14

530 41 7
                                    

Hati ku terasa panas. Jantungku berdetak tak karuan. Rasa rasanya aku ingin menangis.

Tidak di pungkiri bahwa lelaki yang telah mencuri hati ku sekaligus membuatku jatuh sampai perut bumi,

Dia bersama Kang Seulgi, pacarnya, sedang memesan makanan sambil bercanda gurau.

Meskipun pakaian yang mereka kenakan serba hitam dan menutupi semua tubuh mereka namun aku tau pria itu Park Jimin.

"Yak apa yang kau lihat?" Tanya Namjoon menyadarkan ku.

Yah aku melupakan Namjoon.

"A.. ani.. tidak ada yang kuliat" ucapku gugup.
"Pabo dari tadi aku memanggil mu tapi kau sibuk memperhatikan obyek lain"
"Ahh.. stop it!" Ucapku kemudian menutup muka ku dengan tanganku. Aku merasakan nataku memanas. Aku ingin menangis.

"Ah.. Jimin.." ucapnya perlahan.

Aku pun mulai terisak. Cukup untuk nama nya yang membuat ku ter isak. Apalagi  aku melihat wajah bahagianya. Sungguh aku tak kuat.

Mungkin banyak orang berpikir aku  terlalu berlebihan hingga menatap orang  saja membuatku menangis. Tapi  sungguh. Ini pertama kali nya aku di jatuhkan seperti ini.

Aku terlalu mencintainya..

Sepertinya Namjoon membiarkan ku menangis. Karena sedari tadi ia hanya mengelus punggungku mencoba untuk memberi ku kekuatan.

"gwencana.. aku tau apa yang kau rasakan. Lebih baik jangan di tahan" ucapnya.

Aku menganggu perlahan sqmbil menumpahkan rasa sedihku.

.
.
.
.

Namjoon pov

"Jinjaa.. yak kau! Kim Namjoon Pabo!!" teriak Hera sambil menunjukkan telunjuknya dengan mata sedikit sayu.

Sudah tidak heran dengan kelakuan nya yang sekitar 2 jam dengan pipi yang memerah dan hidungnya.

Sepertinya aku terlalu baik memeberikannya izin meminum soju.

Hingga 2 botol soju habis di minum nya.

"Huufftt! Namja sial Park Jimin sungguh aku membencinyaa!"

Yah berbagai umpatan di keluarkan hanya untuk park Jimin. Yang membuat ku penasaran, ada apa dengan Jimin?.

"Wae? Apa kau menyukai Jimin?" Tanyaku asal.

Dia tidak menjawab tapi malah terisak. Dan itu membuat ku panik.

"Andwee.. aku tidak boleh jatuh cinta dengannyaa.. di sudah punya yeochin huuaaa..." ucapnya.

Yeochin? Yeoja chingu? Bagaimana bisa Jimin punya yeoja chingu? Sejak kapan?

"Benarkah Jimin mempunyai yeojachingu? Apa kau tidak salah? Mungkin stilish noona atau staff berjalan bersa-"

"YAK! Kau tidak memepercayaiku?? Dia memberitauku! Face to face! Dan kau tau? Kau pasti akan terkejut mendengar siapa yeochinnya!"

"Siapa?"

"Seulgi! Kang Seulgi! Anggota red velvet. Ah ku dengar dia seumuran mu kan? Majja?"

Waah.. Park Jimin daebak..

"Padahal aku sudah patah hati namun saat ku lihat saat malam itu, dia bertemu dengan Seulgi di belakang gedung Big hit dan.. berciuman.. " ucapnya memelas.

Dan sedetik kemudian ia kembali menangis..

Aah jadi malam itu saat di rooftop dia melihat Jimin dan Seulgi?

"Sudah.. kau bisa menyakiti matamu. Matamu sudah bengkak.. kajja kita pergi" ucapku mengajak nya pergi lalu menuju ke mobil.

Aku menuntunnya hingga ia bisa duduk di kursi mobil. Meski sulit karena ia mabuk.

Setelah semua nya siap aku membantunya memakai seatbelt dan kemudian mengendarai mobil sedikit cepat agar cepat sampai.

"Namjoonssi.." ucapnya memecah keheningan.
"Hmm?"

Aku menunggu kelanjutannya sedikit lebih lama

"Ottoke?? Naega ottoke?"
"Ottoke wae?"
"Aku.. sulit melupakan seseorang. Park Jimin membuat ku gila"
Aku  hanya diam tidak merespon.

"Namjoonahh.." sedikit terkejut karena baru kali ini ia memanggilku seperti ini.

"Bisa kah kau membantuku?"
"Apa yang bisa ku bantu?"
































"Can you make me love you?"


Apasih ini pendek banget bikinnya wkwkwk😂😂
Ntar kalo di terusin gak asik kekekeke

Ntar deh next chapter panjang panjangin :v

Jan lupa tap bintang bawah yaa!! 🌟🌟🌟

My Life As An Idol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang