2.

2.2K 259 22
                                    

Pada akhirnya semua akan kembali, kembali menjadi yang seharusnya terjadi. Meski aku  terus berusaha untuk membuatmu melihat keberadaanku, kau tidak akan berubah.

"minseok, kau mau kemana? bukankah eomma sudah menyuruhmu untuk beristirahat sampai besok? kau belum pulih betul, sekarang kembalilah ke kamarmu. Eomma akan mengatakan pada gurumu jika dalam beberapa hari kedepan kau tidak bisa mengikuti pelajaran." ucap nyonya kim saat melihat minseok keluar dari kamarnya dengan menggunakan pakaian sekolahnya.

"tidak usah eomma, kurasa aku sudah kuat. Lagipula aku tidak suka lama-lama diam dirumah, itu sangat membosankan, sudah ya eomma aku pergi." Minseok pun kemudian pergi tanpa mendengar perkataan eommanya.

"tapi seokkie,, hei!! dengarkan eomma dulu. Minseok!! ya ampun anak itu, susah sekali diberi tahu."

"eomma, kenapa eomma begitu khawatir pada dia. Jika aku sedang sakit, eomma tidak sekhawatir itu. Padahal dia sakit karena ulahnya sendiri, menjadi anak yang bodoh, nakal, dan selalu membuat malu keluarga, apa eomma ti-" belum selesai luhan berbicara, Tuan kim menyela pembicaraan mereka.

"Luhan, jaga ucapanmu. Dia itu adikmu, tak pantas kau berkata seperti itu. Sekarang cepat habiskan sarapanmu, dan segeralah berangkat."

"baik, appa.."

Terlihat raut kecewa diwajah luhan, melihat sikap appanya yang berbeda, biasanya jika dia sedang berbicara tentang keburukan minseok, appanya tak pernah melarangnya.

Setelah kejadian malam itu, Tuan kim sedikit berubah. Dia jarang memukuli minseok lagi, dia hanya menegur dan sekedar mengancam akan mencambuknya lagi jika sampai ketahuan berkelahi. Namun tak jarang tuan kim kesal dengan tingkah minseok yang tak pernah menghiraukan ucapan appanya, hanya jaweran kecil yang minseok terima, tidak lebih. Berharap minseok akan berubah menjadi lebih baik.

Namun tidak dengan minseok, dia seakan tidak pernah merasa jera. Selalu begitu dan begitu, tidak berkelahi sehari saja rasanya seperti tidak makan seharian, lapar. Hal itu membuat tuan kim lama kelamaan kembali kesal dan kesabarannya mulai habis.

Rabu, 10.50pm

Nyonya kim khawatir, karena jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun minseok masih belum pulang. Tadi pagi sehun memberi kabar jika minseok tidak masuk sekolah dan memintanya untuk diantar kerumah jongdae.

Nyonya kim kemudian mengambil ponselnya untuk segera menghubungi sehun.

"hallo sehun, kau dimana? apa kau sudah bersama minseok?"

"hallo nyonya, saya masih mengawasi tuan muda. Setelah mengantarnya kerumah tuan jongdae, saya tidak langsung pergi."

" lalu sekarang minseok ada dimana?"

"tuan muda.. mm , tuan muda ..."

"apa? ada apa? cepat katakan!"

"tuan muda sedang berkelahi nyonya, tuan muda bersama teman-temannya berkelahi dengan sekelompok pelajar dari sekolah lain." 

"apa?!kenapa kau tidak menghalanginya! cepat bawa minseok pulang, jika perlu paksa saja. ini sudah larut malam, appanya akan marah jika tau minseok berkelahi!!"

Hyung And Me ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang