"tok....tok...tok"
"cklekk,,,ngiekk" pintu ruang kerja Melody terbuka, munculah dari belakang pintu sesosok laki-laki, agak kurus, jangkung dan dengan mata sedikit sipit. Melody hanya melirik sebentar ke arah lelaki itu kemudian kembali fokus pada berkas-berkas yang kini sedang di kerjakannya.
"hai...ibu Manager G'ART PROPERTY, !! sapa laki-laki itu berjalan ke arah meja kerja Melody, kemudian meletakkan pantatnya di kursi depan meja Melody
"hay juga Yo! Apa kabar, tumben kesini ada apa??" jawab Melody
"kabarku, ya seperti ini lah, sedikit suram... "Melody tertawa mendengar jawaban lelaki itu, "apakah kau baru diputus seorang gadis lagi??" terka Melody
"teh..imel mah, suka benar ngomongnya, apakah kau terlalu sibuk??" lanjutnya
"ya seperti yang kamu lihat..." dengan tumpukan berkas yang menumpuk di mejanya, jika di satukan mungkin dapat menutupi seluruh badannya. "apa mau mu Yo??kalau kau ingin merusuh, lebih baik kau pulang saja sebelum sepatuku ini melayang ke kepalamu" ancam Melody
"huh...."lelaki itu menyenderkan badanya dikursi kemudian mengmbil figura diatas meja kerja Melody dan mengusapnya, sedetik kemudian tersenyum "teh...Zara cantik ya, mukanya bisa bule kaya gitu ya?mancung banget hidungnya, cocok ini kalo jadi pemain film! Duh..apalagi si kyla ini, mukanya korea banget, matanya ada sipit-sipitnya lagi, cocok banget kalo di orbitin jadi girlband ini, cetakannya bisa pas giitu gimana sih teh ngebuatnya?"
Melody melirik tajam ke arah lelaki itu
"Mario...kalo kamu mau nawarin si Kyla-Zara jadi artis, aku akan menolaknya mentah-mentah!! Aku gak mau berantem sama ayahnya anak-anak gara-gara kamu ya!!"
"astaga..teteh, jangan marah-marah gitu kenapa!!aku cuman bercanda tau,,," jawab Mario ketakutan akan tatapan garang Melody.
Mario adalah produser sebuah agensi artis yang cukup terkenal di kota itu, sebulan yang lalu ia menawarkan kedua anak Melody Zara dan Kyla untuk bergabung di agensinya, namun yang ada Melody jadi berantem dengan suaminya karena tidak setuju jika ke dua anaknya menjadi artis.
"lagian kamu udah tau aku sensi sama yang begituan masih aja mancing, " ucap Melody
"sory...sory teh,,, lagian si Lidy kan CEO TV masa kini, masa anaknya jadi orang terkenal gak dibolehin sih, dianya ngebuat orang-orang terkenal malah anaknya dilarang"
"Lidy itu Cuma gak mau aja, anak-anaknya terbebani sama yang begituan, mereka masih kecil kasian nanti kalo kacapean trus sakit, dia juga gak mau ketinggalan masa pertumbuhan anak-anaknya, diumur mereka sekarang waktunya buat pondasi anak-anak dengan belajar, bermain, melakukan apapun yang mereka suka tanpa paksaan"jelas Melody panjang lebar
"duh...suwittt banget sih teh si Om Lidy,,," kata Mario menunjukkan wajah yang dibuat terkesima
"makannya, cari istri biar tau rasanya kwatir sama anak!"
"teteh mah ngomongnya suka pas nusuk kejantung!! Kan aku galau lagi jadinya....!," Mario Murung "kadang aku iri teh, kenapa kisah cintaku itu gak seluvcu teteh sama om lids, se venomenal kinal sama kak Ve, se Hot pasangan dokter Bobnju, dan se adem Vinshan, bahkan ni ya jeje cewe gesrek tu aja udah bahagia sama penggebuk drum itu, kisah cinta aku rasanya burem dan tidak jelas arahnya kemana, sebenarnya apa kurangnya sih Mario Teh??" ujar Mario putus asa
Melody mulai menghentikan aktivitasnya dan menanggapi keluhan Mario "aku bukan psikiater kaya Boby YO, yang pinter membaca perasaan orang, tapi aku udah kenal kamu lama sama aku mengenal Lids, yang aku tangkep selama ini tentang kamu karena kamu sebenarnya belum siap...."
![](https://img.wattpad.com/cover/124836361-288-k275712.jpg)
YOU ARE READING
CERPEN (CERITA PENDEK)
Short Storykalo di pelajaran bahasa Indonesia namanya cerpen entah kenapa anak jaman sekaran lebih senang menyebutnya "wanshut" sepenggal karya hasil kegabutan,,