12

613 45 3
                                    

Vote juseyoo🙏🙏
Happy readiing😘

Seulgi?

Wah mereka berkencan. Apa yang mereka bicarakan? Kenapa di  depan gedung? Kenapa memakai baju serba hitam juga? Kenapa...

Yak aku merasa seperti penguntit. Huh padahal niatku pulang ke gedung kemudian menikmati snack ku sambil menonton drakor.

Ah tapi ini juga drakor.

Aku tidak tau apa yang mereka bicarakan. Tapi mereka berpelukan satu sama lain. Hingga Jimin mengangkat Seulgi dan berputar putar. Ku lihat Seulgi tertawa dan terdengar suara. "Geumaneee Jimiin"

Dan Jimin menghentikannya.

Mataku membulat saat Jimin dengan cepat mencium bibir Seulgi.

Apa apa an ini. Rasa nya ingin memergoki mereka. Tapi aku ini apa. Yang ada aku akan mempermalukan diriku sendiri.

Aku pun memutuskan pergi dan masuk ke gedung big hit melewati pintu belakang.

Selama jalan menuju ruanganku. Aku terisak entah mengapa. Rasanya aku seperti anak kecil kehilangan permen. Kenapa aku selemah ini?.

Sepertinya aku ingin menenangkan pikiran ku. Jadi aku tidak kembali ke ruangan ku tetapi pergi ke rooftop. Haah.. rasanya sudah lama sekali.

Ku duduk kan diriku di kursi sambil menggeledah isi kantong plastik yang  ku beli tadi. Ku lipat kaki ku  agar tidak kedinginan. Kemudian membuka beer. Ah ya aku membeli 3 kaleng beer. Sekali kali lah.

Cssss... bunyi kaleng beer itu saat ku buka. Langsung ku teguk hingga tersisa setengah kaleng.

"Aaahhh..... masittaaa" ucapku.

Hah rasanya aku ingin teriak. Ada apa dengan ku. Sungguh baru pertama kali ini  aku merasakan sesuatu  yang tidak biasanya. Sakit bercampur kecewa. Jujur saja aku tida pernah menyukai namja sampai seperti ini.

Mengingat kejadian langka tadi, membuatku ingin menangis.

"Huaaaaaa... ada apa dengankuuu huaaaaa napeun namjaa.... hiks hikss..." tangisku seketika keluar dengan sendirinya.

Harusnya aku tidak menaruh rasa padanyaa. Dia tidak akan menyukai ku. Sungguh bodoh kau Hera.

Salah besar kau menaruh hati mu untuknya.

"Gwencanayo?"

Aku  menoleh ke arah sunber suara itu berada.

Kim Namjoon?

"Herassiii!!!! Waeeee?!" Ucapnya berjalan cepat ke arah ku.

"A.. ani.. hiks.. nan .. hiks gwen..canayo" ucapku sambil mengusap mataku.

"Why you cry??" Tanya nya yan sekarang berada di sebelahku.
"Sudah ku bilang aku tidak apa apa joon.."
"Huh.. kau selalu seperti ini.."
"Apanya yang selalu? Baru kali ini ak-"
"Tidak, aku selalu melihat mu saat selesai latihan kau tidak bisa menyeimbangkan diri lalu kau pergi ke kamar mandi dan menangis. Lalu setiap kau lembur kerja, kau frustasi karena lagu mu dan kau pun menangis. Sekarang pun.. kau kenapa?"

Jadi Namjoon memperhatikan ku?

"Ottoke arra?..."
"Aku  orang yang mudah peka, dan aku harus seperti itu karena aku seorang leader" balasnya.
"Ya kau benar.."

Kami pun diam setelah itu. Merasakan angin bertiup ke arah kami.

"Namjoonssi.. "
"Hm?"
"Apa kau pernah merasakan rasanya jatuh?"
"Tentu saja aku sering jatuh saat latihan koreo dan-"
"Ani... jatuh karena jatuh cinta.." ucap ku lalu menundukkan kepalaku.

My Life As An Idol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang