Seperti biasa setiap paginya singto pergi part time disebuah restoran. Kebetulan juga pagi ini cukup pengunjung cukup ramai. Karna lokasi restoran tersebut dekat dengan pusat perkantoran jadi banyak karyawan yang datang ke restoran itu. Ya restoran ini menyediakan beberapa menu yang hanay tersedia mulai dari pukul 8 hingga 10 pagi saja. Selebihnya makanan berat yang dihidangkan di restoran tersebut.
Seperti biasa juga singto berkerja dengan giat dan penuh semangat 45. untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan ya untuk pria manis yang ia cintai. Siapa lagi kalau bukan krist.
“dia sedang apa ya pagi ini?” gumam singto
Ya terkadang seperti ini lah singto. Ketika pagi hari menjelang. Dia selalu meningat krist. Apa yang sedang dia lakukan. Apa dia sudah sarapan. Bagaimana keadaannya dia hari ini terlebih lagi si calon anaknya itu. Apa ia sehat sehat saja.
Di lain tempat, kediaman august dan krist. Pagi pagi seperti ini mereka tengah sarapan. Ya kali ini krist menyiapkan sarapan untuk mereka berdua dan kedua orang tua august. Orang tua august datang kerumahnya kemarin sore.
Orang tuanya datang tentu saja untuk membantu persiapan pernikahan anaknya itu. Bahwa sejujurnya orang tuanya august masih meragukan dengan keputusan krist.kedua orang tua august sudah mengetahui mengenai krist. Hanya saja anaknya itu tetep ingin menikahkan krist. Walaupun krist selalu bersikap baik kepada orang tua august. Krist sangat sopan, siapapun yang melihatnya juga akan jatuh hati. Ya seperti saat ini kedua orang tuanya august sangat menyanyangi krist.
Mereka tidak mempermasalahkan dengan kehamilan krist dan yaaa “perasaaan krist ke anaknya”. mereka hanya ingin krist betul betul bisa menerima perasaan august. Yang sebentar lagi akan menjadi mantunya dan suami dari anaknya itu.
“krist, apa kamu ingin memberikan masukan lainnya?” tanya ma august
“tidak ada ma, aku rasa itu sudah cukup. Kita tidak akan terlalu banyak mengundang tamu kan. Aku ingin yang biasa-biasa saja. Yang penting berkesan” jelas krist
Mereka berempat masih terus menikmati sarapannya dan di selingi dengan membahas persiapan pernikahannya.
“oh baiklah, nak.” balas ma august
“bagaimana dengan calon cucu ma ini. Apa dia baik baik saka?” lanjut ma august
“tentu ma, dia selalu tenang dan nurut dengan apa yang aku katakan. Tidak pernah rewel didalam sini” jawab krist sambil mengelus elus perutnya. Yang sudah besar.
“oh, syukurlah. Ma sudah tidak sabar melihat cucu ma di dunia ini. Pasti sangat menggemaskan sama dengan ibunya ini” ledek ma august
“aaoo.. ma… jangan berkata seperti itu. Wajah krist menjadi merah seperti itu” balas august
“hahahhahaha” mereka pun tertawa bersama melihat reaksi krist
“tidak apa sayang. Itu memang kenyataannya.” lanjut pa august.
Krist merasa nyaman dengan kehangatan keluarga august yang seperti ini. Ia jadi merindukan kedua orang tuanya.
Keesoakan hari nya yang bertepatan dengan hari sabtu alias weekend. Keluarga august menghabiskan waktu bersama dan jangan lupa krist ikut serta.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETE] Seberapa Jauh Rasa Ini?
FanfictionKata orang "Cinta Itu Buta" mungkin itu benar adanya. Aku sudah dibutakan oleh cinta karna senior ku ini sejak kami duduk di bangku SMA. Namun, setelah sekian lama menunggu, malah aku mendapatkan hal hal yang diluar dugaan. Aku dicintai oleh orang...