AUGUST POV
*Toookkk tokkkk*
Siapa lagi yang mengetok pintu. Apakah P'Singto lagi yang datang. Tapi dia sudah pergi bukan dengan apple.
"iyaa iyaa tunggu sebentar" ucap krist sambil berjalan menuju pintunya. Setibanya krist di depan pintu, krist langsung membuka ganggang pintunya.
"AUGUST...." Ucap krist yang terkejut
"iya aku, tidak perlu berteriak seperti itu krist. Aku bukan hantu.." jawab august
"bagaimana kamu bisa tau nomor kamar ku?" tanya krist
"hmmmmmm.. itu..... tadi aku sudah ada di depan dorm mu. Terus ku melihat P'Singto masuk ke dalam dorm. Jadi ku ikuti saja P'Sing." Jawab august
"Ohh begiru yaaa..."
"iyaaa" untung saja krist terima begitu saja penjelasanku.
"Oh iya, kalo kamu mengikuti p'sing. Kenapa tidak datang saja barengan dengannya. Kenapa setelah p'sing keluar kamu baru datang" tanya krist
"hmmmmm, itu.... Aku mendadak mules. Jadi ku harus segera ke toilet. Sudah yuk, kita berangkat. Nanti kita telat." Jawab august yang langsung mengajaknya pergi takut Krist bertanya macam-macam lagi. Karna kebetulan juga jam sudah menunjukan pukul 09:30 dimana 30 menit lagi. Jadwal kuliah dimulai
"Heyyy. Kenapa kamu tidak bilang dari tadi. Kita bisa telat kalau seperti ini" ucap krist
Krist langsung buru-buru mengambil tas dan langsung mengunci pintu dormnya. Tanpa disadari krist langsung menarik tangan august dan langsung menuju lift.
August yang kaget menerima tarikan itu hanya diam saja.
"Tingkahnya memang selalu membuat ku bahagia. Sangat imut sekali", ucap batin august
Namun itu tidak berlangsung lama. Krist menyadari tindakannya itu
"Maafkan aku..." ucap krist yang langsung melepaskan tamgannya
"Hahahaha.. iya tidak apa apa. Santai aja lagi" balas August yang sebenarnya dia berharap akan terus di gandeng terus tangannya sama krist.
Mereka pun masuk kedalam lift yang hanya ada mereka berdua. Didalam sana hanya ada kesunyian. Mereka hanya terdiam saja tanpa berbicara sepatah kata pun. Mereka merasa canggung saat ini. Ini semua ulah krist yang seenak jidatnya main mengandeng tangan orang. Namun, sebenarnya itu tidak salah kan ya. Kenapa jadi begini. Sebenarnya tidak ada yang harus dipermasalahkan bukan?
Krist hanya tidak sengaja dan menanggap itu biasa aja dan august sebagai orang yang menerima tarikan itu beranggapan yang berbeda dengan krist. Tentu saja berbeda, seperti yang sudah dibilangkan august pun malah berharap gandengan itu bisa lebih lama.
Kesunyian mereka pun berakhir ketika pintu lift sudah terbuka dan mereka telah tiba di lantai dasar dorm krist. Mereka pun langsung berjalan menuju parkiran.
"kenapa kita ke parkiran? Apa kamu membawa mobil sendiri sekarang." ucap krist yang bingung karna biasanya august selalu menggunakan supir untuk mengantarnya. Kenapa sekarang jadi august yang bawa sendiri. Karna august pernah bercerita tentang dirinya, bahwa dia jarang sekali keparkiran mobil. Karna supirnya selalu saja datang di depan dormnya.
"iya aku membawa mobil sendiri. Emang ada apa?" august pun kembali bertanya kepada krist. Dan krist hanya membalesnya dengan diam.
"aku bawa mobil sendiri karna aku sudah mempunyai sim. Sangat disayangkan bukan kalo kita sudah punya sim. Tapi kita tidak pernah membawa mobil sendiri. Biaya buat sim sungguh mahal. Kau sendiri kan itu." August pun menjelaskan panjang lebar dan hanya mendapatkan anggukkan dari krist.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Seberapa Jauh Rasa Ini?
FanfictionKata orang "Cinta Itu Buta" mungkin itu benar adanya. Aku sudah dibutakan oleh cinta karna senior ku ini sejak kami duduk di bangku SMA. Namun, setelah sekian lama menunggu, malah aku mendapatkan hal hal yang diluar dugaan. Aku dicintai oleh orang...