"Aku berharap bisa seperti ini selamanya krist"
krist terdiam seketika mendengar ucapan august dan berhenti dari mengunyah pizzanya itu. lagi-lagi krist merasa bersalah sama august. entah krist terlalu bodoh atau gimana. bagaimana bisa ia sampai saat ini belum bisa membiarkan august masuk ke hatinya. setelah banyak hal yang august lakukan hanya untuk krist seorang. orang yang sangat august cintai melebihi apapun. ia akan lakukan apapun untuk kristnya itu.
"kenapa berhenti makannya krist? lihatlah pipi mu jadi seperti bakpao begitu. karna belum masuk ke dalam perut mu" ya august selalu saja meledek krist.
"enak saja mengataiku pipi bakpao." jawab krist dengan ketus. ia sebal august selalu saja mengatainya dan sekarang bilang pipiku seperti bakpao
"jangan marah na. aku kan hanya bercanda. lagian kamu tiba-tiba diam berhenti mengunyah begitu"
"hmmmm. itu.... bisakah kamu menemaniku malam ini. aku ingin tidur bersamamu, disampingmu" august mendengar ucapan krist ini membuatnya kaget bukan main sekaligus merasa senang. ini hal pertama kali krist meminta untuk august tetap bersamanya malam ini.
aku sangat bahagia
"apa kamu kangen dengan diriku krist. sampai meminta aku untuk tetap disini?"
"yasudah kalau tidak mau, setelah selesai makan kamu pulang saja"
august langsung mencubit pipi kekasihnya itu dengan lembut. "baiklah aku akan tinggal disini malam ini. jangan mengusirku yaa."
*****
mereka berdua saat ini tengah berada di atas tempat tidur krist yang sangat empuk seperti kapas. august memiringkan tubuhnya untuk melihat kekasihnya itu. krist yang saat ini tengah menatap langit-langit kamarnya, merasakan dirinya sedang diperhatikan. ia pun memiringkan badannya ke arah august. dan mereka saat ini sedang berhadapan satu sama lain.
"Krist" "August" mereka saling memanggil satu sama lain dengan bersamaan
"kamu duluan" pinta krist
"Terima kasih" ya dua kata yang begitu saja terucap oleh mulut august. ia rasa tidak ada kata lain yang pas untuk diucapkannya selain berterima kasih
"berterima kasih buat apa?" tanya krist yang tidak mengerti dengan ucapan august saat ini
"terima kasih karna kamu sudah memberikanku kesempatan untuk menjadi kekasihmu. kamu ingat saat kita akan pergi makan malam di atas kapal waktu itu. ketika kamu menangisi P'Singto. Aku sudah Hopeless. aku kira kamu tidak akan mau menerima cintaku setelah itu. namun saat kamu mengajaku bertemu di taman waktu itu. dan ingin aku menjadi kekasihku. aku sangat bahagia sekali. aku rasa tujuan ku bisa tercapai saat itu, memiliki kamu sebagai kekasihku. dan sampai saat ini, kamu masih membiarkan kesampatan itu sampai saat ini. Terima kasih krist, aku sungguh mencintaimu." august mengucapkan rasa terima kasih begitu dalam kepada krist. ia tidak tau, harus berkata apalagi. august ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada krist setiap hari bahkan kalau perlu setiap detik. berbicara dan berpikir hal ini membuat august mengeluarkan air matanya.
"maafkan ya, kok aku malah jadi cengeng begini didepan pacarku sendiri. jangan ilfil padaku yaa" tidak lama sebuah tangan mengusap air mata august. august yang merasakan sentuhan itu hanya menatap mata krist. yang saat ini pun krist menangis setelah mendengar ucapan august tadi.
"bagaimana aku bisa ilfil padamu, kamu selalu membuat ku tersenyum, tertawa, dan membuatku merasa nyaman ada disampingmu. Terima kasih karna sudah mau mencintaiku ya."
"I Love You, Krist" ucap august yang berharap krist bisa membalas ucapannya itu
Cup
Krist mencium bibir august dengan lembut. benda kenyal saling beradu tanpa adanya napsu. saling menghisap satu sama lain. dan ciuman itu cukup lama. hal itu terlihat sangat nyaman dan penuh dengan cinta.sayangnya itu hanya yang terlihat beda dengan hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Seberapa Jauh Rasa Ini?
FanficKata orang "Cinta Itu Buta" mungkin itu benar adanya. Aku sudah dibutakan oleh cinta karna senior ku ini sejak kami duduk di bangku SMA. Namun, setelah sekian lama menunggu, malah aku mendapatkan hal hal yang diluar dugaan. Aku dicintai oleh orang...