AMLE

46 2 0
                                    


Latihan sudah selesai 10 menit yang lalu, diantara anak-anak itu ada yang masih bergurau dengan teman lainnya, duduk dipojokan menghabiskan sebotol minuman untuk menghilangkan dahaga adapula yang selonjoran dan tiduran untuk mengistirahat kan badan karena latihan fisik yang membuat tenaga habis.

Tapi di salah satu spot seseorang tidak dapat melepas pandangannya kepada gadis yang bercengkerama dengan sang adik, gadis itu tersenyum namun senyumnya tak semanis saat pertama kali ia mengenalnya, gadis itu tertawa tetapi tidak selepas seperti beberapa bulan yang lalu. Ini membuatnya sedikit khawatir. Ia terus memperhatikan gadis itu, yang kini menuju pinggiran kolam renang hingga sebuah tepukan dipundak mengagetkannya.

"astaga kak geby kaget tauu"

"hahaha...habis situ fokus banget ngeliatin itu anak"

"ih...siapa...engga, jangan gitu kak entar dia kepedean ...."

"denial.....tapi ini serius, aku mau ngomong sesuatu sama kamu!"

"ngomong apa kak??jangan bikin deg-deg an deh"

"apaan sih,,,aku mau tanya sesuatu sama kamu...kamu masih ingat apa yang terjadi saat Ndelu memutuskan berhenti...?"

"setahun kemudian kak Elaine mundur dari sini kan kak??" Geby mengangguk dengan jawaban anak itu

"waktu kak Veranda memutuskan untuk lulus apa yang dilakukan kak Kinal??"

"setahun kemudian kak kinal juga memutuskan kelulusannya" lagi-lagi geby mengagguk dengan jawaban anak itu

"dan yang paling baru ....apa yang dilakukan sakti setelah Shanju mengumumkan kelulusannya? Bahkan gak ada hitungan tahun,,,"

"kak sakti mengumukan kelulusannya juga....." anak itu menunduk

"jadi kamu udah tahu kan apa yang harus kamu lakukan riel??"

"em...kok aku kak??"

"siapa lagi... ??" mereka berdua ngedarkan pandangann ke seluruh penjuru ruangan, Geby tersenyum

"tidak mudah menjalani hal seperti itu ariel, apalagi kamu tau sendiri bagaimana mereka berdua kan?? dia hanya butuh seseorang untuk menemaninya melewati hari-hari tanpa dia yang jauh disana agar terbiasa, kamu gak inginkan kalo dia kaya elaine, kak kinal atau saktia??" geby kembali menepuk pundak Ariel kemudian melangkah meninggalkannya.

Tanpa disadari ariel mengagguk, gadis itu memang menyebalkan tetapi dia akan menjadi orang yang jahat jika itu terjadi juga kepada gadis yang kini duduk di pinggir kolam itu.

***

"plung....plungg" ariel memasukkan setengah kakinya kedalam kolam "berrrr....adem yaa?? Pantes lo betah banget duduk disini tau gitu gue ikutan dari tadi...."

"udah dari tadi kepanasan gue,,,enak-enakan lo disisini... emang parah lo itu ga ngajak-ngajak" kata ariel lagi dengan cerewetnya, namun gadis di sampingnya itu tak meresponnya.

Ariel menengok ke arah gadis disebelahnya, dia melamun..memandang kosong air dikolam

"etdah...busetttt itu aer gak akan kemana-mana keles lo ngeliatinnya begitu amat,,,,heh...amle kumle,," ariel menggoyang-goyang telapak tangannya di depan muka amel,,, ya...gadis yang murung itu adalah amel, Riska Amelia Putri.

"heh....Ariel, sejak kapan lo ada disini??" Amel terkesikap kaget

"sejak negara api menyerang,,,,abisnya lo galau-galau mulu, padahal ada orang cakep duduk di sebelah lo" jawab Ariel dengan songongnya

"huekkkkk.....cakep dari hongkong,,,,hahahahaa," tanpa disadari celotehan ariel tadi membuat amel tertawa, ariel terkesima sebentar dengan suara tawanya yang renyah "cantik..." guamamnya

"siapaa??" amel menengok mendapati ariel tertangkap basah memandanginya

" e,,ee,,eenggak, itu ituuu rumputnya cantik,, heeh rumputnya cantikk...iya rumput,,," ariel dengan gagap menunjuk rerumputan di pinggir kolam renang, amel hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan teman nya itu.

****

"riel gue harus ngapain??" kata amel tiba-tiba bersandar di pundak ariel,

"gak ada..."

"kok gak ada?? Banyak yang bilang kalo gw berubah sejak di tinggal dia, gw sendiri bingung kenapa gw bisa kaya gini banget...surem!!"

"emang lo surem...baru sadar lo,,,!!!!"

"heh" amel memukul pergelangan tangan ariel

"hahaha...tapi serius, lo gak perlu ngapa-ngapain cukup jadi diri sendiri, jalanin aja semua kaya biasanya..."

"maksudnya...?"

"lakuin apa yang ingin lo lakuin,, gak ada orang yang siap dengan yang namanya perpisahan, setiap orang punya caranya masing-masing menyembuhkan hatinya, dan terserah lo mau seneng, atau jadi tukang galau itu terserah lo... tp ingett!! Jangan pernah bilang lo sendirian, ada gue, anak2, sama sensei-sensei..banyak orang disini yang sayang dan peduli sama lo,,, dan lo harus menghargai itu!!"

"gue juga gak nyuruh lo buat move on, lupain dia atau gimana....soalnya itu yang tau caranya cuman elo!! Semuanya akan berjalan seperti biasa, Cuma masalah waktu, waktu yang membiasakan elo hidup tanpa dia"

"gitu...yaa??" pandangan amel kembali menatap lurus ke arah kolam renang, gadis itu tersenyum, amel tidak menyangka jika ariel yang biasanya clamitan bisa se bijak itu.

"aku boleh nangis lagi dong??"
"iyaaa,,,nangis aja kalo lo masih pengin nangis, nangis sampe mata lo benjol kaya di tonjokkin juga ga apa-apa, biar makin jelek lo....hahahahahaha" tawa ariel lepas

"heh...enak aja....ga ga gue janji mulai hari ini gak nangis-nangis lagi gak sedih sedih lagi" kata amel melihat ariel yang asyik memainkan kakinya di kolam

"kalo ingkar??" tanya ariel

"ya....janji lagiii"

"eehh...bambang!! ga usa janji kalo lo sendiri gak bisa nepatin..buat apa janji kalo malah buat hati lo sakit...gak usah sok-sok kuat,,,lampiasin aja apa yang ganjel di hati lo!"

"tapi kata mereka gue lebay??!"

"emang...selain BUCIN lo juga lebayy!!," kata ariel menipali

Amel kembali menekuk bibirnya mendengar ucapan ariel

"yah galau lagi die...."

Ariel merangkul pundak amel "bukan maksud gue ngatain lo, tapi segala sesuatu yang dilakukan dengan berlebihan itu gak baik mel..!! lo boleh marah, sedih galau sesuka lo, lo boleh pura-pura bahagia, tapi lo juga harus tegasin sama diri lo kalo harus bangkit nerusin apa cita-cita lo, sekali lagi lo gak sendirian, gue akan nemenin lo disini" kemudian ariel tersenyum

"lagian ya mle...gue lebih seneng lo yang yang ngeselin bin pecicilan dari pada amle yang kusut bin galauers gini....gue kan jadi gak punya alasan buat noel usus lo"

Amel dibuat tertawa lagi dengan ucapan ariel. "nah gitu dong ketawa..." tambah ariel lagi. amel hanya mengagguk-anggukan kepalannya

"eh lo mau keman??" kata ariel saat amel beranjak dari kolam meninggalkannya

"mau makan...katanya pura-pura bahagia butuh tenaga,,,,hahah" Kebetulan saat itu semilir angin sedang berhembus, amel berbalik ke arah ariel..membuat rambut amel sedikit acak-acakan membuat ariel terkesima kebentar.

"makasih ya riel" amel mengusap pipi ariel yang berdiri berhadapan dengannya, untuk pertamakalinya ariel melihat senyum amel yang begitu manis. amel meninggalkan ariel yang sedang mematung memegang dadanya yang berdebar begitu kencang setelah tersengat senyum manis dan lesung pipi amel.

"sekarang gue tau apa yang membuat kacang berat meninggalkan anak sungut itu" Ariel.

End

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 28, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

CERPEN (CERITA PENDEK)Where stories live. Discover now