Seharian Bersamamu 2

903 89 31
                                    

**********

*Ting tong*

Suara bel berbunyi dari dalam rumah. Siapa lagi jika bukan orang yang berada diluar rumah yang menekannya.

Krist sudah hafal siapa yang datang ke rumah nya itu tepat pukul 12:15 siang.

"P'sing, aku kan sudah bilang. P tidak perlu repot repot untuk selalu membawakan aku makan siang. Aku bisa memasak sendiri dan bisa memasan makanan sendiri." Ucap krist. Lama lama krist merasa tidak enak hati. Jika ssniornya itu terus terus melakukan hal ini. Bukan apa apa, krist merasa kasihan dengan seniornya ini. Setelah mengantarkan makanan. Ia akan masuk kedalam rumah. Dan itu tidak sampai setengah jam. Seniornya sudah izin untuk pergi.

Singto akan pergi ke tempatnya bekerja tepat setengah satu. Lihatkan ia hanya menghabiskan waktunya selama lima belas menit saja dirumah krist. Dan itu dilakukannya hanya untuk menemani krist makan saja.

"Tidak apa apa krist. Aku senang melakukan ini kepadamu." Balas singto

"Tapi P...."

"Sudah, jangan lupa dimakan ya makanannya dan susu pink kesukaan mu." Seniornya itu main memotong ucapan krist saja.

"Dan, sampai jumpa dede bayi." Lanjut singto sambil mengelus perut krist.

Krist sudah terbiasa saat ini, jika seniornya itu mengelus perut krist yang sudah besar. Tidak ada salahnya kan membiarkan ayah sendiri untuk mengelus bayinya.

Belum krist membalas ucapan seniornya itu. Krist sudah ditinggal pergi begitu saja. Tidak biasanya singto seperti itu.

Krist hanya melihat seniornya itu berjalan cepat meninggalkan komplek perumahan krist. Sejujurnya krist, sudah sangat penasaran. Ada apa dengan senior kesayangannya itu. Krist ingin tau alasan singto kenapa bekerja dan meninggalkan ujian akhirnya.

Krist, ingin sekali menanyai itu. Namun, ia tidak tega. Setiap seniornya tiba di rumahnya. Pasti wajahnya sudah merasa lelah. Sangat terlihat dari bulir keringat yang jatuh dari wajahnya. Dan pakaiannya yang agak basah karna keringat itu.

*****

Dan hari ini bertepat dengan weekend, singto mendapatkan jatah libur. Dan hal yang ia lakukan adalah mengajak krist berjalan jalan.

Tidak ada salahnyakan, sebelum august kembali. Ku menghabiskan waktu dengan krist

Yah saat ini singto sudah berpakaian rapih. Tidak rapih juga sih. Ya terlihat santai pokoknya. Dan sudah berdiri di depan rumah krist.

Singto pun menekan bel yang ada di rumah krist. Dan tidak perlu waktu lama bagi penghuni rumah untuk keluar. Dan saat itu, wajah krist masih terlihat muka bantal dengan kaos yang agak lebar karna tidak mungkin kan krist pakai kaos yang ukurannya agak sempit. Jangan lupa dengan perutnya yang sedang terus membesar karna ada kehidupan didalam sana.

Imutnya

"Ada apa P'sing?" Tanya krist

"Mari kita berjalan jalan. Apa kamu tidak bosen dirumah terus." Ajak singto

"Ah iya benar juga. Aku sangat bosen hanya makan tidur setiap hari. Tapi kita pergi kemana P'sing" tanya krist sambil membukakan pintu rumahnya itu. Dan menyuruh seniornya itu untuk masuk ke dalan rumah.

"Kemana ya. Ikut saja. Liat nanti. Lebih baik kamu siap siap dulu." Perintah singto yang di balas anggukan oleh krist.

Krist pun langsung menuju kamarnya dan bersiap siap. Tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk krist bersiap siap. Krist itu laki laki, tidak harus berdandan sana sini. Memakai blush on, lipstik, terlebih lagi membuat alis.

[COMPLETE] Seberapa Jauh Rasa Ini?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang