Spam Komentar kalian!
Voment jangan lupa ^o^
Yang nggak Voment saya doakan bisulan di selangkanan.gg😂😂
Gut lak:))^•^•^•^
"Emang itu orang beda banget ya?Sampe manusia sejenis elo berjuang banget"-Felix.
"Ya begitulah...intinya dia berbahaya kalau gue lepas dan susah kalau gue nyoba ngedapetin dia"-Changbin.
"Siapa? Apakah gue boleh tau?"-Felix.
"Nggak perlu--"
"Elo masih bukan siapa-siapa gue"-Changbin.Entah mengapa hati Felix tidak terima dengan kalimat yang diucapkan Changbin. Ada rasa sakit dan tidak rela. Walau kenyataanya dia memang masih 2 hari berkenalan dengan Changbin.
"Gwaaarrr!!"suara petir menyambar. Mereka sedang di rooftop sekolah dan itu membuat mereka melihat kilatan itu dengan jelas. Felix masih congo, dan tidak lupa...
Dia memegang erat bahu Changbin.
Kok dugeun-dugeun heart heat ya-Changbin.
Sumpah itu petirr nyeremin,mirip Changbin...ehh...changbinnn-Felix
"Sorry, sorry banget"
"Gue takut guntur... Sorry banget.. jangan polosin gue please .T-T"-Felix."Yaelah ini anak"
"Naksir gue bilang"-Changbin.Felix mem-poutkan bibirnya. Terlihat kiyowo,tetapi tsundere nya bisa menjumbul kepermukaan kalau di touch sedikit saja.
"Nggak usah begitu,jangan bikin gue khilaf sama elo"-Changbin.
"Najisin sumpah"-Felix
Hujan pun turun dengan derasnya. Mereka langsung lari menuju pintu untuk berteduh. "Kasian Felix kalau sakit"batin Changbin. Changbin menyeret Felix. Dan...insiden pun terjadi. Karena pintu itu terbanting angin,jadi terkunci dari dalam. Changbin khawatir dengan Felix. Entah mengapa dia merasa Felix tidak boleh sakit.
"Gimana nihh..nggak bisa ke bukak"Felix.
Changbin mendorong pintu itu dengan kuat, tapi hasilnya nihil. Mungkin ini takdir bahwa Changbin harus membuat Felix hangat😏.
"Muka lo pucet,pusing?"-Changbin.
"Ng..engg...nggak papa kok,gu..gue masih bisa bertahan"-jawab Felix menggigil
Changbin peka. Dia membuka tasnya yang anti air.Ingat,tadi mereka dihukum untuk tidak ikut pelajaran seni,lain dengan Changbin dia membawa tas sekalian mbolos sampai pelajaran terakhir. Namanya aja Changbin kang boloz..
Back guys!!
Changbin mengambil jaket tebal lalu digunakan sebagai pengganti payung. Lumayan,sedikit ada kemajuan.Setidaknya Felix sedikit hangat,dan nyatanya tambah menggigil :'v
Wajahnya pucat dan bibirnya membiru. Changbin tidak mau jika di anggap pembunuh anak orang karena insiden bodoh ini."Jangan kaget atau apa,intinya gue nggak mau elo itu mati gara-gara gue" Changbin mengatakan itu lalu memeluk Felix agar hangat. Hujan masih saja mengguyur mereka berdua. Felix merasakan kenyamanan,hangat dan damai pikirnya. Felix menenggelamkan kepalanya di dada Changbin.
Kok ndungsel sih..kan gue-nya jadi ena-changbin.
Anget~-Felix.
Mereka masih terduduk sambil menutup mata mereka. Mereka hanyut dalam pelukan. Hujan mulai reda dan kondisi mereka masih basah kuyup. Changbin terbangun, lalu membangunkan Felix dengan menepuk-nepuk halus pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END]Always Waiting『ChangLix-Stray Kids』☑
De TodoJudul Sebelumnya : All Are Seme "Haruskah gue nunggu? " "Haruskah gue sabar? " "Dan haruskah gue berhenti buat apa yang udah gue tunggu bertahun tahun? " ❗ Voment Kalian ditunggu!!!!! :)) ❗ Jangan jadi Silent Readers ? ❗ Bahasa? mohon pengertianya :...