17

576 27 0
                                        

We are destiny

You and  me

I love you

"Eoh noonaa! Teriak Jungkook setelah melihatku.
"Kookiee!" Balasku dengan senyum yang lebar.

Anggota bts pun melihat ke arahku, tak terkecuali Namjoon yang masih berada di meja rias.

Ia menampilkan dimple nya. Kiyowo..

"Aku merindukan mu noona.. oh daebak liat bagaimana rupa mu! Noona makin tua!"

Dasar maknae laknat!

"Sini kau kookie! Ku tarik rambutmu sampai botak!"

Berakhirlah kami kejar kejar an seperti tom and jerry. Ah tapi aku tidak mau jadi tom. Kurang cerdik.

"Herassii kau tau kau mudah berkeringat tolong hentikan" sepertinya Yena onnie marah. Dan aku berhenti setelah mendengarnya. Huh aku tidak akan seperti ini jika bukan kookie laknat!.

Baiklah kali ini aku mengalihkan pandangku ke arah namchin? Bisakah aku menyebutnya begitu? Intinya aku merindukannya.

Niatku disini hanya menyapa bts dan para staff nya disini. Karena berkat mereka juga aku bisa seperti ini. Dan akhir akhir ini kami jarang bertemu. Jadi ini kesempatan.

Tiba tiba seperti ada yang menarik tanganku. Ternyata bukan 'seperti' namun memang ada yang menarik ku dan membawaku entah kemana.

Langkahnya yang panjang membuatku harus melangkah cepat.

"Y..ya! Neo nomu.. pallaa.." ucapku kewalahan.

Ia berhenti

"Ah.. mianhe. Naneun nomu bosipda.."

Aku tersenum simpul. Begitupun dirinya yang menampah indah senyumnya bersamaan dengan dimple nya.

Uh aku bisa pingsan sebelum perform ku nanti kalau terus begini.

"Keunde.. mian.. aku ta bisa mengangkat telpon mu. Kau tau jadwalku padat untuk menyiapkan comback aku juga belu.."

Kurasakan tangannya mengelus pelan kepalaku.

"You really pretty, my love" bisiknya tepat di sebelah telingaku.

Bisakah dia tidak membuatku merona?

"Y..ya! Sto..p it!" Kusembunyikan muka ku dengan menunduk.

Namun kurasakan tangannya mengangkat dagu ku. Dan detik selanjutnya hidung kami bersentuhan.

"I really miss you, do you know it?" Ucapnya dengan memejamkan matanya dan tangannya berpindah ke pinggangku. Menghapus jarak tubuh kami.

Aku tersenyum.

"What do you miss?"

"All of you"

Ia menunjukkan nya dengan mencium keningku, hidungku, pipi ku dan the last my lips.

Ia meminta lebih dengan menekan tengkuk ku agar ia dapat memperdalam lumatan. Dengan reflek tangan ku yang menganggur melingkar di lehernya dan juga menekan rambutnya.

My Life As An Idol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang