.CINDERELLA. (5)

92 10 2
                                    

Aku menolak pintu cafe itu perlahan. Sebaik melangkah masuk ke dalam, aku terdengar nama aku dipanggil kuat.

" woi Hanbin, sini ! " Jinhwan melambai memanggil aku dengan tangan kecilnya.

Tersengih aku menghampiri mereka. Rindu tapi aku cuma diam. Pendam.

Nanti tak pasal pasal aku yang kena bahan nanti. Pshh.

" yo, bro. wassup ? " bahu aku ditepuk oleh Donghyuk.

" Alhamdulillah, sihat. " aku sengih sebab rasa jawapan aku terlalu baku.

" weih, jemputlah duduk kalau tak malu. " Chanwoo juihkan bibir ke tempat duduk di depannya, bersebelahan dengan Jinhwan yang masih tak besar besar badannya walaupun setahun sudah berlalu.

Chanwoo aku jeling sedikit. Dah maju dia sekarang. Dulu pengecut kalah budak umur 3 tahun. Sekarang mulut bukan main laser. Pshh.

Baru aku nak melabuhkan duduk, mata aku tertancap pada susuk tubuh yang seakan ku kenali.

Ya, mustahil aku tersilap orang.

Tak menunggu walau sesaat pasangan bahagia itu aku dekati. Suara si Jinhwan terjerit jerit memanggil aku supaya duduk aku biarkan.

" hei perempuan, apa hubungan kau dengan dia ? " suara aku tekan sedikit. Tajam mata aku merenung si dia di depan gadis yang masih terkebil kebil tidak mengerti dengan soalan yang aku tanya.

" you ni siapa ? " gadis itu bertanya sambil lengannya dilipat memandang aku. Berlagak. Pshh.

" kau memang tak reti jawab soalan dengan jawapan ke apa ? " penuh sarkastik aku melempar ayat. Riak muka orang di depan gadis itu sudah berubah tidak selesa.

" Hanbin, aku --- "

" diam ! " tak sempat dia menyudahkan ayat, aku menengking kuat.

Suasana di cafe yang beroperasi 24 jam itu sunyi seketika. Perhatian para pengunjung cafe kini tertumpu pada aku dan drama bodoh yang sedang berjalan sekarang.

Pandangan aku talakan kembali pada gadis yang mencebik cebik fikir cantik ? " jawab, apa hubungan kau dengan dia ? " sekali lagi aku mengulang soalan yang sama.

" I girlfriend dia, puas ? " gadis itu menjegilkan matanya.

" sejak bila ? " mendatar suara aku bertanya sambil mata aku masih mencerlung memandang dia- yang mula bersandar malas merenung aku.

" we've being couple for almost 6 month ago. Do you have any problem with it ? " dengan gediknya gadis itu membalas.

Wajah tenang dia aku tenung penuh geram. Kolar baju berjenamanya aku cekak dan tak berlengah penumbuk aku hadiahkan ke muka preciousnya.

" aku lepaskan dia untuk kau jaga, sebab dia percayakan kau takkan sakitkan dia. Tapi apa yang kau buat ? Kau lukakan dia, kau hancurkan perasaan dia, lelaki apa kau ni ? "

Bergema suara aku memenuhi ruang cafe.

Dia yang sudah tersungkur di tepi meja aku tenung penuh benci. Muak. Jelek melihat mukanya.

Hampir saja aku mahu meludah ke mukanya jika Jinhwan tiada untuk mengheret aku keluar dari cafe yang terasa berbahang lain macam.

Ya, lelaki tak guna itu pembawa sial. Dia - Koo Junhoe yang langsung tak layak digelar putera pilihan Haeun.

----------------------------------------

Pintu rumah aku hempas kuat. Ibu yang terkejut dengan tingkah aku, menjerit memanggil nama aku.

IMAGINES x KIMHANBINWhere stories live. Discover now