10.

1.6K 172 16
                                    


Di lain tempat seseorang tersenyum senang melihat adegan tersebut, kemudian dia pergi untuk mengejar kemana luhan dan minseok pergi.

-o0o-

Setibanya dirumah, luhan langsung bergegas menuju kamarnya. Tak mendengar panggilan minseok yang memintanya untuk membicarakan persoalan tadi.

"hyung tunggu!! kumohon dengarkan penjelasanku dulu. Aku tidak melakukannya, aku tidak memukulnya, aku berani sumpah hyung... Kumohon percayalah padaku."

Minseok bersujud dikaki luhan saat ini. Dia benar-benar frustasi, sulit untuk menjelaskan jika dia tidak bersalah. Dia takut luhan akan membencinya lagi.

"aku sedang tidak ingin membicarakan masalah ini. Kepalaku sangat sakit, aku ingin istirahat. Pergilah!"

"hyung, kumohon percayalah. Aku akan mencari bukti jika aku tidak bersalah. Aku akan membuktikannya, hyung."

"bukti apa!! sudah jelas jika kau pelakunya!! kau kembali berulah dan aku membencinya!"

"itu bisa saja rekayasa hyung. Tolong, percayalah padaku, hiks!"

"aku sudah tak percaya lagi padamu!! pergi dari hadapanku sekarang juga!!!"

"hyung, aku mohon hyung, hiks! hyung..."

Minseok terus memohon agar luhan mau percaya padanya. Dia bingung apa yang harus dia lakukan, siapa yang bisa menolongnya sekarang. Minseok pun terus berlutut dan memohon, namun luhan tetaplah luhan, sikeras kepala. Dia sudah terlanjur kecewa dan marah pada minseok. Luhan mencoba menahan emosinya, namun tingkah minseok seolah mengundang amarahnya. Dengan cepat dia mencengkram kerah baju minseok dan menarik kasar rahang minseok agar melihat padanya.

"lihat aku!! kupikir kau sudah benar-benar berubah, tapi apa kenyataannya? kau sudah membuatku malu didepan temanmu tadi. Apa selama ini kau hanya berpura-pura baik saja??"

"tidak hyung, sudah kukatakan jika aku tidak melakukannya, aku difitnah."

"berhenti membela diri minseok!! aku tidak ingin mendengar apa-apa lagi. Sekarang ikut aku!!" Luhan pun kemudian menarik paksa minseok dan membawanya ke kamar.

Minseok pov.

Aku tak tau apa yang akan dilakukan luhan hyung padaku sekarang, dia menarik lenganku dengan kasar, sakit sekali rasanya. Belum pernah aku melihat hyung semarah ini, aku takut jika hyung akan menghukumku sama seperti yang dulu appa lakukan padaku. Sesampainya dikamar, tiba-tiba hyung mendorongku dengan sangat keras hingga kepalaku membentur lantai. Kulihat dia mengambil sabuk sekolahku dan benar saja, sesuatu yang kutakutkan itu terjadi, dengan penuh amarah hyung memukuliku berkali-kali. Aku berusaha menghindar namun pukulan hyung terlalu keras hingga aku tak bisa bangkit.
Aku tak kuat menahan rasa sakit ini, tubuhku sudah lemas dan penglihatanku mulai kabur, sepertinya aku akan pingsan. Namun sebelum penglihatanku benar-benar gelap, aku mendengar suara chanyeol hyung meminta agar hyungku menghentikan semua ini.

minseok pov end.

"hyungg, ampun hyung. Ahk! sakit hyung, ampunn."

"ini kan yang selalu appa lakukan jika kau berkelahi??"

"hyung, sakit. Kumohon hentikan, aku tidak kuat lagi, hyung."

"ini hukumannya jika kau membuatku malu minseok!! kau melakukannya lagiii!!! KENAPA MINSEOK!!!"

Amarah luhan memuncak, dilihatnya minseok sudah tak bergerak lagi, tapi luhan tidak peduli. Dengan sekuat tenaga dia memukulnya lagi dan lagi, namun saat pukulan terakhir dengan cepat chanyeol menahan tangan luhan agar tidak sampai ke tubuh minseok yang sudah penuh dengan luka-luka.

Hyung And Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang