A Warm Winter Part 1

1.8K 70 4
                                    

[Disclaimer : One Piece hanyalah milik Oda, saya disini untuk membuat cerita fiksinya saja~]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Disclaimer : One Piece hanyalah milik Oda, saya disini untuk membuat cerita fiksinya saja~]

---------------------------------------------------------

Sore itu sekitar pukul 16.30 langit sudah mulai gelap tertutup awan musim dingin. Dimana-mana terlihat tumpukan salju semakin menebal. Hawa yang dingin terus masuk menusuk tulang walaupun sudah ditutupi beberapa lapis pakaian tebal. Mungkin dengan menikmati segelas kopi panas bisa sedikit menghangatkan tubuh.

Di sore dingin yang gelap itu terlihat seorang gadis berambut ikal berwarna oranye tengah berdiri sendirian dibawah pohon cemara yang diselimuti salju. Ia menggenggam segelas kopi panas. Sesekali ia menggosok lengannya dengan tangan untuk menghangatkan tubuh.

Tidak tahu apa yang sedang dinantikannya, ia tetap berdiri disana sambil memperhatikan orang yang lalu lalang dihadapannya.
"Pukul 16.45, diskon besar-besaran pakaian musim dingin akan dibuka," bisiknya dengan mata yang tajam menatap sebuah mall kecil di depan tempat ia berdiri sekarang.

Nami menanti dengan harap-harap cemas. Ia terus memperhatikan jam tangannya, dan ternyata waktu masih menunjukkan pukul 16.31.

"Huh...." ia menghela napas kekecewaan. Uap dingin mengepul dari mulutnya. "Padahal aku sudah berdiri disini dari tadi. Tapi ternyata masih pukul segini."

Gadis itu menyentuh lututnya yang sudah terasa pegal karena berdiri terlalu lama. Bagaimana tidak, ia sudah berada disana sejak pukul 15.00 tadi! Nami sungguh tidak sabar menanti diskon besar-besaran di mall tersebut dan memilih untuk menunggu diluar. Sebab kalau ia menanti didalam, uang yang sudah disiapkannya untuk memperbelanjakan pakaian diskon malah habis untuk membeli hal tidak penting lainnya. Seperti tas, sepatu, dan aksesoris. Tentunya barang-barang yang tidak termasuk diskon, harganya sangat mahal. Oleh karena itu Nami lebih baik menahan diri dan tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

Karena tidak sanggup lagi berdiri, Nami pun berjalan mendekati sebuah kursi taman di depan mall tersebut. Ada seorang pria yang duduk disebelahnya. Tapi tidak apa. Ia hanya akan duduk sebentar saja disana sampai waktu diskon besar-besarannya dibuka.

"Ah....." Nami mendesah lega. Ia meregangkan kakinya ke depan dan merentangkan kedua tangannya ke samping. Tanpa sengaja tangannya menyentuh tubuh pria yang berada di sebelahnya itu.

Pria berpakaian hitam itu mendesis kesal. Buru-buru Nami minta maaf padanya.
"Oh, maaf. Aku tidak sengaja. Tubuhku lelah sekali," ujarnya merasa tidak enak.

Pria bertopi putih dengan corak hitam itu mengangkat kepalanya yang dari tadi tertunduk, lalu menoleh ke arah Nami dengan dahi yang mengkerut.
"Apa kau tidak bisa tenang sedikit?" kata pria itu sedikit marah.

"LAW?!!!" pekik Nami heran. Ia tidak menyangka kalau ternyata pria yang duduk di sebelahnya itu adalah Law, teman sekampusnya. "Syukurlah, kukira orang lain."

"Memangnya kenapa kalau orang lain?" tanya Law cuek.

Namun bukannya menjawab pertanyaan, Nami malah mendekatkan tubuhnya kepada Law. Pria yang selalu memasang raut wajah serius itu lantas bingung melihat perilaku Nami yang aneh.

One Piece Love StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang