4

921 57 1
                                    

Seperti biasa, aku bangun pagi pukul 5. Aku pergi memakai baju polos serta celana pendeku dan membawa hp ku.

Kemudian, aku pergi ke ruang latihan.

Namun pintu nya terkunci.

Bagaimana aku bisa latihan? Haaah..

"Noona?" Aku menoleh ke sumber suara tersebut.

"Nugu.. seo?" Tanyaku.
"Ah.. ne.. Jeon Jungkook inmida.."

Wah.. betapa imut nya namja ini.

"Noonaa... "
"Nde?"
"This .. door locked.." ucapnya. Sepertinya dia tau aku tidak bisa berbahasa korea. Namun bahasa inggris nya juga tidak terlalu lancar.

"Yah.. i know.. haah ottokee" keluh ku.
"Noona.. can.. you.. follow me?" Ucapnya.
"Where?" Tanyaku. Namun ia menarik tanganku. Aku tidak mengerti namun ia membawaku ke suatu tempat.

Dia membuka pintu ruangan tersebut. Yah ruangan serba putih yang dinding nya bertulisan Big Hit. Dan tentunya kaca besar. Sudah tak salah lagi, ini tempat latihan anak Bangtan.

Jungkook hanya mempersilahkan ku dengan tangannya tanpa ber ucap. Aku mengerti maksudnya.

"Jungkook, gomawo" ucapku. Ia tersenyum dan membungkukkan badannya kemudian pergi.

Aku menghela nafas panjang. Ya aku harus latihan.

Aku menyalakan musikku. Tentu nya ku putar lagu yang beat nya cepat agar aku bisa melakukan free style.

Sudah 30 menit aku latihan namun aneh nya aku lelah. Apa karena aku jarang makan? Bisa jadi. Aku merebahkan diriku di atas lantai sambil ter engah engah. Aku juga melihat sekeliling.

Meja yang berserakan, dan beberapa barang yang berantakan.

Dasar para lelaki, sama saja jorok nya.

Aku bangkit lalu mencoba membersihkan satu persatu barang.

Aku pikir ini apa, ternyata snack yang sudah habis.

Di sela sela aku membersihkan, aku menemukan sebuah gelang berwarna silver motif bintang.

Dan ber tuliskan 'S'

Tapi masa bodo aku memperdulikan gelang siapa itu. Aku menaruh nya di atas lemari agar aman.

Setelah selesai aku kembali ke dorm karena aku harus mengisi tenaga ku untuk pelajaran bahasa.

"Yak!"

Ucap seseorang membuka pintu dengan kasar. Sontak aku menoleh.

"Nuguseo...?" Tanya ku sedikit terkejut.

Ia berjalan cepat menuju ku. Dan menggenggam tanganku. Karena ulahnya tanganku terasa sangat sakit.

"Apa yang kau lakukan disini hah?! Apa kau ssaeng fans??!" Ucapnya. (Bahasa korea)
"What are you talking about??? It's hurts!!" Ucapku mencoba menarik tangan ku. Tapi itu membuat tangan ku semakin sakit. Dan membuat ku merintih kesakitan

"Hey! Apa yang kau lakulan Jimin!" Ucap seseorang di ujung pintu. (Bahasa korea).

Ia pun mendekat dan melerai kami.

"Gwencana??"
Aku hanya mengangguk sambil memegang pergelangan tanganku.

"Nugu? Hyung! Kau kenal dia?" Tanya laki laki itu yang ternyata Park Jimin. (Bahasa korea)

Namun lelaki di sebelah itu menggeleng.

Aku hanya menyimak percakapan mereka yang tak ku ketahui artinya.

My Life As An Idol ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang