Satu Alasan

1.1K 54 8
                                    

-- Aku percaya kamu akan memberiku kebahagiaan, karena satu alasan tersebut aku mengizinkanmu mengisi hatiku --


"Kyyaaa! Pengen pulang." teriak gadis itu dalam hatinya. Setelah hampir 12 tahun dilingkungan sekolah, baru kali ini suasana kelas begitu pengap seperti tanpa udara. Dia begitu gelisah berada di tempat duduk. Bagaimana tidak, tempat duduk Kia ada di samping tempat duduk Renal. Haha!

Nampaknya pengakuan Renal beberapa hari lalu masih berdampak sampai sekarang. Setelah kejadian itu mereka berdua seperti orang asing, bahkan sekedar menyapa pun tidak.

"Lo kenapa?," tanya Naya pada Kia yang tengah menyibukan diri membaca buku. Dia gelagapan ditanya oleh temannya itu.

"Kenapa apanya?" jawab Kia tanpa memalingkan pandangan dari bu. Kia pura-pura tak tahu apa maksud pertanyaan Naya.

"Jujur aja lo itu kenapa? Gue tau lo pinter tapi gak biasanya lo baca buku, apalagi baca bukunya kebalik!" what?! Kia sepertinya benar-benar tidak fokus, sampai baca buku kebalik.

"Ga..gapa..pa!" jawab Kia singkat, seketika dia membalikkan buku yang ia baca. Haha! Wajahnya menahan malu membuat orang yang melihat akan tertawa.

"Haha! Pinter sih tapi kalau udah galau pinternya ilang!" Ledek Naya melihat tingkah temannya itu. Yang diledek hanya diam tak menanggapi. "Lo kenapa jauhin Renal?!" lanjutnya.

Sontak saja pertanyaan Naya barusan membuat Kia terkejut. Bagaimana dia bisa tahu? Mungkin memang sangat terlihat dari tingkah laku Kia akhir-akhir ini. Jantung Kia mulai berdegup kembali saat mendengar namanya. Dia mencoba mengendalikkan dirinya.

"Di.. dia nembak gue." jawab Kia pelan.

"Siapa? Renal?! Renal nembak lo?!" Suara Naya yang cukup keras mengundang beberapa mata yang ada di kelas mengarah mereka. Kia langsung bangkit dari posisi duduk nya dan menutup mulut temannya yang ember itu.

"Mulut lo harus gue sumpel kayaknya!" kesal Kia sambil mencubit hidung Naya. Untung saja di kelas hanya ada empat orang anak jadi Kia tidak begitu malu dengan kelakuan Naya.

"Hehe. Terus?" tanya Naya penasaran.

"Gue belum jawab." Jawab Kia.

"Hah? Gila lo! Lo mikir gak sih seorang Renal nembak lo berarti dia beneran sayang sama lo. Dia itu susah banget di deketin cewek tau gak? dan dia baru pacaran satu kali." jelas Naya pada temannya itu.

Deg! Penjelasan Naya berhasil membuat jantung Kia berhenti. "Dia baru pacaran sekali?" tanyanya dalam hati. Darahnya berdesir keseluruh tubuh. Perasaan yang tak karuan menyelimuti hatinya. Nampak senyuman kecil diwajahnya, menandakan sedikit rasa bahagia ketika ia tahu lelaki yang menyukainya bukan lelaki playboy.

"Lo senyum, berarti lo suka juga sama Renal kan?!" tanya Naya melihat ekspresi wajah Kia yang tersenyum tipis.

"Apa aku menyukainya?"


ღღღღ


Sore yang cerah adalah waktu yang sangat pas untuk beraktifitas di luar ruangan. Hembusan angin yang segar di sebuah taman membuat kakak beradik itu menikmati beberapa permainan anak-anak di sana. Kebetulan tidak ada orang di taman selain mereka berdua. Pepohonan rindang membuat suasana tenang semakin lengkap.

Kai dan Kia memang sering menghabiskan waktu berdua di taman. Sekarang saja mereka tengah asik tertawa bersama sambil main ayunan. Saat bersama kakaknya Kia merasa semua masalah akan hilang seketika, walaupun hanya untuk sementara.

Fate Of Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang