8

705 55 0
                                    

Happy readingg guys 🎉

Aku merenggangkan otot otot ku yang  kaku akibat duduk  terua menerus.

So, jadi begini kehidupan produser? Ckck melelahkan.

Lagu ku? Tentu sudah jadi! Akhirnyaaa, setelah ber jam jam n berhari hari mengerjakan. Dan hasilkan? Spektacular!

Tidak, itu menurut ku. Hmm.. aku harus meminta onnie Yena untuk menghubungi pdnim dan mengoreksi laguku.

Meski ini selesai, tapi lagu ku dengan Namjoon belum. Belum lagi aku harus melihat lihat lagu yan di buat para produser. Belum rekaman lagu. Music Vidio? Dan choreonya? .. sudah cukup, jangan di bahas.

Kriuuuk...

Hah.. perutku jadi lapar memikirkannya.

Aku beranjak dari tempat duduk ku, kemudian aku mengambil jaket dan tas kecil. Lalu pergi mencari makanan. Tidak lupa aku mengunci ruangannya.

Sambil berjalan menyusuri koridor, aku melewati ruang latihan bighit. Aku berhenti sebentar di depan pintunya.

Ruangan itu menyala.

But, wait.

Ini jam 11 bukan? Apa ada orang latihan?

Aku memberanikan diriku membuka pintu itu.

"Oh kamchagiya!" Ucap seseorang di ujung sana.

"Ah Jiminssi.. mian.. mweohaeyo?(sedang apa/lagi apa)" tanyaku
"Ani.. keunyan mencari barang hilang" balasnya.
"Hm.. mungkin aku bisa membantumu?" Tanyaku

Dia mengangkat satu alisnya.

"Kalau begitu apa kau tau gelang putih yang ada gantungannya?"
"Apa itu berinisial S ?" Tanyaku.

Matanya membulat dan menunjukku dengan jari telunjuknya.

"Nee!! Geureee!! Dimana?!!

"Oh. Oh.. aku meletak kannya disana" ucapku berjalan menuju lemari.

"Apa ini maksud mu?" Tanyaku kepada Jimin sambil memberikannya gelang itu.

"Ah matta! Gomawo Herassi" ucapnya. Lalu ia memakaikan gelang itu pada pergelangan tangannya.

"Kalau  begitu, aku pergi dulu ne.." ucapku.
"Kau akan pergi kemana?"
"Aku lapar"
"Bagaimana jika kau makan dengan ku? Kebetulan aku  membeli 2 makanan jajangmyon" ucapnya.
"Apa tidak apa apa?"
"Apa maksudmu? Anggap saja ini balas budi karena telah menemukan gelangku"

Kemudian ia menarik tanganku  menuju rooftop.

.
.
.
.
.

"Jiminssii.. ini enak" ucapku.
"Ah benarkah?" Tanyanya.

Aku mengangguk sambil menyeruput jajangmyeon ku. Aku memakannya nya sambil menunduk sehingga rambutku menutupi muka ku.

Tiba tiba Jimin menyelipkan rambutku di telingaku. Dan seketika aku berhenti.

"Lanjutkan saja, rambutmu tadi mengganggu bukan?" Ucaonya sambil tersenyum.

Ah senyumnya..

"Ah.. ne..ne"

Kemudian keadaan menjadi sunyi.

"Herassi"
"Ne?"
"Mian, kesan pertama kita bertemu aku membentak mu. Kau ingat bukan?"
"Aniyo.. itu karena aku terlalu lancang memakai tempat kalian. Semua juga sepertimu jika ada yang lancang" ucapku.
Lalu di balas senyumnya.

"Apa kau mau ini?" Tanya nya menyodorkan kan ku kaleng beer

Sudah lama aku tidak meminumnya.

"Apa kau punya satu?"
Dia mengangguk dan memberikan satu kepadaku.

"Apa kau kuat? Ku lihat kadar alkohol kaleng ini cukup tinggi"
"Apa kau meremehkan ku? Aku mampu meminum vodka 1 botol" ucapku dengan pede nya.

"Daebak! Apa kau penggila minuman alkohol?"
"Hm... itu dulu. Ah jangan mengingatkanku! Itu memalukan.." ucapku sambil meneguk minuman itu.

"Apa kau  tau? Yoonggi hyung dan Jin hyung sangat kuat minum. matta! Kami sebulan sekali mengadakan lomba"
"Jangan bilang.."
"That's right!" Dia mengatakan bahasa inggris nya menggemaskan. Aku sedikit tertawa.

"Lalu siapa yang menang?" Tanyaku.
"Yoongi hyung. Itu selalu." Ucapnya.
"Dan kau?"
"Aku? Mungkin 2 botol ini saja aku akan mabuk hahaha.." ucapnya.

"Kapan kapan kau bisa ikut Herassi!" Ajak nya. Aku tersenyum dan mengangguk.

"Cha! Kita sudah menghabiskannya. Sebelum udara dingin ayo kita kembali" ucapnya.
"Ini sudah dingin Jimin.. ini sudah pukul 12 malam" ucapku.

"Kalau begitu sebelum kita mati kedinginan"
"Hahahaha.. kau lucu sekali.. baiklah"

Kemudian kami berjalan memasuki gedung.

Tapi di saan kami turun melewati tangga, sepertinya kaki ku sedikit terpelset dan..

Brukk!

"Aw... ahh.. appoo..." ucapku.

Aku membuka mataku. Dan yang ku lihat pertama kali. Wajah tampan Jimin.
Dan kembali tersadar, aku berada di atas tubuh Jimin.

"Gwencana?" Tanyanya.
Tanpa basa basi aku segera berdiri.
"Ne ne.. gwencana.. gomawo Jiminssi.." ucapku membungkuk setelah berdiri dengan benar.

"Pegang tangan ku"
"Mwo?"
"Aku tak ingin kau jatuh lagi. Tangga ini memang sedikit licin. Peganglah tangan ku" ucapnya sambil menyodorkan tangannya.
"Ne.. ah.. gomawo.."

***

Setelah kembalinya aku di tempat asalku.

Tidak, aku masih di ruang kerjaku. Malas kembali ke kamarku karena jauh juga.

Aku berguling guling di kasurku.

Sedari tadi aku merasa sangat senang bukan main. Dan wajah ku memerah. Warna merah yang tidak wajar.

Apa aku jatuh cinta? Tidak..

Tapi sedari tadi jantungku belum berhenti berdebar. Tidak, jangan.. ini membuatku gila.

Ting!

Pesan masuk.

Segera ku buka.
Chimmy?

Chimmy: ini kontakku! Terimakasi telah menemaniku makan dan minum tadi! Jaljayoo^^

Waaah gak kerasa ini up pertama di tahun 2018 yaa ><

Selamat tahun baruu!! Telat ya eheheehe

Maaf sedikir bcs ntar di lanjutin keterusan jadi mending di gabung part selanjut nyaa

:* (kecup manis dari author)



My Life As An Idol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang