Minggu lalu aku terjatuh di loteng, itu gara_gara aku ingin mengambil kardus di atas bifet. Awalnya aku menggerutu kesal kepada ayah, kenapa meletakkan kardus_kardus bekas itu di atas bifet yang cukup tinggi, sudah tau tinggiku hanya rata2 tiang. Mau tidak mau aku harus mengambil sesuatu untuk dapat menggapainya, berhubung tidak ada tangga ku ambil kursi yang ada disitu sebagai pijakan. Namun saat aku ingin menggapainya entah karena aku kuwalat sama ayah atau memang aku lupa kalau kursi itu kecil terjatuhlah aku.
Aku terjatuh dengan posisi tengkurap, kepalaku terbentur lantai, duh nyeri rasanya sedikit benjol di bagian dahi. Untung kardus_kardus itu tidak ikutan jatuh, bisa jadi kepalaku beneran bocor. Aku tidak pingsan tetapi tetapi mataku berkunang_kunang. Ku buka mataku perlahan_lahan ada sesosok bayangan berdiri di depanku.
Aku mengerjapkan mata berkali_kali, kukucek_kucek mata ku, aku kira itu bukan bayangan tetapi sesosok berbaju putih. Dia tersenyum melihatku, tidak apakah ini efek aku terbentur tadi, aku menggeleng_gelengkan kepalaku untuk meyakinkan diri "blassh" tiba_tiba sosok itu hilang , aku sedikit lega. Tetapi saat aku menoleh dia berada tepat di sampingku. Sekencang_kencangnya aku teriak membuatku benar_benar pingsan.
Setelah kejadian itu aku demam 2 hari, kata dokter tidak ada hubungannya dengan kepalaku yaang benjol itu, hanya kelelahan, dan terjadilah halussinasi.
Tapi percayalah hiduppku sedikit terusik setelah hari itu, aku merasa tidak tenang. Seperti ada yang sedang mengikutiku. Rasanya sebagian dari diriku ada yang kurang, Tidurku tidak nyenyak, seperti ada seseorang berdiri di pojokan kamar tidurku, dan dia selalu tersenyum. Aku takut!!!
***
"beneran ca....kaya ada yang ngedorong aku, buat ngehindarin tu bolaa" ceritaku dengan serius kepada tiga sahabatku ketika kami berada di kantin.
"ngaco deh lo, kayaknya lo beneran masih demam deh ra.." kata rica memegang keningku dengan telapak tangannya,membuat ku mendengus kesal.
"haduh ra, mungkin karena itu reflek lo," kali ini dhita mulai bersuara
"lo percaya sama gue kan vee" tanyaku pada sahabatku yang memiliki julukan bidadari ini, tetapi dia hanya menggeleng "kamu masih sakit ya ra ..."tambahnya, membuatku menghembuskan napas pasrah.
"dyyy...odyyy!!!" panggil seseorang membuat kami berempat menoleh pada panggilan itu.
"selamatttt ya ....mata hati kamu udah terbukaaa...." katanya menjabat tanganku, dia tersenyum lepas. "bentar lagi semua nya akan terbukaaa...aku senang" tambahnya lagi, setelah itu di berlari_lari kecil menjauh dari kami setelah mengatakan itu.
"nama gw nura ...hihhh" jawabku kesal
"aneh baget sih anak itu,," komentar rica, kami bertiga pun menganggukinya.
"gak ada kapok_kapoknya dia deketin kamu ra..." kini sang bidadari berkomentar
"iya..jangan_jangan dia suka sama lo kali raa" sambung dita seenaknya
"gue masih normal gaiss" jawabku kesal mereka hanya tertawa
Kalau kalian bingung akan aku ceritakan, tadi aku berdiri di pinggir lapangan basket mmemandangi anak basket yang sedang berlatih, entah kenapa dadaku berdebar kencang seperti ada kerinduan diasana, pikiranku kosong, sekelebat bayangan hinggap di kepalaku. Sehingga membuatku tiddak sadar ada sebuah bola basket mengarah kepadaku, tapi saat itu juga ada sesuatu yang mendorongku menghindari bola itu...entahlah
***
Sedangkan Anak yang sedang kita bicarakan tadi namanya sendy, sendy aryani. Aku kenal dia karena dulu kami teman sekelas waktu sma. Sampai sekarang pun kita sekelas, aku sedikit ngeri sama dia. Karena dia memang sedikit aneh, dia suka ngomong sendiri, ketawa sendiri, dan dia suka hal _hal gaib, suka mrinding kalau didekatnya.
YOU ARE READING
CERPEN (CERITA PENDEK)
Short Storykalo di pelajaran bahasa Indonesia namanya cerpen entah kenapa anak jaman sekaran lebih senang menyebutnya "wanshut" sepenggal karya hasil kegabutan,,