2

1K 69 6
                                    

Warning! Font miring berarti percakapan bahasa indo, font biasa percakapan korea ^^ jika bingung comment ya..
Happy reading....


"Wha.. what are you doing?!let me go" Bentakku mencoba melepas kan genggamannya.

"u think i don't know what you are talkin' about?!" Ucapnya.

"I.. i'm sorry but im not insulting you, okay now you can leave me alone" aku sudah muak. Aku sudah tidak ingin melihat Hoseok oppa yang sepertinya menunjuk dirinya bahwa ia salah.

"Can you talk in korean language?" ucap Hoseok oppa. Sepertinya dia tidak bisa bahasa inggris.

Aku menoleh ke arahnya. Rasanya ingin ku tampar wajahnya. Dan berkata 'can you remember me?' Tapi itu akan sia sia.

"Hey he talks to you!" Ucap Namjoon yang sepertinya amarahnya meluap luap.

Aku memutar bola mataku malas. Aku menarik tangan ku. Dan ternyata berhasil terlepas.

"I can't speak in korean. Hah.. please just forget about this incident. And .. mianhae sunbaenim for saying rude words" ucapku kemudian membungkukkan badan ku 90 derajat. Kemudian meninggalkan mereka. Tidak lupa aku menangis. Itu pertama kalinya aku mendengar Hoseok oppa berbicara langsung kepadaku. Didepanku. Di telingaku.

Namjoon pov.
(Percakapan bahasa korea)

Ada apa dengan yeoja tadi. Dia sudah menghina kebaikan Jin hyung. Untungnya mereka tidak mengerti maksud yeoja tadi.

"Joon apa yang tadi dia katakan? Sepertinya dia menunjukkan kekesalannya padaku" ucap Hoseok.

Ya benar. Yeoja itu menyalahkan Hoseok. Tapi aku tak ingin Hoseok khawatir.

"Aishh. Lupakan. Dia bilang lupakan kejadian ini. Sepertinya ia memiliki banyak beban. Biarkan dia sendiri. Dia juga meminta maaf tadi sebelum pergi" ucapku.

Dan sepertinya ucapan ku berhasil membuat Hoseok mengurangi kekhawatirannya.

Kami pun kembali ke area latihan. Karena jadwal kami adalah latihan koreo baru kami.

Kejadian tadi membuat ku sedikit bingung. Kejadian ini tidak ada yang boleh tau. Aku harus menyelidiki yeoja tadi.

"Jin hyung antarkan mereka dulu aku ada sedikit urusan" ucapku. Jin hyung pun menurut lalu aku meninggalkan mereka.

Aku menuju ke tempat latihan trainee tadi.

"Anyeonghaseo pelatih" ucapku sopan.
"Ah anyeong Namjoonssi" balasnya.

"Ada perlu apa kau kemari?" Tanyanya.
"Boleh kah aku bertanya trainee di sini?"
"Tentu. Ada apa?"
"Apa ada yeoja yang tak bisa berbahasa korea di sini?"
"Ada. Di berhasil lolos audisi big hit indonesia. Namanya Jung Hera. Dia jenius sepertimu. Ah tidak lebih jenius mungkin. Dia juga multi talenta" ucapnya menjelaskan.

"Jenius?"

"Iya dia jenius. Maksudku jenius adalah ia mudah mengahafal koreo dengan sekali gerakan tarian saja. Mungkin tak lama lagi  dia bisa berbicara korea. Apa ada yang mengganggumu?" Tanyanya. Aku  menggeleng kemudian mengucapkan terimakasih lalu meninggalkannya.

Jung Hera? Jenius? Hahaha baru kali ini aku bertemu dengan yeoja jenius.

Aku berjalan melewati koridor big hit.

Dan..

Jung Hera ada di  depan mataku.

Jung Hera pov.

Aku ingin pulang.. untuk apa ada disini. Buang waktu saja. Tapi bagaimana aku bisa pulang? Bisa saja aku berhenti menjadi trainee. Tapi ibu? Apa yang harus ku katakan padanya?

My Life As An Idol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang