Mendekati hari pernikahan

793 68 6
                                    

Tidak terasa, tinggal 3 hari lagi acara pernikahan ku akan dilaksanakan. Mendekati hari yang paling diingikan oleh semua orang, hari dimana menjadi momen terindah di dalam kehidupan masing masing individu. Mereka akan mengucapkan janji sehidup semati yang akan disaksikan oleh keluarga, tamu undangan, dan yang paling penting adalah tuhan. Namun, sampai saat ini hatiku masih belum yakin untuk menjalankan penikahan ini. Dulu, mungkin aku yakin dengan pernikahan ini. Melihat kesungguhan lelaki yang aku anggap sebagai sahabat waktu itu. Dan sekarang dia mendapati predikat sebagai kekasihku. Iya, dia august. August Vachiravit Paisarnkulwong. Pria yang sangat baik hati dan selalu mencintaiku sampai saat ini. Dna terlebih lagi, ia rela bertanggung jawab dengan hal yang sesungguhnya bukan dia perbuat. Aku mencintainya, sungguh.....

Hanya saja, sejak kehadiran pria tan yang menaruh benih di dalam kandungan ku saat ini kembali. Mengatakan maaf dan mengucapkan kata cinta ke diriku. Entah, ada apa dengan diriku. Hati ku seolah goyah. Dan perasaan yang dulu sempat hilang, yang ingin ku coba tanam perasaan cinta ku ke august. Menjadi kembali lagi. Perasaan kepada pria seniornya itu. Apa yang harus ku perbuat? Bahkan senior itu, ingin bertanggungjawab.

Perasaanku sedang campur aduk saat ini. Aku hanya berharap, sebelum hari pernikahan itu terjadi. Hatiku sudah yakin. Aku tidak ingin ada keraguan apapun. Aku yakin, aku mencintai august. Dan Menyukainya.

Dan seperti saat ini. Aku dengannya tengah duduk diatas kasur sambil bersandar dipundaknya. Ia tidak henti hentinya. Mencium keningku, menggenggam jari jariku. Sangat erat. Seolah, ia tidak ingin melepaskanku.

"Apa kamu bahagia, krist? Sebentar lagi kita akan menikah." Ucap pria itu

"Tentu aku bahagia. Siapa yang tidak bahagia dengan adanya pernikahan." Balas krist

"Aku mungkin tidak bisa berjanji kepadamu. Tapi aku akan berusaha menunjukkan rasa cinta ku kepadamu setiap harinya dan akan selalu menjadi suami yang baik untukmu setelah menikah nanti. Kamu harus percaya itu. Apapun yang terjadi, aku akan selalu mencintaimu. Selamanya" jelas august dengan keseriusan yang sangat terlihat.

"Terima kasih ya. Aku juga akan terus berusaha untuk menjadi suami yang baik untukmu juga."

Bisa kalian lihatkan, kata katanya itu selalu yang membuat aku merasa tenang dan nyaman. Siapa yang tidak bahagia dengan memiliki pria sepengertian itu dan mencintai kita dengan tulus.

"Ada apa denganmu krist. Kamu harus mencintai august. Biarkan dia kembali masuk ke rongga hatimu itu. Lupakan masa lalumu"

Hari sudah semakin larut. Rembulan dan bintang sudah bersinar menerangi gelap malam. Sudah waktunya untuk kita mengistirahatkan diri.

"Oh iya krist, besok aku akan pergi ke kantor ayah. Untuk membantu beberapa proyek yang akan dikerjakan. Kamu ingin ikut dengan ku? Atau tetap di rumah aja?" Tanya august

"Aku dirumah saja. Aku takut menganggu pekerjaanmu dan ayah. Terlebih lagi, belakangan ini aku semakin cepat lelah."

"Bagaimana mungkin kamu merepotkan ku. Aku sama sekali tidak merasa direpotkan oleh mu. Apalagi ayah. Dia pasti senang, calon mantu nya ikut menemani calon suami nya yang tampan ini"

"Tampan, hah?? Terlalu percaya diri sekali kamu"

"Hehehehe. Jadi serius, kamu ingin dirumah saja?"

"Iya, aku dirumah saja. Tidak apa apa. Aku jadi banyak waktu untuk beristirahat"

"Yasudah kalau seperti itu. Ayo kita tidur"

Mereka berdua pun menurunkan dirinya. Dari posisi duduk menjadi tiduran. Krist menjadikan tangan august sebagai bantal dan tangan august satunya memeluk krist. Mendekatkan krist ke dada bidang august. Dan kepala august berada diatas kepala krist. Sehingga august dapat mencium aroma rambut kekasihnya itu.

[COMPLETE] Seberapa Jauh Rasa Ini?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang