bego!
"Kalian darimana?"tanya laki-laki itu yang sekarang memandang Fia"kami dari kulkas yang ono no, abis ngambil aer"jawab Sharon sambil menunjuk kulkas yang sempat mereka hampiri untuk mengambil air mineral itu.
Laki-laki itu terlihat mengeraskan rahangnya. Menahan amarah.
"Kalian tinggal dimana?!"tanyanya sedikit meninggikan suaranya"dimana saja boleh! Yang penting o--"
"CUKUP!"
Sharon dan Fia sama terkejut bukan main. "Kalian anak-anak Axeleria Academy kan?! Jawab! Atau kami bunuh kalian satu-satu!"ucap laki-laki itu.
Tiba-tiba saja dua laki-laki menahan mereka berdua supaya tidak kabur.
"Maaf ya pak... eh! Manggilnya apaan yak? Akang? Mas? Om? Ba--"
"Panggil saya Tom!"
"Ok Tom! Kami bukan anak-anak Axeleria Academy, tetapi kita anaknya bapak dan emak"
Jawaban Sharon membuat Tom menggeram.
"Bunuh mereka berdua!"perintah Tom kepada dua anak buah yang memegangi mereka berdua.
"Tunggu!"Tom menatap Fia"sebenarnya siapa kalian? Kenapa kalian ingin membunuh kami?"tanya Fia dingin tapi penuh selidik.
"Ohh gadis kecil... Apa kamu tidak mengenali ku? Oh tentu saja kau tidak tau! Karena tante girang itu tidak memberi tau mu!"Fia mengerutkan keningnya.
"Maaf maksud mu?"
"Ya! Anna tidak memberi taumu tentangku benar?! Makanya aku akan memberitaumu sekarang!"
Fia semakin tidak mengerti.
"Aku adalah anak buah dari The Fernan's sekaligus mantan PAMAN mu Alifia!"
DEG!
Bersambung...
TBC
(Di mulmed si Pangeran Vergus. Dia emang lebih tua dari si Fia)
KAMU SEDANG MEMBACA
F #1 : Axeleria Academy [END]
Fantasy[END] Fia mendapat sebuah surat dari kepala sekolah Axeleria Academy. Academy yang khusus untuk anak yang memiliki kemampuan unik. Apakah Fia memiliki kemampuan itu? Warn: Cerita ini hanya iseng-iseng semata, jadi maaf jika tidak nyambung atau aneh