Chapter 3
Pagi yang cerah telah menyambut Fia yang sedang tidur di tempat tidur dengan keadaan yang kacau.
KRING... KRING... KRING...
Gadis berambut panjang itu mengeluarkan tangannya untuk mematikan jam weker yang berada diatas nakas.
Fia mengeluarkan kepalanya dari selimut dan mulai menguap. Fia melirik jam wekernya.
08.00
Fia sontak membelalakkan matanya lalu dengan cepat dia bangkit dan berlari kekamar mandi.
5 menit kemudian
Fia sudah siap dengan celana panjang, baju berwarna putih polos berlengan pendek, rambut panjang yang diikat seperti buntut kuda, kau kaki semata kaki, dan sepatu kets berwarna putih.
Dia mengambil tas selempangnya dan diisinya dengan ponsel, charge, buku tebal yang kemarin, dan beberapa ikat rambut, dan bando.
Dia berjalan keluar, dan tepat saja. Petra sudah ingin mengetuk pintu. "Gue pergi dulu! Jaga rumah baek-baek!"teriak Fia saat sudah berlari kecil menuruni tangga.
Fia melihat, seseorang dengan memakai topi yang hampir menutupi matanya, dan memakai masker dan juga jaket hitam.
Apa bener ini orangnya? Kayaknya gue punya firasat buruk nih--batin Fia.
"Temen lu udh dateng tuh! Gue tinggal dulu yak! Jangan malem-malem pulangnya!"
Nggak janji--batin Fia.
"Iya"jawab Fia lalu berjalan duluan keluar"eh buset tuh anak! Malah ninggalin temennya! Sorry yak! Fia emang kayak gitu!"cowok itu hanya mengangguk lalu bangkit dan menyusul Fia.
"Lo bilang apa aja sama kakak gue?"tanya Fia dingin"cuman bilang jalan-jalan doang"seketika tubuh Fia menegang mendengar suara itu.
Suaranya kayak familiar deh-batin Fia.
Cowok itu melepas topi dan maskernya. Dan langsung saja Fia menoleh, dan hampir saja ia berteriak. "L--Lo! Cowok tengil kemaren kan?! Kok lo disini!"tanya Fia histeris"makasih pujiannya. Nama gue Alvin. Sama-sama"ucapnya nggak jelas.
"Lo! Arrgghhhh! Ngapain sih disini?! Bikin gue naek darah aja!"tanya Fia greget"emm...gue ngejemput lo lah! Oh iya! Kemaren akting lo bagus juga ke kakak lo"Fia membulatkan matanya.
"Lo! Udah ah! Sekarang pokoknya lu tunjukkin jalan ke Ax-- mmpphhh!"perkataan Fia terpotong oleh sebuah tangan yang membekapnya.
"Jangan teriak!"Fia langsung bungkam, karena seketika sebuah tangan menarik lengannya untuk masuk kedalam mobil.
"Mao kemana?"tanya Fia"katanya mau ditunjukkin jalannya"jawab Alvin greget"oh"
Bersambung...
Lagi males bacot 😧
TO BE CONTINUED
KAMU SEDANG MEMBACA
F #1 : Axeleria Academy [END]
Fantasia[END] Fia mendapat sebuah surat dari kepala sekolah Axeleria Academy. Academy yang khusus untuk anak yang memiliki kemampuan unik. Apakah Fia memiliki kemampuan itu? Warn: Cerita ini hanya iseng-iseng semata, jadi maaf jika tidak nyambung atau aneh