4. Hilang

66 16 3
                                    

Saat ini Sandra, Karin, dan Aya berada di dalam kelasnya menunggu Lea yang balum datang.

Sandra sedari tadi bolak-balik memegangi ponselnya menunggu kabar dari Lea. "Sepuluh menit lagi masuk. Ini Lea kemana si? Di telpon gak di angkat, di sms gak di bales. Gue khawatir dia kenapa-kenapa, soalnya kan dari kejadian yang kemarin itu Lea gak ada kabar. Di grup chat juga dia gak nongol."

"Yaelah paling juga nanti dia dateng. Udah tungguin" Karin pun kembali fokus pada chat di ponselnya.

Aya melirik sekilas ke arah Karin lalu ia pun kini memandang Sandra "gimana kalo kita minta bantuan Devan buat cari Lea?"

Kemudian Sandra mempertimbangkan ide dari Aya "emm,,, boleh juga sih. Yaudah ayo kita ke Devan sekarang"

"Ayo" Sandra dan Aya kini mereka sudah berdiri "Lo ikut gak?" Tanya Aya pada Karin.

"Kalian aja, gue disini nguggu Lea dateng" jawab Karin dengan santai.

"Ok"

Saat ini Sandra dan Aya berada di depan kelas Devan. Mereka berdua masuk, kemudian matanya mulai mencari keberadaan Devan. Akan tetapi mereka tidak menemukan nya.

"Gimana dong Devan gak ada?" Sandra mulai panik.

"Gue gak tau san." Tanpa di sengaja mata Aya menemukan sosok Kevin, lalu ia pun memikirkan sesuatu "gue tau harus gimana." Tanpa menunggu lama, Aya langsung pergi menuju Kevin.

"Kevin Lo liat Devan nggak?" Aya bertanya pada Kevin.

"Mah ngapain Lo nyariin dia?" Sahut Kevin.

"Loh tuh ya, kalo lagi di tanya jangan balik nanya. Jawab dulu." Aya melipat tangannya di depan dada. Ia pun kembali bertanya "Cepetan ini penting, Devan di mana?"

Kevin akhirnya menyerah karena ia tau bila berdebat dengan perempuan pasti tidak akan ada habisnya. "Devan di warungnya bi Anah." Kevin memutar badannya yang tadi tidak menghadap Aya menjadi menghadapnya. "Ngapain Lo nanya-nanya soal Devan? Kan kalian baru kenal beberapa hari."

"Heh banyak omong banget si lo jadi cowo. Nanya-nanya mulu kaya inspektur. Udah ah gue cabut dulu." Aya pun keluar dari kelasnya Devan lalu pergi menuju Sandra yang menunggu di luar.

Dengan sesegera mungkin Sandra langsung menanyakan apakah ia mendapat informasi. "Gimana? Ada Devan nya?"

"Devan nya gak ada. Tapi gue tau dia dimana."

"Yaudah ayu buruan kita samperin sekarang." Sandra langsung menarik tangan Aya. Namun tarikan tangan itu di cegah oleh Kevin yang tiba-tiba muncul.

"Eh tunggu. Kalian ngapain sih sebenarnya nyariin Devan?" Tanya Kevin.

Sandra dan Aya hanya saling menatap. Beberapa detik kemudian bel berbunyi, Sandra dan Aya hanya bisa pasrah. "Gimana dong san? Ini udah bel." Tanya Aya yang hanya di balas oleh Sandra dengan mengangkat kedua bahunya.

"Kalian mau ke Devan kan, oke ayo gue anterin." Kevin langsung menarik tangan Sandra dan Aya membawa mereka ke tempat dimana Devan berada, yaitu di pojok kantin.

"Devan! sini lo!" Teriak Kevin pada Devan.

Devan langsung menghampiri ketiga orang yang sedang menunggunya. "Apa?"

"Lo bisa bantuin kita gak? Lea gak ada kabar dari semenjak kita pulang dari Jungleland." Aya menjelaskan tujuan ia mencari Devan.

Kevin kaget karena ia baru tau tentang hal itu "Lo kenapa gak dari tadi bilang sama gue kalo lea gak ada kabar."

Lalu Aya melipat tangannya di depan dada "Emang kalo kita bilang sama lo, Lo bisa ngasih jalan keluar? Ngga kan!"

"Udah diem!" Akhirnya Devan bersuara. "Lo udah telpon, atau sms dia?"

LEANDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang